- Bos Repsol Honda Alberto Puig menyadari tantangan mengelola tim dengan pembalap kakak-adik.
- Marc Marquez dinilai punya mentalitas pemenang dan tak memikirkan persaingan dengan Alex Marquez.
- Alberto Puig yakin rivalitas Marc Marquez dan Alex Marquez bakal terjadi di masa depan.
SKOR.id – Principal tim Repsol Honda Alberto Puig mengungkapkan kesulitan yang bakal dihadapi saat memutuskan untuk menduetkan Marquez bersaudara.
Terlebih, baik Marc Marquez maupun Alex Marquez memiliki determinasi untuk meraih status sebagai pembalap terbaik dan menjadi juara dunia MotoGP.
Honda mendatangkan Alex Marquez menyusul pensiunnya Jorge Lorenzo. Padahal, Takaaki Nakagami yang diproyeksikan sebagai calon kuat rekan setim Marc Marquez tahun ini.
Namun kabarnya keputusan itu diambil karena Repsol menginginkan pembalap asal Spanyol yang memperkuat tim pabrikan Honda.
Baca Juga: Alberto Puig Ungkap Alasan Jorge Lorenzo Tak Betah di Honda
Hal itu lantas memunculkan isu bahwa hubungan antara kerja sama Repsol dengan Honda bakal berakhir pada tahun depan.
Bagaimanapun, Alberto Puig harus berusaha menjaga garasi Honda tetap tenang karena Marc dan Alex ingin bersaing dan saling mengalahkan di lintasan.
“Ini tampak seperti sudah dipersiapkan, tapi sebenarnya tidak. Marc sosok yang sangat sederhana. Dia seperti pahlawan, bukan superstar,” kata bos Repsol Honda itu seperti dikutip dari motogp.com.
Namun Puig mengatakan bahwa Marc Marquez memiliki sikap yang berbeda ketika berada di atas motor. Juara dunia enam kali MotoGP itu seperti "hewan liar" yang selalu kelaparan.
Meski bersaudara, hubungan antara Marc dan Alex diprediksi bakal seperti Valentino Rossi dan Jorge Lorenzio di Yamaha.
Pada saat itu keduanya terlibat perselisihan sehingga membuat suasana tim sangat panas. Pembatas juga harus dipasang untuk memisahkan zona Rossi dan Lorenzo.
“Ini yang sering dibicarakan orang sejak musim dingin. Tapi saya punya analisa sederhana. Marc akan melanjutkan proyeknya, yakni memenangkan setiap perlombaan,” ujar Puig.
“Alex akan berusaha bertahan dalam skenario yang sangat rumit, yang sudah disadarinya sejak menerima pekerjaan ini,” pria asal Spanyol itu menambahkan.
Alex Marquez juga pernah mengatakan bahwa dirinya tidak mendapatkan masukan dari Marc Marquez tentang cara terbaik mengendarai motor RC213V.
Namun, rider 23 tahun tersebut pun merasa tak membutuhkannya dan akan menganggap kakak kandungnya itu sebagai musuh saat berada di dalam trek.
Baca Juga: Alex Marquez Tetap Anggap Sang Kakak sebagai Rival di Lintasan
“Alex akan berusaha meningkatkan kinerjanya, belajar dari kakaknya. Mempelajari banyak hal dari pembalap lain. Meski sulit, bagaimanapun mereka bersaudara,” ujar Alberto Puig.
Dalam MotoGP, saat ini ada Aleix dan Pol Espargaro yang juga merupakan kakak-adik, tapi mereka berada di tim berbeda.
Keduanya pun sependapat jika kakak-adik berada dalam satu tim, maka keadaannya akan menjadi sangat sulit.
“Pada akhirnya, mereka akan tetap bertarung. Tapi Marc tahu ia hanya perlu bertarung di barisan terdepan, karena adiknya tak berada di grup itu (saat ini),” kata Puig.