SKOR.id –&nbsp;Ganda putri Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi siap turun di Malaysia Open 2025 yang bergulir pada 7-12 Januari mendatang.Ana/Tiwi punya modal bagus untuk menghadapi turnamen perdana BWF World Tour tahun ini tersebut setelah meraih beberapa prestasi sepanjang 2024.Di antaranya adalah dua gelar BWF World Tour, yakni Australian Open 2024 (Super 500) dan Taipei Open 2024 (Super 300) hingga berhasil menempati peringkat sembilan dunia di pengujung tahun.Pencapaian-pencapain itu otomatis meningkatkan kepercayaan diri Ana/Tiwi dan berharap bisa mereka lanjutkan di Malaysia Open 2025.“Persiapan cukup baik, kami memaksimalkan waktu latihan setelah World Tour Finals kemarin. Kami ingin meraih prestasi yang lebih baik dari tahun lalu,” kata Tiwi.“Pencapaian tahun lalu menjadi modal kami untuk menjalani tahun ini. Ada semacam peningkatan kepercayaan diri,” Ana menimpali.Menghadapi Malaysia Open 2025, Ana/Tiwi akan didampingi Nitya Krishinda Maheswari, yang merupakan salah satu legenda ganda putri Merah Putih.Nitya saat ini menduduki posisi sebagai asisten pelatih tim utama ganda putri PBSI terbaru.Nyatanya, Nitya sendiri sejatinya bukan sosok baru bagi Ana/Tiwi. Peraih emas Asian Games 2014 itu pernah menangani mereka saat masih di level pratama.Sehingga, Ana/Tiwi mengaku tidak kesulitan membangun komunikasi dengan sang pelatih selama melakoni persiapan jelang turnamen.&nbsp;“Sejauh ini komunikasi kami dengan mbak Titin (panggilan akrab Nitya) cukup lancar. Beliau adalah sosok yang lembut, kalem tapi memiliki disiplin yang tinggi,” tutur Tiwi.“Adaptasi dengan mbak Titin bisa lebih cepat karena waktu kami masih di pratama, mbak Titin kan sempat jadi pelatih di utama. Beberapa kali kami pernah dilatih beliau ketika ada latihan bersama," ungkap Ana.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DEbgOeaStAM"></oembed></figure>Berdasarkan hasil drawing, Ana/Tiwi akan berhadapan dengan Hsieh Pei Shan/Hung En-Tzu (Taiwan) pada laga pembuka Malaysia Open 2025.Ini merupakan pertemuan kedua antara Ana/Tiwi dengan ganda putri asal Taiwan tersebut.&nbsp;Ana/Tiwi masih memegang keunggulan rekor pertemuan atas keduanya. Pada duel perdana yang terjadi di babak 32 besar Korea Masters 2024 lalu, Ana/Tiwi berhasil mengalahkan Hsieh Pei Shan/Hung En-Tzu lewat duel tiga gim, 21-17, 24-22, 21-15.&nbsp;Selain Ana/Tiwi, Indonesia sendiri juga menurunkan Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti di nomor ganda putri Malaysia Open 2025.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/7JqitGJ761w?si=oVdkg-Gkf7snQSLV" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Ganda putri Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi ingin lanjutkan performa di Malaysia Open 2025.

Badminton

Punya Modal Positif, Ana/Tiwi Percaya Diri Tatap Malaysia Open 2025

SKOR.id –&nbsp;Perjalanan bersejarah ganda putri Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan, di Olimpiade 2024 harus berakhir tanpa medali.Pearly Tan/Thinaah Muralitharan kalah dua gim langsung 11-21, 11-21 dalam laga perebutan tempat ketiga yang dihelat di Porte de La Chapelle Arena, Paris, Prancis pada Sabtu (3/8/2024).Ganda putri andalan Negeri Jiran tentu tak bisa menutupi kekecewan usai dikalahkan Nami Matsuyama/Chiharu Shida (Jepang) sehingga gagal mendapat medali.Sambil menitikkan air mata, Pearly Tan mengaku sulit meladeni permainan ganda putri Jepang yang tampil begitu agresif dalam laga semalam.“Mereka sangat agresif, cepat, dan menguasai seluruh permainan hari ini. Kami mencoba berbagai strategi untuk mengatasinya tetapi sangat sulit untuk mengambil satu poin dari mereka,” kata Pearly Tan.&nbsp;“Setelah itu, kami terburu-buru dan kehilangan kesabaran karena kami tidak tahu bagaimana cara meraih poin dan mulai membuat kesalahan. Kami harus kembali dan berlatih lebih keras.”Meski demikian, Tan/Muralitharan cukup puas dengan penampilannya di Olimpiade 2024 apalagi banyak pihak yang sebelumnya meragukan.Keraguan muncul karena ganda putri peringkat 12 dunia itu memang sempat cukup lama berada dalam periode penampilan inkonsisten sejak awal tahun.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C-NhbYpyavf"></oembed></figure>Thinaah Muralitharan pun berharap perjuangannya bersama Pearly Tan selama di Paris bisa menginspirasi para pebulu tangkis muda Malaysia, khususnya sektor ganda putri Malaysia.“Saya pikir ini masih merupakan prestasi yang baik dan kami harus bangga dan berharap ini bisa memberi junior keyakinan bahwa segalanya kemungkinan bisa terjadi,” kata atlet 26 tahun itu.“Agar bisa mencapai level ini, saya pikir kami juga harus memuji diri sendiri. Kami tidak bisa memberikan hal negatif untuk diri sendiri, kami harus ambil hal positifnya dan terus maju.”“Kami berdua ingin memenangi medali. Tetapi pada titik ini, ini tentang mental dan menghadapi tekanan. Mereka (Matsuyama/Shida) menekan kami dengan keras dan bermain agresif,” Thinaah menambahkan.&nbsp;“Butuh waktu untuk mencerna ini, jadi kami ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan sahabat yang ada di sini.”Penampilan Pearly Tan/Thinaah Muralitharan di Olimpiade 2024 memang patut diapreasi. Apalagi mereka sukses mengukir sejarah baru bagi bulu tangkis Malaysia.Pasalnya, mereka tercatat sebagai ganda putri Negeri Jiran pertama yang mampu melaju jauh di Olimpiade hingga ke babak semifinal.Sayang, mereka gagal ke final usai dikalahkan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (Cina) yang pada akhirnya sukses menyabet medali emas ganda putri..Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (Cina) sendiri memastikan medali emas usai menaklukkan rekan senegaranya, Liu Sheng Shu/Tang Ning, dengan skor 22-20, 21-15 di partai final.Prestasi ini sekaligus memperbaiki pencapaian ganda putri nomor satu dunia itu yang tiga tahun lalu harus puas pulang dengan medali perak di Olimpiade 2020.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C-NmqNdyYJL"></oembed></figure><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/EBASVZ-jZF0?si=YPxvgtS6J9OWWvrw" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Pearly Tan/Thinaah Muralitharan gagal mendapatkan medali dari ajang Olimpiade 2024 usai kalah di laga perebutan perunggu.

Ganda Putri Malaysia Ingin Perjuangannya di Olimpiade 2024 Menginspirasi Pemain Muda

SKOR.id –&nbsp;Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhan memanfaatkan kegiatan training camp&nbsp;di Chambly, Prancis, dengan menggelar latih tanding melawan perwakilan ganda putri dari negara lain jelang Olimpiade 2024.Ganda putri andalan Indonesia itu menjamu Margot Lambert/Anne Tran (Prancis) dalam sesi latihan yang digelar Jumat (19/7/2024).Pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian, menyebut latih tanding dengan Lambert/Tran yang juga akan turun di Olimpiade, memiliki dampak positif bagi permainan Apri/Fadia.Latih tanding ini membantu mematangkan strategi dan kesiapan dari Apri/Fadia menuju hari pertandingan.“Tentunya dengan mengundang sparring partner dari luar, apalagi yang akan main juga di Olimpiade, pasti ada rasa dan keinginan untuk menang lebih besar daripada sparring partner teman sendiri. Ini poin bagus untuk Apri/Fadia sebelum menuju ke pertandingan sesungguhnya,” ungkap Eng Hian atau yang akrab disapa Didi.Didi juga menambahkan kondisi dan persiapan anak-anak asuhnya tersebut selama menjalani latihan di Chambly berjalan dengan baik.“Sejauh ini kondisi dan persiapan berjalan cukup baik. Semakin hari semakin fokus bagaimana mematangkan taktik dan strategi,” tutur sang pelatih.Apri/Fadia juga mengakui sesi latih tanding melawan Lambert/Tran berdampak bagus bagi permainan mereka. Apalagi, mereka berhasil memenangkan latih tanding kali ini.“Kami sebelumnya latihan dan latihan terus. Lalu hari ini mereka (Lambert/Tran) datang jadi kami bisa mengeluarkan apa yang sudah dilatih. Ini bagus buat kami,” kata Apri.“Kami cukup puas dengan latihan tanding tadi. Kami bisa mengeluarkan apa yang kami mau tapi tetap harus ada evaluasi. Salah satunya harus dikurangi mati sendirinya,” Fadia menimpali.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C9mnfKRyLXs"></oembed></figure>Menghadapi Olimpiade 2024, Apri/Fadia menempati grup ‘neraka’ di nomor ganda putri.&nbsp;Pasangan juara Hongkong Open 2023 itu tergabung bersama Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (Cina), Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (Jepang), dan Pearly Tan/Thinaah Muralitharan (Malaysia) di Grup A.Sebagai catatan, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan merupakan unggulan pertama sekaligus finalis dalam Olimpiade edisi sebelumnya di Tokyo yang digelar pada 2021 lalu.Didi menyadari Apri/Fadia sudah harus menghadapi tantangan berat sejak awal pertandingan. Oleh karena itu, Didi meminta Apri/Fadia untuk fokus ke satu demi satu pertandingan terlebih dahulu.“Kita semua tahu Grup A ini adalah grup yang tidak mudah. Semua pasti tidak mau di grup ini tapi ini sudah terjadi jadi kami harus mempersiapkan diri. Tentunya Apri/Fadia harus fokus match ke match dulu,” pungkas Didi.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/hVll3iq46Z8?si=BlwGU1KYoTkHTGFT" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Ganda putri andalan Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti melawan Margot Lambert/Anne Tran (Prancis) di Chambly jelang Olimpiade 2024.

Jelang Olimpiade 2024, Apri/Fadia Matangkan Strategi Lewat Latih Tanding

SKOR.id –&nbsp;Tim bulu tangkis Indonesia berhasil merebut satu gelar juara pada turnamen BWF Super 100 Kaohsiung Masters 2024.Gelar tersebut dipersembahkan oleh pasangan Jesita Putri Miantoro/Febi Setianingrum dari sektor ganda putri.Jesita/Febi keluar sebagai juara usai mengalahkan wakil tuan rumah Sung Shuo Yun/Yu Chien Hui dalam laga final yang digelar di K-Arena, Kaohsiung, Taiwan, Minggu (23/6/2024).Pasangan Merah Putih mampu menang dua gim langsung atas Sung/Yu dalam tempo 41 menit dengan skor akhir 21-14, 21-18. &nbsp;“Tentu saja sangat senang dan bersyukur atas kemenangan ini. Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar. Pola permainannya sesuai dengan apa yang kami inginkan,” ungkap Jesita soal kemenangannya.Dalam pertandingan tadi, Jesita mengaku dirinya bermain nothing to lose&nbsp;sehingga bisa menikmati laga tanpa terbebani tekanan juara.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C8jGaEMSCBU"></oembed></figure>Selain itu, ia dan Febi juga kerap saling mengingatkan satu sama lain agar tidak berbuat banyak kesalahan yang merugikan diri sendiri.“Dalam pertandingan tadi kami lebih bermain nothing to lose saja sih sebenarnya. Kami jangan sering membuat kesalahan sendiri. Juga saling mengingatkan untuk fokus dari awal sampai akhir,” tambah Jesita.Kemenangan Jesita/Febi pada partai final ini turut menorehkan catatan prestasi lainnya bagi bulu tangkis Indonesia.Ganda putri peringkat 43 dunia tersebut jadi wakil Merah Putih pertama yang berhasil menjuarai turnamen Kaohsiung Masters.Sebelumnya, tak ada satu pun pebulu tangkis Indonesia yang mampu menjejak podium tertinggi di Kaohsiung Masters sejak pertama kali turnamen bergulir pada 2013.Adapun bagi Jesita/Febi, trofi Kaohsiung Masters 2024 juga menjadi gelar juara perdana mereka di turnamen BWF level Super 100.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C8jKY48SWxM"></oembed></figure>Jesita/Febi sebelumnya sudah pernah menjadi juara dalam dua turnamen yang digelar pada tahun lalu.&nbsp;Namun, dua turnamen tersebut masih berlevel International Challenge (IC), yakni Iran Fajr International dan Indonesia International.“Kemenangan ini merupakan gelar Super 100 pertama kami. Semoga dengan pencapaian ini kami bisa lebih percaya diri lagi. Semoga pula kelak bisa meraih gelar di next level,” Jesita menuturkan.“Keberhasilan ini tentunya saya persembahkan untuk keluarga, pelatih, tim ganda putri, PBSI, dan masyarakat Indonesia.”Pencapaian Jesita/Febi di Taiwan turut memperpanjang torehan positif ganda putri Indonesia dalam turnamen BWF yang digelar pada bulan ini.Sepekan sebelumnya, ganda putri Indonesia juga berhasil menjadi juara di Australian Open 2024 melalui Febriana Dwi Puji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/HWXMmlQTD9I?si=aul6FHDxpYC4UeKr" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Jesita Putri Miantoro/Febi Setianingrum keluar sebagai juara ganda putri Kaohsiung Masters 2024 setelah kalahkan wakil tuan rumah di babak final.

Jesita/Febi Juara, Indonesia Rebut 1 Gelar dari Kaohsiung Masters 2024

SKOR.id – Chen Qing Chen/Jia Yi Fan menilai setiap pasangan ganda putri punya kesempatan meraih medali emas dalam ajang Olimpiade 2024 di Paris, Prancis pada Juli-Agustus mendatang.Pernyataan tersebut diungkapkan Chen/Jia menyusul kekalahan yang mereka alami dalam laga final Indonesia Open 2024 yang berlangsung pada Minggu (9/6/2024).Ganda putri nomor satu dunia itu harus puas finis runner-up setelah menyerah dari Baek Ha-na/Lee So-hee (Korea Selatan) dengan skor akhir 21-17, 21-13 di Istora Senayan, Jakarta.Meski gagal bawa pulang gelar juara, Jia Yi Fan sudah cukup puas dengan performanya bersama sang partner pada pertandingan kali ini.“Menurut kami penampilan kami lumayan bagus, kami ada beberapa poin yang bisa mematikan lawan tapi kami juga buat beberapa kesalahan,” kata Jia Yi Fan soal kekalahannya.&nbsp;“Menurut kami ini normal di lapangan, karena kami tidak tahu apa aja yang bakal terjadi di lapangan.”“Di gim satu, detail-detail untuk cara mengalahkan lawan tidak terlalu bagus jadi makanya kami kalah,” Jia Yi Fan menambahkan.Sementara itu, Chen Qing Chen menuturkan kekalahan ini jadi peringatan bagi dirinya dan Jia Yi Fan terkait persaingan sektor ganda putri di Olimpiade 2024 mendatang.Menurut pebulu tangkis 26 tahun tersebut, setiap pasangan ganda putri yang akan mentas di Paris nanti, punya peluang untuk mengalahkan mereka dan meraih medali emas.Sehingga ke depannya, Chen/Jia bakal lebih mematangkan lagi performa mereka agar semakin siap untuk mengejar target di Olimpiade 2024.“Kami merasa semua pasangan di Olimpiade itu pasti ada kesempatan untuk meraih emas, bukan cuma kami,” kata Chen Qing Chen.&nbsp;“Rata-rata mereka semua juga bisa menang dari kami jadi yang paling penting itu jadi diri kami sendiri dan tetap ikut latihan.”&nbsp;“Yang penting dari diri sendiri persiapan sudah baik dan percaya dengan diri sendiri. Nanti hasilnya bagaimana, kami akan terima,” tuturnya lagi.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C7_LL7XSso9"></oembed></figure>Chen Qing Chen/Jia Yi Fan sendiri saat ini masih kokoh menempati urutan teratas sektor ganda putri dalam peringkat Race to Paris.&nbsp;Hal ini pun menjadikan pasangan juara dunia empat kali itu sebagai kandidat kuat peraih emas ganda putri di Olimpiade 2024.Pada edisi sebelumnya, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan berhasil hingga menembus babak final di Olimpiade Tokyo 2020.&nbsp;Namun, ganda putri andalan Tiongkok itu tumbang dari wakil Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu di partai puncak dan harus puas dengan raihan medali perak.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/a1Xq0mMPgkk?si=iteLMcAHWCRi02EW" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (Cina) harus mengakui keunggulan Baek Ha-na/Lee So-hee (Korea Selatan) dalam final ganda putri Indonesia Open 2024.

Indonesia Open 2024: Chen Qing Chen/Jia Yi Fan Akui Semua Ganda Putri Punya Kans Raih Emas Olimpiade

SKOR.id – Tim bulu tangkis Indonesia dipastikan pulang tanpa gelar dari turnamen BWF Super 500 Thailand Open 2024.Satu-satunya wakil Merah Putih di laga final, Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi harus puas finis runner up setelah kalah dari ganda putri tuan rumah, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai.Ana/Tiwi menyerah dua gim langsung, 14-21, 14-21 dalam pertandingan berdurasi 43 menit di Nimibutr Stadium, Bangkok, Minggu (19/5/2024).Terlihat sejak awal pertandingan, ganda putri Indonesia tidak bisa bermain lepas dan tertekan sehingga kesulitan melakukan serangan-serangan.Hal itu pun ternyata juga diakui Ana/Tiwi saat diwawancarai selepas pertandingan versus Kititharakul/Prajongjai.&nbsp;“Dari awal kami sebenarnya sudah mempersiapkan untuk menghadapi pertandingan ini. Cuma lawan terus menekan. Kami tidak bisa keluar dari tekanan dan tidak mampu bermain maksimal,” ujar Ana.“Sebenarnya kami dari awal sudah mempersiapkan pertandingan hari ini dengan baik. Hanya selama pertandingan kami tidak bisa keluar dari tekanan lawan. Kami juga bermain terlalu hati-hati dan lawan memanfaatkan kesempatan itu untuk mencari serangan dan menambah poin,” Tiwi menimpali.“Berbeda dengan penampilan kami kemarin (di semifinal) yang lebih rapi, hari ini kami tidak bisa melawan tekanan itu. Kami benar-benar kesulitan untuk keluar dari zona tekanan itu.”Selain itu, Ana juga mengakui bahwa lawan bermain jauh lebih baik karena unggul dari segi peringkat dan pengalaman. Ditambah lagi, Kititharakul/Prajongjai main dengan dukungan penuh dari suporter tuan rumah.“Lawan harus diakui bermain lebih baik. Dari sisi pengalaman mereka juga lebih banyak. Mereka tampil lebih baik dalam segi apa pun. Apalagi tampil sebagai tuan rumah,” Ana menambahkan.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C7JTPMDS5ep"></oembed></figure>Dengan kekalahan ini, Ana/Tiwi masih belum berhasil memecah kebuntuan mereka di laga final turnamen BWF.Sebelumnya, ganda putri peringkat 18 dunia itu sudah pernah tampil di tiga laga final, yakni Vietnam Open (Super 100), Taipei Open (Super 300), dan Spain Masters (Super 300). Dan sayangnya, Ana/Tiwi selalu kalah di ketiga partai perebutan gelar tersebut.“Meskipun begitu, saya tetap bersyukur bisa sampai di titik ini. Hanya, kami tetap merasa tidak puas. Kami harus terus belajar lebih keras lagi,” tutur Ana.Selanjutnya, Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi masih akan melanjutkan perburuan gelar di Tur Asia melalui perhelatan Malaysia Masters 2024 pada pekan depan.Turnamen BWF Super 500 tersebut dijadwalkan mulai bergulir 21-26 Mei mendatang di Axiata Arena, Bukit Jalil, Kuala Lumpur.“Setelah ini kami akan melanjutkan pertandingan ke Malaysia Masters. Dengan waktu yang demikian pendek akan kami manfaatkan untuk mengembalikan kondisi. Semoga hasilnya nanti bisa lebih baik lagi,” ujar Tiwi berharap.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/oGezNCoZDtU?si=tHyQRF5zcECYLPOj" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi kalah dari wakil tuan rumah, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai di final ganda putri Thailand Open 2024.

Thailand Open 2024: Takluk dari Wakil Tuan Rumah, Ana/Tiwi Harus Puas Runner Up

SKOR.id –&nbsp;Wakil Indonesia Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi berhasil melangkah ke babak final Thailand Open 2024.Ganda putri Merah Putih itu menumbangkan perlawanan Rin Inagawa/Kie Nakanishi dari Jepang pada laga semifinal yang digelar Sabtu (18/5/2024).Ana/Tiwi mengakhiri pertandingan dengan kemenangan straigt game, 21-12, 21-10 di Nimibutr Stadium, Bangkok untuk melaju ke final turnamen BWF Super 500 perdana mereka.“Bersyukur bisa meraih kemenangan. Keberhasilan ini merupakan partai final pertama kami di turnamen level super 500,” ungkap Febriana, yang akrab disapa Ana.“Kami mengucap syukur alhamdulillah dan rasanya susah untuk mengungkapkan dengan kata-kata keberhasilan ini.”Menghadapi Inagawa/Nakanishi, Ana/Tiwi lebih banyak bermain menyerang. Strategi itu pun berhasil membuat lawan tertekan sepanjang pertandingan.“Karena ingin menang, kami terus menekan dan menyerang lawan. Kami tidak merasa capek meski terus menerus menggempur lawan,” Ana menjelaskan.“Dari awal dengan shuttlecock yang berat, kami hanya siap capek dan mau bekerja keras. Karena keinginan mau menang itu begitu besar, rasa capek tidak ada.”Ganda putri peringkat 18 dunia itu juga puas dengan permainan yang mereka tunjukkan karena tampil sesuai dengan strategi yang sudah direncanakan.“Kami bermain seperti yang sudah direncanakan. Yaitu membuat lawan terus berada pada zona yang tidak nyaman,” ujar Tiwi, sapaan karib Amallia Cahaya Pratiwi.“Dari awal kami sudah bisa mengontrol permainan dan selalu unggul dalam pengumpulan angka.”“Bagaimana pun caranya dari awal kami paksakan dengan pola bertahan dulu. Setelah itu balik serang. Terus menerus kami gempur pertahanan lawan. Ternyata berhasil,” Tiwi menuturkan.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C7G5XrHS31f"></oembed></figure>Berkat kemenangan ini, Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi menjaga asa Indonesia meraih gelar di Thailand Open 2024.Ana/Tiwi jadi satu-satunya wakil Merah Putih yang masih tersisa setelah ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari gagal meraih kemenangan pada laga semifinal hari ini.Bermain lebih dulu, Rinov/Pitha takluk dua gim langsung, 15-21, 14-21, dari pasangan Cina, Guo Xin Wa/Chen Fang Hui.Selanjutnya, Ana/Tiwi masih menanti pemenang duel antara Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai (Thailand) yang menghadapi Tanisha Crasto/Ashwini Ponnappa (India) untuk menjadi lawan mereka di partai final, Minggu (19/5/2024).“Untuk menghadapi partai final besok, kami belum tahu siapa lawannya. Malam ini kami akan mempelajari rekaman video bagaimana permainan lawan,” kata Ana.“Yang pasti tampil di final itu pasti lebih berat. Kami harus berkerja lebih keras kagi.”<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/VOZ4wBy6fO4?si=tgywIaQBG55ec37a" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi lolos ke final turnamen BWF Super 500 perdananya usai mengalahkan wakil Jepang di semifinal Thailand Open 2024.

Thailand Open 2024: Kalahkan Wakil Jepang, Ana/Tiwi Jaga Asa Indonesia Raih Gelar Juara

SKOR.id –&nbsp;Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengonfirmasi kabar mundurnya salah satu pemain ganda putri Indonesia, Ribka Sugiarto dari tim nasional.Beberapa hari terakhir ramai pemberitaan di media sosial bahwa Ribka dikabarkan mundur dari Pelatnas PBSI Cipayung setelah berhasil membantu tim bulu tangkis putri Indonesia meraih medali perak dalam Kejuaraan Beregu Uber Cup 2024.Akhirnya kabar itu pun dibenarkan oleh Ricky Soebagdja selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI dalam konpers di Pelatnas Cipayung, Kamis (16/5/2024).Ricky menyampaikan bahwa Ribka memilih mundur dengan alasan ingin fokus mempersiapkan pernikahannya bersama Muhammad Rian Ardianto, yang merupakan pemain ganda putra Indonesia.Awalnya, Ribka Sugiarto bersama Lanny Tria Mayasari dijadwalkan turun dalam rangkaian tur BWF di Benua Asia, salah satunya adalah Thailand Open 2024.Namun, PBSI akhirnya membatalkan keikutsertaan pasangan ganda putri juara Swiss Open 2024 itu di Thailand setelah mendapat kabar dari Ribka Sugiarto.“Saya dikabari oleh Eng Hian (pelatih ganda putri) bahwa Lanny/Ribka ditarik dari Thailand Open 2024. Ribka baru menyampaikan ke Eng Hian secara lisan untuk mengundurkan diri dari Thailand Open karena ada persiapan menjelang pernikahan,” Ricky menjelaskan.Meski begitu, PBSI hingga saat ini masih belum menerima secara resmi surat pengunduran diri tunangan Rian Ardianto tersebut.“Sehingga dinyatakan secara lisan ke pelatih, pelatih menyampaikan ke saya (bahwa Ribka) resign (dari pelatnas),” ujar Ricky.“Surat resmi memang PBSI belum menerima. Namun secara lisan, sudah disampaikan dan saya pastikan karena saya juga berkomunikasi dengan Ribka. Dia menyampaikan hal yang sama untuk resign&nbsp;demi mempersiapkan kehidupan lainnya.”<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C1MO2U_SPhA"></oembed></figure>Ricky pun secara jujur cukup menyayangkan pilihan yang diambil oleh Ribka Sugiarto.&nbsp;Pasalnya, tim pelatih ganda putri sudah merancang program dan rencana untuk dijalani oleh Ribka bersama Lanny Tria Mayasari dalam kompetisi musim ini.“Saya pribadi juga cukup menyayangkan karena memang pelatih dan semua kita juga sudah koordinasi untuk ganda putri Rachel/Trias, Lanny/Ribka sudah diprogramkan,” kata peraih emas Olimpiade Atlanta 1996 ini.&nbsp;“Terutama di tur Asia ini sudah didaftarkan (untuk mengikuti turnamen) bahkan hingga Australia Open 2024.”Ribka Sugiarto sendiri memang dikabarkan akan segera melangsungkan pernikahan dengan Muhammad Rian Ardianto dalam waktu dekat.&nbsp;Kedua pasangan itu pun sebelumnya sudah mengumumkan pertunangan mereka pada Desember 2023 lalu.Namun, masih belum bisa dipastikan apakah Ribka tetap akan melanjutkan kariernya sebagai atlet bulu tangkis setelah nantinya dipersunting oleh Rian Ardianto.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/pbXPWDxiutA?si=_eA5WD8DVhPTuRyG" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Pemain ganda putri, Ribka Sugiarto mundur dari pelatnas Cipayung untuk fokus mempersiapkan pernikahannya dengan Muhammad Rian Ardianto.

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas Cipayung, Persiapan Nikah Jadi Alasan

SKOR.id –&nbsp;Babak final turnamen BWF Super 100 BNI Indonesia Masters 2023 telah tuntas digelar pada Minggu (29/10/2023).Indonesia, sebagai tuan rumah turnamen bulu tangkis &nbsp;tersebut, sukses menyabet dua gelar di hadapan pendukung yang memenuhi Jatim Expo, Surabaya, Jawa Timur.Gelar pertama datang dari Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto yang mengalahkan sesama wakil Indonesia, Meilysa Trias Puspitasari/Rachel Allessya Rose pada laga final sektor ganda putri.Tampil dominan sepanjang pertandingan, Lanny/Ribka menang straight game, 21-12, 21-16, dalam tempo 40 menit.Tercatat, ini merupakan gelar keempat yang dimenangkan Lanny/Ribka sejak mereka dipasangkan pada tahun lalu.Sebelumnya, ganda putri peringkat 28 dunia itu juga berjaya di Indonesia International Challenge 2022, Bahrain International Challenge 2022, dan BNI Indonesia Masters 2023 yang digelar di Medan.“Kami bertekad untuk bisa tampil lebih konsisten lagi ke depannya. Sebisa mungkin kami tidak mau terlena karena di turnamen yang levelnya jauh lebih tinggi berhadapan dengan lawan-lawan tangguh,” ujar Ribka.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/Cy-vKTaLBW_"></oembed></figure>Selanjutnya, gelar kedua dipersembahkan oleh Jafar Hidayatullah/Aisyah Salsabila Putri Pranata dari sektor ganda campuran.Jafar/Aisyah keluar sebagai juara usai menang atas Ruttanapak Oupthong/Jhenicha Sudjaiprapara (Thailand) dengan skor 21-17, 21-19.Pada partai final, Jafar/Aisyah mengaku sempat tertekan di awal laga saat lawan bermain menyerang.&nbsp;Terbukti pasangan juara Vietnam International Challenge 2023 itu sempat tegang di awal laga sebelum akhirnya mengubah pola untuk lebih menyerang.“Pada pertandingan ini saya merasa tegang di awal laga sehingga bermain tidak fokus. Setelah interval gim pertama kami mulai membaca pola permainan lawan sehingga bisa tampil menyerang,” ungkap Jafar.Gelar juara di BNI Indonesia Masters 2023 membuat Jafar/Aisyah semangat untuk bisa meraih hasil maksimal pada turnamen berikutnya. Diharapkan prestasi tersebut bisa menular saat tampil pada turnamen yang levelnya jauh lebih bergengsi.“Kami masih banyak yang harus diperbaiki khususnya fisik. Kami harus lebih menambah hal tersebut mengingat turnamen yang levelnya lebih tinggi persaingannya sangat ketat sehingga membutuhkan kondisi fisik yang selalu prima,” pungkas Jafar.Sementara itu, Jepang menyabet predikat juara umum setelah sukses membawa pulang tiga gelar.Takuma Obayashi meraih podium tertinggi di sektor tunggal putra. Kesuksesan tersebut diikuti wakil Jepang di nomor tunggal putri, Tomoka Miyazaki.Terakhir, ganda putra Kenya Mitsuhashi/Hiroki Okamura menyumbangkan gelar ketiga bagi Jepang di BNI Indonesia Masters 2023.Hasil Lengkap Final BNI Indonesia Masters 2023 di Surabaya, Minggu (29/10/2023):Tunggal Putra: Takuma Obayashi (Jepang) vs Choi Ji Hoon (Korea Selatan), 21-8, 21-19.Tunggal Putri: Tomoka Miyazaki (Jepang) vs Pornpicha Choeikeewong (Thailand), 21-9, 21-15.Ganda Putra: Kenya Mitsuhashi/Hiroki Okamura (Jepang) vs Choong Hon Jian/Muhammad Haikal (Malaysia), 21-16, 21-18.Ganda Putri: Lanny Tria Mayasari/ Ribka Sugiarto (Indonesia) vs Meilysa Trias Puspitasari/Rachel Allessya Rose (Indonesia), 21-12, 21-16.Ganda Campuran: Jafar Hidayatullah/Aisyah Salsabila Putri Pranata (Indonesia) vs Ruttanapak Oupthong/Jhenicha Sudjaiprapara (Thailand), 21-17, 21-19.<figure class="media"><oembed url="https://www.youtube.com/watch?v=5PsgPn-szTU&amp;t=21s"></oembed></figure>

Tuan rumah mampu menyabet dua gelar dari sektor ganda putri dan ganda campuran dalam turnamen BNI Indonesia Masters 2023.

Latest Articles - ganda putri