- Pengelola Sirkuit Sepang meminta penangguhan pajak kepada pemerintah Selangor.
- Covid-19 menghantam arus kas Sirkuit Sepang dalam dua tahun terakhir.
- COO Sirkuit Sepang, Azhan Shafriman Hanif, mengatakan bahwa pihaknya tengah mencari cara terbaik mengatasi situasi saat ini.
SKOR.id - Sirkuit Internasional Sepang (SIC) dikabarkan mengajukan penangguhan pajak kepada Pemerintah Selangor, Malaysia.
Pembatalan kejuaraan nasional maupun internasional karena kondisi pandemi Covid-19 membuat arus kas sirkuit kebanggaan Negeri Jiran itu sangat terpukul.
Keputusan otoritas setempat untuk kembali mengizinkan kegiatan hiburan, baru-baru ini, pun belum mampu menutup lubang finansial Sirkuit Sepang.
Pasalnya, sejak Januari 2021, Pemerintah Selangor telah mengenakan pajak hiburan sebesar 15 persen untuk skala lokal dan 25 persen untuk level internasional.
Belum lagi dengan total biaya operasional lintasan yang menurut COO SIC, Azhan Shafriman Hanif, bisa mencapai 20 persen.
Oleh karena itulah, Sirkuit Sepang bertekad untuk mengajukan penangguhan pembayaran pajak kepada otoritas terkait.
"Ada elemen hiburan dalam olahraga dan kami sadar bahwa pajang adalah pendapatan yang penting bagi pemerintahan," kata Azhan dilansir dari NST.
"Akan tetapi, dengan kondisi ekonomi (Malaysia) saat ini, semua orang terdampak secara finansial."
"Kami telah menghubungi kantor Menteri Besar Selangor untuk mendiskusiikan tentang pajak hiburan dan kami berhadap ada solusi yang tepat."
Azhan mengatakan pihaknya berharap publik sebagai penikmat olahraga tidak menjadi pihak yang ikut menanggung pajak tersebut.
Sehingga besar harapan mereka agar pemerintah memberikan keringanan hingga pembebasan pajak demi membantu industri olahraga Malaysia.
"Alangkah baiknya untuk meninjau dan melihat kembali regulasi yang baru. Terkadang ada hal yang harus diperbaiki dan diperbarui," Azhan menegaskan.
Berita Balap Lainnya:
Pengelola Sirkuit Sepang Ogah Geser Kalender GP Malaysia, Ini Alasannya
Bos Sepang Racing Team Menyesal Rekrut Valentino Rossi saat MotoGP 2021