- Setelah kecewa bersama tim pabrikan Honda di MotoGP, Pol Espargaro ingin kembali ke grup Pierer Mobility AG.
- Mulai MotoGP 2023 Pol Espargaro akan membela Tech3 GasGas Factory Racing yang masih satu grup dengan KTM.
- Pol Espargaro ingin mengejar Brad Binder, berharap mampu mengimbangi hasilnya.
SKOR.id - Pol Espargaro menjalani musim yang buruk bersama Tim Repsol Honda pada MotoGP 2021 (peringkat klasemen akhir di P12 ) dan 2022 (16). Karenanya, ketika KTM memberinya kesempatan untuk kembali, pembalap asal Spanyol itu tidak menolaknya.
Meskipun tidak akan lagi memperkuat tim pabrikan, pengalaman Espargaro selama empat musim di KTM (2017-2020) diyakini takkan menyulitkannya meskipun pada MotoGP 2023 nanti ia akan turun menggeber GasGas milik skuad satelit Tech3.
Hasil tes resmi MotoGP di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, memang belum memaskan. Espargaro hanya berada di P16 dari dua hari tes usai balapan penutup MotoGP 2022 di Valencia tersebut.
“Balap sudah menjadi pekerjaan dan passion saya. Saya menikmati pekerjaan ini meskipun semua tidak selalu berjalan sesuai rencana, seperti yang terjadi pada dua musim terakhir. Tetapi selalu ada harapan untuk kembali bekerja lebih baik,” ucap Espargaro.
Adik kandung pembalap Aprilia Racing Aleix Espargaro itu juga menjelaskan, hasil-hasil buruk – misal kerap terjatuh – tidak selalu membuat motivasi anjlok.
Pol Espargaro menambahkan, dirinya akan mencoba selalu profesional. Terus berlatih di rumah seperti biasa, memperhatikan diet dan tetap berusaha memiliki fisik dalam kondisi terbaik.
Di sisi lain, Espargaro juga tidak menyalahkan Honda atas kegagalannya bersinar selama dua musim terakhir di MotoGP. Pabrikan asal Jepang itu, menurut Espargaro, selalu berusaha keras namun memang tidak semua mampu dikontrol para pembalapnya.
Pada MotoGP musim depan, Pol Espargaro akan menggeber GasGas RC16 yang identik dengan KTM RC16, motor milik tim pabrikan Red Bull KTM Factory Racing yang pada 2023 nanti akan diperkuat Brad Binder dan Jack Miller yang baru datang dari Ducati Lenovo.
Performa Binder dalam beberapa balapan akhir memang impresif. Pada balapan terakhir, MotoGP Valencia, ia mampu finis P2 dan hanya terpaut 0,396 detik dari Alex Rins (Suzuki Ecstar) yang memenangi race.
“Binder pembalap dengan bakat luar biasa. Saya tahu akan sulit untuk melakukan hal serupa pada musim lalu, setelah melihat apa yang dilakukannya,” kata Espargaro.
“Dulu mungkin saya lebih kompetitif ketimbang dirinya. Namun kini pasti akan lebih sulit karena ia sudah berhasil memaksimalkan seluruh potensi motor.”
Salah satu problem pelik KTM selama ini, menurut Pol Espargaro, adalah kualifikasi. KTM harus sedikit lagi meningkatkan kualitas di sesi krusial yang digelar setiap Sabtu itu.
“Di Honda, saya selalu memiliki problem yang sama, yang kadang beruntung atau tidak, tak mampu saya atasi. Saya selalu meletakkan kaki di atas pedal rem,” tuturnya.
“Itu gaya balap saya, yang lebih banyak memakai rem belakang untuk menghentikan dan mengendalikan ban belakang motor. Binder juga memiliki gaya yang sama.
“Hanya Miguel Oliveira (rekan setim Binder yang tahun depan ke RNF Racing-Aprilia) yang sedikit memodifikasi gaya balap ini. Namun jika Oliveira mampu cepat, saya tidak.
“Sangat meyakinkan melihat Binder mampu terus menjadi cepat dengan gaya berkendara yang sama dengan yang saya miliki saat bersama KTM.”
Pol Espargaro pun mengakui bila dua tahun di Honda membuatnya tidak terlalu banyak mengembangkan teknik balap. Itu karena selama dua tahun dirinya sulit mendapatkan hasil bagus, hanya finis dua podium (P2 Emilia Romagna dan P3 Qatar) dalam 37 balapan.
“Namun, secara pribadi saya mendapat banyak manfaat. Menengok ke belakang, saya mengalami dua tahun yang luar biasa pada 2020 dan 2019 dengan finis kelima di klasemen akhir MotoGP (pada 2020) dengan jumlah poin yang sama dengan P4 (Andrea Dovizioso),” kata Pol Espargaro.
“Saya tidak menikmati kesuksesan itu sebanyak yang seharusnya dan menyesal sekarang. Kemunduran baru-baru ini telah mengajari saya untuk lebih menikmati saat-saat indah dalam hidup.”
Berita MotoGP Lainnya:
Valentino Rossi Akui Telat Pensiun dari MotoGP
Skor 5: Pembalap Paling Bersinar di MotoGP 2022, Bukan Cuma Francesco Bagnaia
Ducati Ungkap Ramuan Sukses Kuasai MotoGP dan WSBK