SKOR.id - Gavi tidak pernah berhenti membuat sejarah di sepak bola. Tepat setahun lalu, 17 Oktober 2022, dia menerima penghargaan Kopa Trophy, yaitu gelar untuk Pemain Muda Terbaik.Lalu, sepekan kemudian setelah menerima penghargaan tersebut, Gavi kembali mendapatkan penghargaan Golden Boy. Gavi telah menjadi pemain penting, baik bagi Barcelona maupun untuk timnas Spanyol.Senin (16/10/2023) dini hari WIB, Gavi kembali menjadi perhatian, kali ini dalam skala yang lebih besar yaitu bagi rekan setimnya di timnas Spanyol dan bagi negara kelahirannya.Dalam laga tandang lawan Timnas Norwegia, Gavi mencetak gol yang sangat penting. Gol yang membuat dan memastikan Spanyol menyegel tiket lolos ke Euro 2024, ajang yang digelar di Jerman pada Juni 2024 mendatang.Menghadapi Norwegia dalam kualifikasi Euro 2024 tersebut, Gavi mencetak gol pada menit ke-49 yang membuat La Furia Roja menang 1-0 atas Erling Haaland dan kawan-kawan.Tiga poin tambahan itu membuat Spanyol memimpin Grup A dengan 15 poin dari enam pertandingan. Mereka memiliki poin yang sama dengan Skotlandia yang juga lolos tapi unggul dalam selisih gol.Peran Gavi pun tentu saja mendaptakan begitu banyak pujian dari publik sepak bola Spanyol, termasuk dari bek senior Real Madrid yang juga andalan timnas Spanyol, Dani Carvajal."Gavi pemain yang memiliki kualitas, dia bagaikan mutiara. Di negeri kami, dalam usia 19 tahun, dia sudah menjadi bintang di Barcelona dan juga timnas," kata Dani Carvajal setelah pertandingan tersebut."Tidak ada lagi yang bisa dikatakan, dia memang pantas mendaptakan pujian ini karena usaha yang telah dilakukannya. Tidak ada yang akan memberikan sesuatu (hadiah) atas apa yang dilakukannya, namun dia tetap di sini karena dia memang pantas berada di sini dan kami semua memberikan dukungan kepadanya," kata Dani Carvajal lagi.Sejak debutnya bersama Timnas Spanyol dan masuk dalam tim senior, Gavi telah bermain dalam 60 pertandingan ofisial di setiap musim dan tampil di semua ajang. Gavi selalu memperlihatkan menjadi pemain yang penting di setiap laga yang dimainkannya.Pada musim 2021-2022 menjadi momen penting dalam kariernya. Pada saat itu, dia telah tampil dalam 57 laga dengan total 3.756 menit. Semua itu membuatnya mendapatkan penghargaan Golden Boy dan Trofi Kopa.Statistik atau angka-angka yang diperlihatkannya pun semakin baik pada tahun lalu. Pada musim 2022-2023, bermain dalam 60 pertandingan dan dengan total menit 4.209.Sedangkan musim ini, Gavi berada di trek yang tetap positif. Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez dan pelatih Timnas Spanyol Luis de la Fuente sangat memercayai pemain yang berasal dari wilayah Andalusia ini.Musim ini, Gavi telah bermain dalam 14 pertandingan dengan lebih dari 1.000 menit telah dimainkannya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/kItw_5s3-VQ?si=xZJb5xCdtsFk1v3v" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Gavi pencetak gol penting Timnas Spanyol saat lawan Norwegia yang menentukan langkah La Roja lolos ke Euro 2024.

World

Dani Carvajal Ibaratkan Gavi seperti Mutiara bagi Timnas Spanyol

SKOR.id - Selain Erling Haaland, timnas Spanyol juga harus mewaspadai sosok pelatih timnas Norwegia, Stale Solbakken.Dialah yang membawa Norwegia mencatat rapor positif dengan meraih kemenangan di empat laga terakhir secara beruntun, tiga di antaranya di ajang kualifikasi Euro 2024.Timnas Norwegia akan menjamu timnas Spanyol dalam lanjutan kualifikasi Euro 2024 Grup A, Minggu (15/10/2023) ini atau Senin dini hari WIB.Laga Norwegia vs Spanyol penting bagi kedua tim untuk menjaga peluang mereka lolos langsung ke Jerman, tempat digelarnya Euro 2024 pada Juni 2024 nanti.Norwegia ada di posisi ketiga klasemen dengan mengoleksi 10 poin, atau hanya tertinggal dua poin dari Spanyol yang di peringkat kedua dengan 12 poin.Norwegia memiliki mesin gol Erling Haaland yang membuat hampir semua bek di dunia akan selalu mewaspadai pergerakan bintang Manchester City tersebut.Namun, mereka juga memiliki pelatih bertangan dingin yaitu Stale Solbakken. Diangkat sebagai pelatih timnas Norwegia pada 7 Desember 2020, pria berkepala plontos ini membawa timnya tampil dalam 29 laga dengan meraih 16 kemenangan, 6 kali imbang, dan mengalami 7 kekalahan.Sosok Stale Solbakken menarik karena dapat dikatakan dia pria yang lahir "dua kali". Pertama, tentu saja lahir pada 27 Februari 1968 di Kongsvinger, sebuah kota di timur Norwegia.Sedangkan "kelahiran keduanya" terjadi pada 13 Maret 2001, di Copenhagen, Swedia. Hari ketika dia hidup kembali setelah secara medis dinyatakan telah meninggal dunia.Saat itu, Stale Solbakken merupakan pemain FC Kobenhaven yang ketika itu di bawah asuhan pelatih asal Inggris, Roy Hodgson.Stale Solbakken ketika itu pula dikenal sebagai gelandang yang kuat dengan postur atau tinggi mencapai 190 sentimeter. Kondisinya pun dinyatakan sebagai pemain yang tidak memiliki masalah kesehatan.Namun, pada hari itulah, Stale Solbakken tiba-tiba kolaps jatuh di lapangan dengan jantung yang tidak lagi berdetak setelah tim medis memeriksanya."Mereka mengatakan jantung saya berhenti berdetak. Ketika itu, saya secara medis sudah dinyatakan mati selama lebih dari tujuh menit," kata Stale Solbakken, bercerita seperti yang diberitakan as.com, jelang laga ini.Stale Solbakken pun mendapatkan cerita dari para rekan setimnya bahwa saat dirinya sudah dinyatakan secara medis meninggal, semua yang ada di ruangan menangis."Namun beruntung bagi saya. Mereka kemudian langsung membawa saya menggunakan ambulan ketika akhirnya mengetahui bahwa jantung saya kembali berdetak."Meski demikian, situasi saat itu tidak langsung membuat Stale Solbakken sadar sepenuhnya karena kemudian dia masih dalam keadaan koma."Saya dalam kondisi koma yang menurut catatan medis selama lebih dari 30 jam dan saya berada di rumah sakit selama 14 hari," kata Stale Solbakken lagi.Dalam usia 33 tahun ketika itulah, Stale Solbakken "terlahir kembali". Dia pulih dan hidup normal. Peristiwa ketika dirinya colaps dinyatakan bahwa dia terkena serangan jantung.Karena momen tersebut kemudian dokter saat itu menyatakan bahwa dirinya tidak boleh lagi bermain sepak bola.Stale Solbakken tidak dapat meninggalkan sepak bola. Karena itulah kemudian dia memutuskan untuk menjadi pelatih.Dimulai dengan Hamarkameratene pada 2002 hingga 2005, lalu dipercaya menangani mantan klubnya, FC Kobenhaven, berlanjut dengan FC Koln, ke Liga Inggris melatih Wolverhampton Wanderers, kembali ke FC Kobenhaven, dan kini sejak 2020 menangani timnas Norwegia.Kariernya sebagai pelatih ditandai dengan sukses membawa FC Kobenhaven juara Liga Denmark delapan kali. Piala Denmark pada 2008-2009, atau sebelumnya Royal League pada 2005-2006.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/KEftMuqnD3w?si=IPIOvwfcsRkeGimM" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Pelatih timnas Norwegia, Stale Solbakken pernah dinyatakan secara medis telah meninggal ketika dia colaps dalam peristiwa tahun 2001 silam.

Latest Articles - Timnas Norwegia

Dani Carvajal Ibaratkan Gavi seperti Mutiara bagi Timnas Spanyol

Norwegia vs Spanyol: Stale Solbakken Pernah Dinyatakan Meninggal lalu Koma Selama 30 Jam