SKOR.id – Di Kejuaraan Dunia MotoGP 2025, tiga pembalap akan berstatus rider debutan alias rookie. Ini juga untuk kali pertama sejak 2022, MotoGP akan memiliki tiga rookie&nbsp;usai Ai Ogura, Fermin Aldeguer, dan Somkiat Chantra, melakukan lompatan besar dari Moto2 ke kelas premier.Kendati sistem pembibitan pembalap ke MotoGP terus membaik, dua musim terakhir hanya satu rider baru yang mampu masuk ke kategori tertinggi Kejuaraan Dunia Balap Motor itu.Augusto Fernandez bergabung dengan Tim Tech3 di MotoGP 2023 usai menjadi juara dunia Moto2 musim sebelumnya (2022). Hal yang sama dilakukan Pedro Acosta—berstatus juara Moto2 dan promosi ke MotoGP bersama Tech3—di MotoGP 2024.Pencinta MotoGP mungkin dibuat kagum dengan gebrakan Acosta pada musim perdananya di kelas premier musim lalu. Ia juga menjadi rookie&nbsp;dengan posisi klasemen akhir terbaik dalam satu dekade terakhir, ke-5, bersama Fabio Quartararo (pada 2019).Namun Acosta maupun Quartararo tidak mampu menyamai torehan Brad Binder (2020) dan Jorge Martin (2021) yang menjadi pembalap terakhir yang langsung mampu mengantongi kemenangan Grand Prix pada musim perdananya di kelas MotoGP (lihat boks di bawah).&nbsp;Lantas, bagaimana peluang Ogura, Aldeguer, dan Chantra pada musim pertamanya di MotoGP pada 2025 nanti? Seperti apa dukungan dan kondisi tim baru mereka, apakah memungkinkan untuk menorehkan prestasi seperti yang dilakukan Acosta, Quartararo, atau bahkan Binder dan Martin?&nbsp;Skor.id akan coba membahasnya secara detail dalam Skor Special edisi kali ini. (Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).Baik Ogura, Aldeguer, maupun Chantra datang dari kultur sangat berbeda namun tak jauh berbeda jika menilik latar belakang ketiganya di Moto2 tahun lalu.&nbsp;<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/boks_skor_special_torehan_rookie_terbaik_Moto_GP_Dede_S_Mauladi_Skor_id_67fa3b284c.jpg" alt="boks skor special torehan rookie terbaik MotoGP - Dede S. Mauladi Skor.id.jpg"><figcaption>Hingga saat ini, belum ada pembalap debutan di era MotoGP yang mampu menyamai torehan Marc Marquez yang langsung juara dunia pada musim perdananya di kelas premier. (Dede S. Mauladi/Skor.id).</figcaption></figure>Ai Ogura - Trackhouse RacingLangkah Ai Ogura ke MotoGP mirip Augusto Fernandez dan Pedro Acosta, promosi usai merebut gelar juara dunia Moto2. Namun jumlah total kemenangannya (6, semua dibuat di Moto2 dari 74 race antara 2021 sampai 2024) lebih sedikit dibanding Aldeguer.Keputusan Tim Trackhouse Racing merekrut Ogura terbilang mengejutkan. Apa lagi, pembalap asal Jepang berusia 23 tahun itu sudah lama disebut akan turun di MotoGP.&nbsp;Sebelum dipinang Trackhouse, Ogura bisa dibilang sudah mendapatkan jaminan dari Honda dan Tim LCR untuk melanjutkan program yang tampaknya akan cocok dengannya, dalam hal ini terkait performa Honda RC213V yang kini sedikit lebih baik daripada calon tunggangan barunya di MotoGP 2025, Aprilia RS-GP.Bos tim Trackhouse, Davide Brivio, menjelaskan bahwa mentalitas dan ketangguhan Ogura sebagai seorang pembalap sangat menarik perhatian tim asal Amerika Serikat ini, selain kecepatannya.Sebagai juara dunia Moto2, Ogura akan menjadi acuan bagi para pembalap pemula tahun ini. Dalam hal perbandingan antartim, ia memiliki tolok ukur yang paling mudah.Aprilia RS-GP mungkin saat ini bukan motor terkuat grid&nbsp;MotoGP. Namun, kans Ogura—pembalap Jepang pertama yang menjadi juara dunia dalam 15 tahun—untuk mencuat di MotoGP 2025 tetap sangat besar di tangan pemimpin tim seperti Brivio.&nbsp;Publik tentu masih ingat bagaimana Brivio mengubah Suzuki, salah satu pabrikan lemah di MotoGP, menjadi juara dunia pada 2020 lewat Joan Mir. Jauh sebelumnya, Brivio juga menjadi mastermind era kejayaan Yamaha bersama Valentino Rossi.&nbsp;Fermin Aldeguer - Gresini RacingJika menilik jumlah kemenangan yang direbut sebelum ke MotoGP, Fermin Aldeguer mengoleksi terbanyak, delapan, di antara ketiga rookie.&nbsp;Namun,&nbsp;Aldeguer bisa dibilang sebagai salah satu pembalap rookie yang paling menarik perhatian di tahun 2025. Rute perjalanannya menuju&nbsp;Kejuaraan Dunia Balap Motor tidak biasa, meskipun ia&nbsp;salah satu kekuatan dominan di seri CEV Stock600 pada tahun 2020 dan CEV Moto2 pada tahun 2021.Aldeguer&nbsp;juga berkompetisi di MotoE pada tahun 2021 sebelum bergabung dengan Moto2 secara penuh pada tahun 2022. Tahun berikutnya, dengan sasis Boscoscuro, ia memenangi&nbsp;lima grand prix – termasuk empat balapan terakhir musim itu – untuk finis ketiga di klasemen.&nbsp;Ducati mendapatkan tanda tangannya sebelum musim 2024 dimulai, yang juga bagus karena performa Aldeguer sangat tidak konsisten. Meskipun masih ada tiga kemenangan, ia berakhir di urutan kelima dalam klasemen akhir Moto2 2024, dengan menggunakan sasis yang sama dengan yang digunakan Ogura&nbsp;(Boscoscuro)&nbsp;untuk memenangi gelar.&nbsp;Aldeguer juga sempat menghadapi ketidakpastian mengenai masa depannya. Menandatangani kontrak dengan pabrikan Ducati, Pramac Racing diharapkan menjadi tujuannya. Namun, Ducati lantas sepakat dengan manajemen Marc Marquez, yang membuat Pramac beralih ke Yamaha untuk tahun 2025.&nbsp;Ducati akhirnya menemukan tempat berlindung bagi Aldeguer di Gresini Racing, meskipun di MotoGP 2025 nanti ia akan turun dengan motor yang sudah berumur satu tahun, Ducati Desmosedici GP24.&nbsp;Patokan torehan rookie di Gresini untuk Aldeguer adalah Fabio Di Giannantonio, yang melakukan debut MotoGP bersama tim tersebut pada 2022.&nbsp;Musim pertama Di Giannantonio sangat sulit. Dia tidak mencetak poin hingga putaran ketujuh tahun ini di Prancis dan hanya mencatatkan satu kali masuk 10 besar, saat dia berada di urutan kedelapan di Jerman.&nbsp;Nasib Di Giannantonio berubah pada tahun 2023 ketika ia dipasangkan dengan kepala kru Frankie Carchedi dan kemudian memenangi balapan pertamanya di Qatar pada tahun itu.Posisi Di Giannantonio memang digeser Marquez pada 2024. Namun ia beruntung karena Pertamina VR46 Racing Team menariknya seiring kepergian Luca Marini ke Tim Repsol Honda. Pembalap Italia ini kini akan memiliki motor pabrikan Ducati dengan VR46 untuk tahun 2025.Saat debutnya di MotoGP pada 2022, Di Giannantonio hanya mampu merebut 22 poin. Tetapi Gresini Racing telah membuktikan dirinya sebagai tim yang memiliki suasana kekeluargaan kental dalam beberapa tahun terakhir. Skuad asal Italia itu juga tidak takut untuk mencoba cara apa pun yang diperlukan untuk membantu pembalapnya meningkatkan performa.Apa yang dilakukan dan dialami Di Giannantonio di Gresini dipercaya juga dapat membantu mengurangi tekanan bagi Aldeguer jika ia mengalami musim pertama yang sulit dalam kontrak dua tahunnya.&nbsp; &nbsp;Somkiat Chantra – LCR HondaKetika Ogura menandatangani kontrak dengan Trackhouse untuk&nbsp;MotoGP&nbsp;musim 2025, sebagian besar orang memperkirakan bahwa hal ini akan menyelamatkan kursi Takaaki Nakagami di LCR untuk satu tahun ke depan.Namun&nbsp;ternyata&nbsp;LCR dan Honda memiliki ide lain, dengan&nbsp;memilih&nbsp;Chantra. Dengan sisi garasi LCR yang didukung oleh Idemitsu yang disiapkan khusus untuk pembalap Asia, perekrutan Chantra mendapat dukungan dari negara yang sangat menggemari MotoGP, Thailand.&nbsp;Buriram akan menjadi tuan rumah balapan pembuka&nbsp;dalam&nbsp;dua tahun ke depan, sementara kejuaraan ini akan menggelar acara peluncuran resmi di Bangkok pada 9 Februari 2025 nanti. Di pasar yang sangat menguntungkan seperti Thailand, memiliki pembalap sekelas&nbsp;Chantra jelas menjadi keuntungan bagi Dorna Sports selaku penyelenggara MotoGP.Chantra juga salah satu dari dua mantan pembalap Asia Talent Cup yang akan turun di tahun 2025, dengan Chantra menjadi juara di seri ini pada tahun 2016 di depan Ogura. Chantra merebut&nbsp;dua kemenangan di Moto2 untuk menepis tuduhan bahwa ia&nbsp;sekadar menjadi pembalap yang disewa hanya untuk representasi.Dari ketiga rookie MotoGP di tahun 2025, Chantra bisa dibilang menghadapi tugas terberat. Ia akan mengendarai motor terburuk di grid dan mengikuti jejak rookie sebelumnya yang cukup solid untuk LCR, yaitu Nakagami.&nbsp;Pembalap Jepang itu adalah peraih poin yang konsisten pada 2018 ketika ia debut dan mengakhiri musim dengan 33 poin dan hasil terbaik keenam di GP Valencia yang basah dan liar. Nakagami, tentu saja, kemudian menjadi sosok yang berharga bagi Honda dalam hal pengembangan motor.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/2BwcSE8yqos?si=NGdV-mah2Ufmcymh" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Skor.id coba membahas peluang tiga pembalap rookie di Kejuaraan Dunia MotoGP 2025.

Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage situs Skor.id.

SKOR SPECIAL

Melihat Peluang Tiga Pembalap Rookie di MotoGP 2025 

SKOR.id – LCR, tim satelit Honda, mengumumkan pembalap Moto2 Somkiat Chantra bakal naik ke kelas MotoGP pada 2025 untuk menggantikan posisi Takaaki Nakagami, dengan kontrak satu tahun.Pengumuman itu memastikan Chantra mengukir sejarah sebagai pembalap Thailand pertama yang akan bersaing di kelas premier Kejuaraan Dunia Balap Motor Grand Prix.&nbsp;Ia juga jadi pembalap Asia Tenggara kedua yang sukses menembus MotoGP, mengikuti jejak rider Malaysia Hafizh Syahrin, yang telah lebih dulu melakukannya bersama Tech3 pada musim 2018.&nbsp;Somkiat Chantra akan mengambil alih motor RC213V livery Idemitsu LCR dari Nakagami, yang mulai musim depan berperan sebagai test rider Honda sekaligus membantu pengembangan mesin.&nbsp;“Saya senang bergabung dengan tim LCR. Melangkah ke MotoGP selalu menjadi Impian saya dan akhirnya saya akan mewujudkannya,” ujar Chantra setelah resmi diumumkan pada Kamis (29/8/2024).“Saya ingin berterima kasih kepada semua sponsor dan orang-orang yang sudah mendukung saya sejak awal karier hingga sekarang.”“Untuk musim berikutnya, saya berkomitmen untuk belajar, memberikan yang maksimal, dan menikmati petualangan baru ini. Tidak akan mudah, tetapi saya akan berusaha sebaik mungkin.”<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Somkiat_Chantra_dan_Lucio_Cecchinello_b90e3c1370.jpg" alt="Somkiat Chantra dan Lucio Cecchinello"><figcaption>Pembalap Thailand Somkiat Chantra dan Prinsipal Tim LCR Honda Lucio Cecchinello. (Dok. LCR Honda)</figcaption></figure>Dan pekan ini menjadi makin spesial bagi Somkiat Chantra karena MotoGP 2025 akan dimulai dengan GP Thailand di Sirkuit Buriram. Tentu luar biasa bisa melakoni debut kelas premier di balapan kandang.&nbsp;“Saking senangnya, saya menangis saat menghubungi ibu dan keluarga saya, karena impian kami, impian saya bisa terwujud. Saya mulai dari Asia Talent Cup, lalu Junior Talent Cup (CEV Moto3), Moto2, dan tahun depan saya akan jadi pembalap MotoGP,” kata Chantra.“Tahun depan, race pertama akan dimulai di Buriram, Thailand. Saya berharap semua penggemar datang untuk mendukung saya dari stand. Saya akan melakukan yang terbaik dan maksimal. Semoga fans dapat menikmati MotoGP pada balapan pembuka di Buriram.” &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;Sementara itu, Prinsipal Tim LCR Lucio Cecchinello senang Somkiat Chantra bergabung dengan mereka. Ia meyakini pembalap 25 tahun tersebut merupakan salah satu talenta terbaik yang dimiliki Asia saat ini.Hal itu telah dibuktikan Chantra di berbagai jenjang balapan bersama Honda, dari Asia Talent Cup hingga Moto2, di mana ia telah dua kali membungkus kemenangan, di GP Indonesia (2022) dan Jepang (2023).<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">The <a href="https://twitter.com/hashtag/RoadToMotoGP?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#RoadToMotoGP</a> journey is completed! ✅ <a href="https://twitter.com/somkiat35?ref_src=twsrc%5Etfw">@somkiat35</a> will line up on the 2025 <a href="https://twitter.com/hashtag/MotoGP?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#MotoGP</a> grid with <a href="https://twitter.com/lcr_team?ref_src=twsrc%5Etfw">@lcr_team</a> to become the first Thai rider to compete in the premier class! 🇹🇭<a href="https://twitter.com/hashtag/MotoGP2025?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#MotoGP2025</a> <a href="https://t.co/pOqNGiDWFm">pic.twitter.com/pOqNGiDWFm</a>— MotoGP™🏁 (@MotoGP) <a href="https://twitter.com/MotoGP/status/1829127345694781660?ref_src=twsrc%5Etfw">August 29, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>“Bersama HRC, kami percaya inilah saatnya untuk menyambut talenta Asia yang hebat seperti Somkiat Chantra. Kami pikir dia layak dapat kesempatan di level tertinggi balapan roda dua,” tutur Cecchinello.“Selama bertahun-tahun di Moto2, ia sudah menunjukkan potensi dan skill untuk tumbuh dan menjadi pembalap tangguh di MotoGP. LCR dan Honda akan memberinya yang terbaik untuk mendukungnya.” &nbsp;&nbsp;&nbsp;Hal senada disampaikan Presiden Honda Racing Corporation (HRC) Koji Watanabe. Menurutnya, Chantra pantas diberi kesempatan setelah enam musim bersaing di kelas Moto2.Dan promosinya juga sekaligus membuktikan komitmen Honda untuk membawa pembalap Asia ke kancah MotoGP sebagai bagian dari kontribusi mereka mengembangkan olahraga motorsport Benua Kuning.&nbsp;“Kami antusias mengumumkan promosi Somkiat Chantra ke kelas MotoGP, dan kami yakin bahwa upaya Honda yang telah lama dilakukan untuk membawa pembalap dari Asia ke panggung dunia akan membuahkan hasil,” kata Watanabe. &nbsp;Pada MotoGP 2025, Chantra akan menjadi rekan setim Johann Zarco di LCR. Tentunya, sebagai rookie, ia bisa belajar banyak dari salah satu pembalap paling berpengalaman di grid kelas premier. &nbsp;&nbsp;&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/UFQeOPlhhL4?si=LYcdCrxfh0CqOQkf" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Somkiat Chantra jadi rider Asia Tenggara kedua yang berhasil tembus MotoGP setelah dipastikan bakal memperkuat LCR Honda pada 2025.

Latest Articles - Somkiat Chantra

Melihat Peluang Tiga Pembalap Rookie di MotoGP 2025

Somkiat Chantra Ukir Sejarah bagi Thailand, Promosi ke MotoGP dengan LCR Honda