- Lewis Hamilton mengapresiasi aksi boikot para atlet di Amerika Serikat terkait insiden Jacob Blake.
- Pembalap F1 itu merasa protes tak perlu dilakukan di Belgia sebab tidak akan memberikan dampak.
- Lewis Hamilton menegaskan akan terus bicara dengan petinggi F1 demi bantu mendorong perubahan.
SKOR.id – Pembalap Mercedes AMG Petronas Lewis Hamilton menegaskan dirinya tak akan melakukan aksi boikot pada Grand Prix (GP) Belgia, seperti yang dilakukan oleh sejumlah atlet dan klub di Amerika Serikat (AS).
Seperti diketahui, sejumlah atlet dan klub NBA melakukan aksi boikot sebagai protes terkait insiden penembakan Jacob Blake, seorang warga berkulit hitam, oleh polisi setempat.
Awalnya, tim NBA Milwaukee Bucks yang memulai aksi boikot dengan menolak memainkan laga playoff kompetisi bola basket paling bergengsi itu, pada Rabu (26/8/2020).
Hal tersebut kemudian diikuti oleh klub-klub lainnya untuk menunjukkan solidaritas di antara para atlet.
Tak sampai situ, aksi boikot juga dilakukan oleh kompetisi olahraga di AS lainnya seperti liga bisbol MLB, liga sepak bola MLS, dan bola basket putri WNBA.
Petenis asal Jepang, Naomi Osaka juga menarik diri dari turnamen Western & Southern Open atau Cincinnati Masters 2020 setelah mencapai babak semifinal, dan itu membuat turnamen harus jeda selama satu hari.
Namun, Lewis Hamilton yang menjadi salah satu atlet paling vokal dalam menyuarakan kesetaraan di Formula 1 (F1), mengatakan tak akan mundur dari balapan akhir pekan ini.
“Pertama, saya rasa luar biasa melihat apa yang dilakukan banyak pihak di Amerika (Serikat) dalam olahraga mereka hingga pihak penyelenggaranya,” kata Hamilton seperti dikutip Skor.id dari Crash.net.
Kemenpora Kirim Utusan untuk Awasi dan Dampingi Timnas Indonesia U-19https://t.co/4mN7yGT6w6— SKOR Indonesia (@skorindonesia) August 28, 2020
“Banyak pihak yang mendukung para atlet dan benar-benar mendorong untuk perubahan. Tapi memang itu yang dibutuhkan di sana untuk mendapatkan reaksi,” lanjutnya.
Lewis Hamilton mengungkapkan memiliki alasan kuat mengapa dirinya tidak ikut dalam aksi boikot untuk memperjuangkan kesetaraan.
“Itu di Amerika dan saya tidak tahu apakah dengan saya melakukannya di sini hal tersebut akan memberikan dampak. Kami berada di Belgia, bukan di Amerika Serikat,” ujar Hamilton.
“Saya belum berbicara dengan siapa pun tentang itu, tapi saya benar-benar bangga dengan banyak pihak di luar sana,” lanjutnya.
Pria asal Inggris tersebut menegaskan bahwa dirinya akan terus melakukan hal yang dapat ia lakukan demi mendorong perubahan.
Namun, ia mengatakan bahwa balapan F1 GP Belgia akan terus berlangsung karena dirinya tidak merasa ada perlakukan rasisme di negara tersebut.
“Saya akan terus berusaha dan berbicara dengan petinggi F1 untuk melihat apa yang dapat kami lakukan untuk terus meningkatkan kesadaran, terus membantu mendorong perubahan,” ujar Hamilton.
“Biasanya, saya pikir sebagai pelaku olahraga kami semua harus selaras dan kami harus mendukung satu sama lain,” tambahnya.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita F1 Lainnya: