SKOR.id – Berlari adalah pilihan kebugaran yang sangat efektif yang dapat membantu mengurangi risiko diabetes, penyakit jantung, dan kanker.Juga bisa meningkatkan kepercayaan diri, membantu Anda mencapai berat badan yang sehat, dan mengelola kecemasan.&nbsp;Berlari tidak hanya diperuntukkan bagi orang kurus dan pelari memiliki berbagai bentuk dan ukuran.&nbsp;Banyak orang menggunakan lari sebagai cara untuk menurunkan berat badan, tetap ramping, mengendalikan kecemasan, dan mengelola kesehatan mereka.Jika Skorer saat ini tergolong kelebihan berat badan, namun ingin memulai rutinitas lari, apakah itu berisiko? Apakah harus menurunkan berat bedan terlebih dahulu agar lebih aman?Itulah yang akan dibahas dalam Skor Special edisi kali ini.&nbsp;(Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id).Jawaban dari pertanyaan di atas adalah, Skorer tentu bisa melakukannya.&nbsp;Berlari dalam kondisi obesitas dapat dilakukan dengan aman. Begini caranya:Lakukan dengan LambatJika Skorer seorang pelari pemula, otot, tendon, dan persendian Anda ditantang dengan cara baru yang tidak biasa.&nbsp;Selain itu, makin banyak beban yang Anda bawa, makin besar beban pada tubuh Anda.Kekuatan benturan lari dua hingga tiga kali lebih besar daripada berjalan, jadi akan lebih sehat jika mulai membangun daya tahan dengan berjalan terlebih dahulu.&nbsp;Misalnya, mulailah dengan 15 menit, 3 kali seminggu, dan tingkatkan durasinya setelah 2-3 minggu jika semuanya berjalan lancar.&nbsp;Pada akhirnya, tergantung pada seberapa kuat perasaan Anda. Skorer dapat secara bertahap meningkatkannya menjadi kombinasi berjalan dan joging.&nbsp;Misalnya: 1 menit berlari diikuti dengan 1 menit berjalan.&nbsp;Ulangi 3-5 kali per sesi. Jika terasa mudah, tingkatkan menjadi 2 menit berlari atau lakukan lebih banyak pengulangan.Jangan pernah meremehkan betapa pentingnya memulai dengan perlahan dan bersabar terhadap diri sendiri untuk mencegah latihan berlebihan.&nbsp;Awali dengan Pemanasan, Akhiri dengan PendinginanPemanasan dan pendinginan sama pentingnya dengan rutinitas latihan itu sendiri.&nbsp;Mulailah rutinitas apa pun dengan pemanasan yang tepat untuk mempersiapkan tubuh untuk bergerak, meningkatkan aliran darah ke otot, dan mengurangi risiko cedera.&nbsp;Pendinginan yang tepat memulai proses pemulihan dan mengembalikan detak jantung dan tekanan darah ke kisaran normal.Saat memulai rutinitas lari, sebaiknya fokus pada lari yang ringan dan mudah dengan tingkat intensitas kurang dari 75% dari tenaga maksimal.Perlahan-lahan tingkatkan ke lari dengan intensitas sedang, sekitar 75-80% dari intensitas maksimal.&nbsp;Kecepatan yang lebih lambat ini mengurangi gaya pada tubuh dan dengan demikian mengurangi ketegangan pada tendon, otot, dan sendi.&nbsp;Aturan praktis yang baik adalah jika Anda dapat mengobrol saat berlari, berarti Anda berada dalam rentang yang tepat.&nbsp;Jika Anda berlari untuk menurunkan berat badan, jenis lari yang ringan dan mudah ini merupakan cara yang efektif untuk mencapai tujuan karena dapat meningkatkan metabolisme.&nbsp;Usahakan agar langkah Skorer pendek untuk menghindari peregangan kaki yang berlebihan.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Skor_id_bf19f69550.jpeg" alt="Inilah tips berlari untuk mereka yang memiliki masalah obesitas (Jovi Arnanda/Skor.id)."><figcaption>Inilah tips berlari untuk mereka yang memiliki masalah obesitas (Jovi Arnanda/Skor.id).</figcaption></figure>Tingkatkan Intensitas dan/atau Durasi Secara PerlahanIntensitas latihan harus meningkat secara perlahan dan bertahap. Beri waktu pada tubuh untuk menyesuaikan diri dengan ketegangan saat berolahraga.&nbsp;Saat latihan menjadi terlalu mudah, Skorer dapat meningkatkan intensitas (kecepatan) dan durasi (waktu) secara bertahap.&nbsp;Jadwal yang disarankan untuk membangun dasar yang kuat adalah tiga kali seminggu selama sekitar 30 menit setiap sesi.&nbsp;Menyisihkan hari istirahat sangat penting, dan jangan lupa untuk melakukan pemanasan dan pendinginan.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Skor_id_335860f737.jpeg" alt="Nyeri sendi merupakan salah satu penyakit yang dikhawatirkan penyandang obesitas yang ingin berolahraga lari, simak pencegahannya (Jovi Arnanda/Skor.id)."><figcaption>Nyeri sendi merupakan salah satu penyakit yang dikhawatirkan penyandang obesitas yang ingin berolahraga lari, simak pencegahannya (Jovi Arnanda/Skor.id).</figcaption></figure>Meningkatkan Massa Tubuh Tanpa LemakSelain rutinitas lari, pertimbangkan menambahkan latihan stabilitas untuk memperkuat otot-otot Anda.Gunanya untuk meningkatkan massa tubuh tanpa lemak dan metabolisme sekaligus mencegah cedera.&nbsp;Nutrisi adalah KuncinyaNutrisi yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa latihan Skorer berhasil dan tubuh Anda memiliki simpanan energi yang diperlukan untuk performa yang optimal.Hubungi ahli diet untuk mengembangkan rencana nutrisi terstruktur yang disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi Anda.Kendalikan Nafsu MakanMeskipun lari dapat menjadi alat yang bermanfaat untuk menurunkan dan mempertahankan berat badan, hal itu tidak menjamin.&nbsp;Beberapa pelari mungkin benar-benar melakukan kesalahan yang menyebabkan kenaikan berat badan.Salah satu kendala terbesar untuk menurunkan berat badan melalui lari adalah mengonsumsi terlalu banyak kalori karena nafsu makan Anda yang meningkat.&nbsp;Semua kerja keras untuk menurunkan berat badan akan sia-sia jika Skorer menuruti keinginan atau menghadiahi diri dengan makanan yang tidak sehat.Disclaimer: Dapatkan izin dari dokter sebelum memulai atau menyesuaikan rutinitas latihan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/KM3oz0PJ5HY?si=QfvLPSclW-GAcxDp" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Jika Skorer tergolong kelebihan berat badan, namun ingin memulai rutinitas lari, apakah itu berisiko?

Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage situs Skor.id.

SKOR SPECIAL

Amankah Berlari bagi Orang yang Kelebihan Berat Badan?

SKOR.id – Puasa seperti yang dilakukan umat Islam saat ini, tidak hanya memberi dampak pada perubahan pola makan seseorang namun juga perubahan aktivitas seseorang.&nbsp;Sudah bukan rahasia lagi bila banyak orang yang tengah berpuasa memilih mengurangi aktivitas berat dan lebih banyak bersantai. Mereka menghindari olahraga ketika berpuasa karena dinilai bisa menguras banyak energi.&nbsp;Menariknya, belum banyak yang mengetahui bila berolahraga sambil berpuasa bisa memberikan banyak dampak positif bagi tubuh. Apa saja dampak positif berolahraga saat puasa? Berikut penjelasan singkatnya.Melakukan latihan atau berolahraga selama berpuasa memiliki pengaruh signifikan terhadap kesehatan dan sejumlah keuntungan, termasuk:&nbsp;<ol><li>Meningkatkan mood puasa. Pasalnya, saat berolahraga, tubuh akan mengeluarkan hormon endorfin atau hormon kebahagiaan.</li><li>Membantu menjaga kesehatan jasmani dan meningkatkan kekebalan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit.</li><li>Membantu menjaga berat badan agar tetap ideal.</li><li>Meningkatkan daya tahan tubuh.</li><li>Membantu meningkatkan kualitas tidur.</li></ol>Petunjuk Praktis dan Manfaat Berolahraga Saat BerpuasaSudah bukan rahasia lagi bila tubuh yang aktif dapat menurunkan risiko mudah sakit. Oleh karena itu penting untuk melakukan olahraga saat puasa agar tubuh tetap bugar. Berikut beberapa tip agar bisa konsisten berolahraga saat puasa:<ul><li>Pilihlah waktu yang tepat. Sore hari menjelang berbuka atau pagi hari dinilai sebagai waktu yang cocok untuk berolahraga saat berpuasa.</li><li>Kurangi intensitas olahraga berlebihan, dan lakukan secukupnya agar tidak mudah lelah.&nbsp;</li><li>Anda harus bisa memilih olahraga yang cocok dan mampu dilakukan. Pilihlah jenis olahraga yang ringan dan bisa Anda lakukan.</li><li>Minumlah air putih yang cukup saat berbuka puasa dan ketika sahur untuk memenuhi kebutuhan cairan sekaligus menghindari dehidrasi.</li><li>Jangan sampai melewatkan makan saat sahur agar bisa menjalankan puasa dan melakukan aktivitas lain seperti olah raga saat puasa.</li><li>Anda tidak boleh terlalu memaksakan tubuh, istirahat sejenak dan jangan memaksakan diri terlalu keras.</li><li>Bila memiliki riwayat penyakit tertentu, perhatikan pemilihan jenis olahraganya.</li></ul>Olahraga Apa Saja yang Cocok Dilakukan Selama BerpuasaHal yang tidak kalah penting lainnya adalah memilih jenis olahraga yang dilakukan. Sejumlah tipe olahraga terbukti efektif dan masih aman dilakukan saat Anda berpuasa, di antaranya:&nbsp;<ol><li>Yoga</li><li>Berjalan kaki</li><li>Bersepeda</li><li>Berlari atau berjalan dengan mesin treadmill</li><li>Joging</li><li>Zumba (olahraga kebugaran aerobik yang terinspirasi oleh gaya tari dan musik Amerika Latin)</li><li>Squat. Squat&nbsp;adalah gerakan yang diawali posisi tubuh berdiri tegak. Lalu, turunkan tubuh Anda sejauh yang Anda bisa dengan mendorong punggung ke belakang, sambil naikkan lengan Anda lurus ke depan untuk menjaga keseimbangan. Tubuh bagian bawah harus sejajar dengan lantai dan dada harus dibusungkan, tidak membungkuk.</li><li>Boling</li></ol>Satu hal lagi, sebelum melakukan olahraga sebaiknya Anda lakukan pemanasan dan pendinginan secukupnya untuk menghindari cedera. &nbsp;Jika memiliki penyakit tertentu, tidak ada salahnya juga berkonsultasi dengan dokter Anda.Konsistensi dan kesadaran hidup sehat juga menjadi faktor keberhasilan menjaga kesehatan tubuh. Olah raga yang baik adalah olah raga yang cukup dan tidak berlebihan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/kKXNnItbEzc?si=M01KBhUxwA0bn1Ly" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Berolahraga ketika berpuasa sangat penting karena memiliki sejumlah keuntungan.  

Culture

Tip Berolahraga yang Benar Saat Berpuasa

SKOR.id – Sehubungan dengan kegiatan konser grup band Coldplay yang akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, demi keamanan dan kenyamanan maka akan ditutup sementara untuk umum pada Selasa dan Rabu, 14 - 15 November 2023.&nbsp;Konser grup band rock asal Inggris bertajuk Music of The Spheres World Tour itu sendiri rencananya bakal digelar pada Rabu (15/11/2023).&nbsp;Ditutupnya kompleks GBK selama dua hari ini mungkin membuat masyarakat yang biasa melakukan olahraga di sana, utamanya lari santai alias joging, bingung harus berolahraga di mana.&nbsp;Sebenarnya, banyak lokasi alternatif pengganti GBK bagi Anda pencinta joging. Berikut Skor.id mencoba memilihkan 5 area di Jakarta selain GBK yang masih bisa dipakai joging.1. Taman MentengJika Anda menginginkan suasana berbeda dengan trek yang tidak terlalu monoton sambil menikmati suasana yang hijau, Taman Menteng di Jakarta Pusat bisa jadi pilihan bagus untuk area joging.&nbsp;Selain asyik untuk olahraga lari, Taman Menteng juga jadi titik berkumpulnya sejumlah komunitas, area bermain anak, ataupun sebagai tempat untuk sekadar duduk menikmati senja. Pemandangan variatif ini tentu akan membuat momen lari tidak membosankan.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/Czkvi4mp3bI"></oembed></figure>2. Taman Suropati&nbsp;Masih di kawasan Menteng, Taman Suropati juga bisa menjadi alternatif untuk berolahraga. Suasana Taman Suropati sekilas mirip dengan Taman Menteng namun lebih adem karena pohon-pohon besar yang lebih banyak.&nbsp;Jika Anda menginginkan tempat yang lebih tenang dan tidak terlalu ramai, Taman Suropati bisa menjadi opsi yang pas. Lari pada malam hari di sini juga asyik. Selain itu, sejumlah trotoar di Jl. Diponegoro yang tak jauh dari Taman Suropati, juga termasuk enak buat joging.&nbsp;3. Monumen Nasional (Monas)Bagi Anda yang berkantor di Jakarta Pusat, Monas bisa menjadi opsi yang pas untuk berolahraga lari. Dengan lintasan yang variatif dan view yang juga tak membosankan — area yang rindang, trek trotoar, trek yang mengelilingi taman — kawasan ini menjadi tempat yang menyenangkan untuk lari.&nbsp;Selain bisa menjadi tempat hiburan keluarga, area yang luas tidak akan membuatmu harus berdesak-desakan dengan pelari lainnya. Nuansa berbeda juga bisa dirasakan di sini karena Anda diizinkan berlari pada malam hari.&nbsp;4. GOR Soemantri Brodjonegoro&nbsp;Jika ingin benar-benar mengukur jarak lari dengan akurat, Anda bisa memilih Stadion GOR Soemantri Brodjonegoro di Jl. H. R. Rasuna Said No.10b, RT.2/RW.5, Kuningan, Jakarta Selatan.&nbsp;Sepulang dari kantor, Anda bisa langsung menyambangi area ini untuk menghilangkan suntuk dan mencari keringat. Trek yang nyaman dan tidak bergelombang membuat aktivitas lari jadi lebih nyaman. Untuk lari pagi, Anda juga bisa mengitari area Epicentrum sebagai alternatif.&nbsp;Mungkin salah satu yang menyulitkan pengunjung di GOR Soemantri adalah sulitnya memarkir kendaraan.5. Kota TuaSelain Monas, jika ingin berolahraga sekaligus berwisata, kawasan Kota Tua yang berada di dua wilayah, Jakarta Utara dan Jakarta Barat, bisa menjadi pilihan. Selain mencari keringat, Anda bisa melihat-lihat sejumlah gedung tua Jakarta buatan abad ke-16.&nbsp;Dengan luas wilayah tidak terlalu besar, hanya 1,3 km persegi, area Kota Tua bisa dibilang cukup untuk joging. Jika ingin joging, sebaiknya Anda memilih kawasan ini pada hari kerja karena saat libur atau akhir pekan, dijamin tempat ini bakal ramai oleh para pelancong.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/JTkXEPa-RZs?si=rnZBseUgcB22BQWM" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Latest Articles - Joging

Amankah Berlari bagi Orang yang Kelebihan Berat Badan?

Tip Berolahraga yang Benar Saat Berpuasa

GBK Ditutup Sementara, Ini 5 Alternatif Lokasi untuk Joging