- Marquez bersaudara, Marc dan Alex, dikabarkan mengirim bantuan alat medis ke rumah sakit di kota tempat tinggal mereka.
- Marc Marquez dan sang adik telah melakukan survei pasokan obat yang dibutuhkan.
- Pembalap asal Spanyol itu juga menyemangati para tenaga medis.
SKOR.id - Marquez bersaudara, Marc dan Alex, mengirim bantuan alat-alat medis ke rumah sakit yang berada di tempat tinggal mereka.
Pembalap kelahiran Cervera tersebut mengirimkan pasokan obat dan alat medis ke Rumah Sakit Arnau Vinanova, Spanyol.
Menurut Marc Marquez, dia dan sang adik telah melakukan survei pasokan obat yang dibutuhkan rumah sakit terkait penanganan pasien Covid-19.
Selain itu, keduanya juga menyumbang alat medis portable yang bisa digunakan untuk penunjang kesehatan pasien di rumah sakit.
Baca Juga: Bos Aprilia Anggap Hukuman Andrea Iannone Tak Masuk Akal
Kabar tentang donasi kakak beradik tersebut diunggah oleh media sosial resmi milik Rumah Sakit Arnau Vilanova.
"Alex dan Marc Marquez mendonasikan peralatan ke rumah sakit kami untuk perawatan pasien Covid-19."
"Donasi tersebut berupa peralatan radiologi digital portable dan alat pendeteksi gas. Terima kasih para juara!"
Mucha fuerza a todos los sanitarios!
Molta força a tots els sanitaris! https://t.co/Qx0GefLCob— Marc Márquez (@marcmarquez93) April 1, 2020
Unggahan tersebut kemudian dikutip oleh Marc Marquez yang merasa bersyukur bisa turut berkontribusi dalam perang melawan pandemi virus corona.
"Semangat untuk para tenaga medis," tulis Marquez.
Marquez bersaudara menghabiskan rehat balapan dengan tetap beraktivitas di dalam rumah.
Marc Marquez fokus pemulihan bahu akibat operasi, akhir tahun lalu. Sedangkan Alex mengisi waktu dengan balapan MotoGP secara virtual.
Pada balapan perdana MotoGP virtual, Minggu (29/3/2020), Alex Marquez jadi kampiun usai menyelesaikan enam putaran di Sirkuit Virtual Mugello, Italia.
Seluruh pembalap kelas MotoGP 2020 belum mengaspal setelah pembatalan di GP Qatar pada 6-8 Maret lalu.
MotoGP 2020 akan dimulai setelah kondisi kesehatan dunia pulih dari pandemi Covid-19 yang telah menjangkiti hampir 800.000 orang di seluruh dunia.