SKOR.id – Skorer mungkin sudah tidak asing dengan istilah challenge yang diterapkan dalam dunia olahraga.&nbsp;Biasanya sistem challenge ini diterapkan oleh cabang-cabang olahraga yang menggunakan net saat memainkannya. Misalnya bulu tangkis, tenis, voli, sepak takraw, dan lain-lain.Skorer mungkin bertanya-tanya, seperti apa sebenarnya sistem challenge dalam olahraga? Sejak kapan opsi challenge diterapkan dalam olahraga?Itulah yang akan dibahas dalam Skor Special kali ini. (Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).Bicara soal challenge, tidak lepas dari teknologi yang mendukungnya, yaitu&nbsp;Hawk-Eye.&nbsp;Terobosan ini mulai dikembangkan oleh Paul Hawkins dan David Sherry pada 2001 oleh perusahaan&nbsp;Hawk-Eye Innovations Ltd. di Winchester, Inggris.Hawk-Eye&nbsp;awalnya digunakan untuk keperluan penayangan televisi pada pertandingan kriket pada tahun yang sama dengan tahun pembuatannya.&nbsp;Teknologi ini mulai mendapat pamornya ketika diterapkan dalam olahraga tenis lapangan oleh International Tennis Federation (ITF) pada 2006.Sejak itu banyak cabang olahraga lainnya menyusul menggunakan teknologi&nbsp;Hawk-Eye, yang di antaranya untuk membantu memfasilitasi sistem&nbsp;challenge tersebut.Aturan ChallengeMeskipun pertandingan profesional telah lama menggunakan hakim garis dan wasit kursi, teknologi baru telah memungkinkan pemain untuk menantang (Bahasa Inggris:&nbsp;challenge) keputusan yang dibuat oleh hakim garis.Caranya yaitu dengan menggunakan kamera untuk memutar ulang momen yang menghasilkan poin melalui video dan membatalkan keputusan yang salah.&nbsp;Dalam artikel ini, Skor.id akan membahas prosedur&nbsp;challenge untuk memberi Skorer pemahaman komprehensif tentang bagaimana momen-momen penting ini berlangsung.Sistem Hawk-Eye<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Skor_id_182cd47a43.jpeg" alt="Inilah beberapa cabang olahraga yang menggunakan teknologi Hawk-Eye (Jovi Arnanda/Skor.id)."><figcaption>Inilah beberapa cabang olahraga yang menggunakan teknologi Hawk-Eye (Jovi Arnanda/Skor.id).</figcaption></figure>Sistem pemutaran ulang, yang dikenal sebagai Hawk-Eye, menggunakan sistem kamera untuk melacak lintasan bola tenis di lapangan dengan cermat.&nbsp;Kamera-kamera ini menangkap serangkaian gambar, yang kemudian diproses oleh komputer untuk membuat representasi 3D dari lintasan bola hingga menyentuh lapangan.Selain olahraga yang menggunakan net, teknologi ini digunakan dalam olahraga tim seperti kriket, rugbi, hingga sepak bola.&nbsp;Yang menarik, untuk olahraga tenis, satu pengecualian penting dalam penerapannya adalah pada turnamen lapangan tanah liat seperti Prancis Terbuka (French Open).Hal itu karena bola tenis meninggalkan bekas di tanah liat, sehingga wasit kursi masih mengandalkan bekas ini jika seorang pemain memutuskan untuk menentang keputusan.&nbsp;Sedangkan tenis AS Terbuka telah menerapkan panggilan garis elektronik untuk semua permainan, mengurangi kebutuhan akan hakim garis, dan mengubah peran wasit kursi menjadi pengelola sistem elektronik.Sistem Peninjauan Asisten Video (VAR)Meskipun saat ini tidak lazim seperti Hawk-Eye, beberapa turnamen tenis seperti Piala ATP telah mulai menggunakan sistem VAR.Tujuannya untuk membantu wasit membuat keputusan saat pemain menentang (challenge) situasi seperti pantulan ganda dan bola mengenai pemain atau net.&nbsp;Wasit akan menerima tayangan ulang pada tablet, dan kemudian dapat mengonfirmasi keputusan awal, membatalkannya, atau membiarkan keputusan berlaku jika tidak ada cukup bukti untuk membatalkannya.Keterbatasan: Jumlah&nbsp;ChallengeJumlah challenge yang diperbolehkan dalam beberapa cabang olahraga bisa berbeda-beda. Dalam hal ini tenis dijadikan contohnya.Dalam pertandingan yang menggabungkan teknologi tayangan ulang, tiap petenis diberikan tiga&nbsp;challenge yang tidak berhasil per set, dengan challenge tambahan jika set mencapai tie-breaker.&nbsp;Jika seorang petenis melakukan&nbsp;challenge dan berhasil, petenis tersebut tidak dikenai charge.&nbsp;Ini berarti bahwa, secara teori, seorang pemain dapat melakukan challenge dalam jumlah yang tidak terbatas selama mereka benar.Tetapi mereka hanya dapat melakukan tiga challenge yang tidak berhasil per set karena mereka dikenai charge setiap kali mereka salah. &nbsp;Challenge yang tidak digunakan tidak akan berlanjut ke set berikutnya.Dalam pertandingan menggunakan VAR, meski keputusan garis tidak dapat di-challenge karena turnamen tersebut juga menggunakan&nbsp;Hawk-Eye sebagai ganti hakim garis, petenis menerima tiga challenge yang tidak berhasil yang sama per set dan&nbsp;challenge tambahan jika set mencapai&nbsp;tie-breaker.Challenge dalam Bulu Tangkis<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Skor_id_de9ae0c76e.jpeg" alt="Berikut ini adalah cara pengajuan challenge dalam bulu tangkis (Jovi Arnanda/Skor.id)."><figcaption>Berikut ini adalah cara pengajuan challenge dalam bulu tangkis (Jovi Arnanda/Skor.id).</figcaption></figure>Dalam bulu tangkis, dikutip dari situs PB Djarum,&nbsp;pemain yang mengajukan challenge&nbsp;harus menyampaikannya segera sesaat setelah keputusan diumumkan oleh wasit.Pemain dapat menyampaikan niatnya dengan cara mengangkat tangan.&nbsp;Lalu wasit pun mengangkat tangan pertanda mengajukan tayangan ulang instan kepada technical official.Jika dalam tayangan instan ternyata keputusan hakim garis atau wasit keliru, maka keputusan yang telah dibuat oleh wasit dianulir.Tetapi jika dalam tayangan instan ternyata keputusan hakim garis atau wasit benar, maka keputusan yang telah dibuat wasit bersifat tetap.Pemain bulu tangkis juga tidak dapat sesering mungkin mengajukan challenge.&nbsp;Tiap pemain atau pasangan hanya dapat mengajukannya maksimal sebanyak dua kali challenge saja dalam tiap game.Jika permintaan tayangan ulang instan benar, pemain atau pasangan tidak kehilangan atas tayangan instan.&nbsp;Tetapi jika hasil challenge atau review dari tayangan ulang instan tidak berhasil, pemain atau pasangan akan kehilangan satu kesempatan untuk pengajuan tayangan ulang instan.Para pemain atau pasangan tidak akan kehilangan haknya, jika wasit yang mengajukan review tayangan ulang.Waktu: Kapan&nbsp;Challenge Dapat DilakukanPemain hanya dapat melakukan challenge saat permainan telah berhenti. Apakah poin berakhir atau pemain sengaja menghentikan permainan untuk menantang keputusan, challenge hanya dapat dilakukan saat permainan dijeda.&nbsp;Jika pemain menunggu terlalu lama untuk menantang, wasit kursi dapat menolak permintaan challenge.Putusan: Hasil&nbsp;ChallengeJika permainan ditinjau secara elektronik, keputusan menjadi final dan tidak dapat ditantang lagi.&nbsp;Jika hakim garis awalnya menyatakan pukulan "masuk," tetapi Hawk-Eye menyatakan pukulan itu sebenarnya "keluar," poin diberikan untuk pemain/tim penerima bola.&nbsp;Sebaliknya, jika hakim garis awalnya menyatakan pukulan "keluar," tetapi Hawk-Eye menunjukkan pukulan itu sebenarnya "masuk," poin didapatkan oleh pemain/tim yang memukul bola.&nbsp;Dalam skenario itu, jika wasit kursi memutuskan bahwa pukulan itu tidak dapat dikembalikan, wasit dapat memberikan poin kepada pemain yang memukul bola.KesimpulanTeknologi Hawk-Eye telah mengubah permainan dalam olahraga sejak awal tahun 2000-an.&nbsp;Dalam beberapa tahun terakhir, olahraga telah berkembang untuk makin mengandalkan teknologi guna mengurangi kesalahan manusia.&nbsp;Challenge menambah kegembiraan dan drama pertandingan, dan kini, ketika Anda menyaksikan pertandingan yang mendebarkan, Anda telah dibekali pemahaman lebih mendalam tentang cara kerja challenge.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/A7X_cq9PZas?si=j9YyajNQwh4pZTjG" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Bicara soal challenge, tidak lepas dari teknologi yang mendukungnya, yaitu Hawk-Eye.

Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage situs Skor.id.

SKOR SPECIAL

Mengenal Sistem Challenge dalam Dunia Olahraga

SKOR.id - Extra Butter dan Adidas kini berkolaborasi membuat sepatu sneaker yang dipersembahkan untuk kecintaan India terhadap kriket.Sepak bola mungkin adalah olahraga paling populer di dunia, tetapi kriket menguntit di belakangnya sebagai peringkat kedua.Ada lebih daru 2,5 miliar fans kriket yang tersebar di seluruh dunia, India adalah satunya, negara yang kini sedang menggelar Piala Dunia Kriket 2023.Menyambut hal ini, butik asal New York, Extra Butter, bekerja sama dengan Adidas untuk membuat sebuah sepatu sneaker spesial.Extra Butter memang membuka toko internasional pertama mereka di Mumbai, India, dan bekerja sama dengan Adidas untuk memikirkan kolaborasi yang cocok untuk bisa dirilis di sana.Ide ini yang kemudian menelurkan sepatu sneaker Extra Butter x Adidas Consortium SC Premiere "Cableknit 2.0."."Hal yang membuat saya senang dengan kesempatan di India ini adalah kesempatan untuk mengisahkan tentang cerita personal yang sangat berharga bagi saya dan kakak saya, dua orang dari New York dengan darah India," ujar CEO dan Co-founder Extra Butter, Ankur Amin."Saya berterima kasih kepada Adidas yang sudah memberikan kepada kami kesempatan ini."Extra Butter x Adidas Consortium SC Premiere "Cableknit 2.0." terinspirasi dari olahraga kriket, dengan gaya olahraga ini kini berubah menjadi sebuah trend fashion.Selain itu, merk Adidas ditulis dengan huruf Hindi, kali pertama Adidas mengeluarkan sepatu dengan hal seperti ini.Selain itu ada hal-hal lain seperti adanya angka tahun saat India menang Piala Dunia Kriket.Keduanya juga mengeluarkan pasangan dari sepatu ini berupa topi, kaos, sweater, celana, blazer, hingga penutup dada.Sneaker ini rilis pada 4 November 2023 dengan harga 13,500 rupee India atau setara Rp2,5 juta. Siap beli, Skorer?<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/HOeEFuneZLs?si=rqWL-ttVAgHw8nqn" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Sebuah persembahan cinta untuk kriket India kini dihadirkan lewat sepatu sneaker Extra Butter x Adidas.

Latest Articles - Kriket

Mengenal Sistem Challenge dalam Dunia Olahraga

Extra Butter x Adidas, Persembahan Cinta untuk Kriket India