SKOR.id - Mulai musim 2024-2025, Real Madrid bisa mengandalkan trio baru mereka, Kylian Mbappe, Jude Bellingham, dan Vinicius Junior saat bertanding.Kylian Mbappe dipastikan menjadi bagian dari Real Madrid, setelah menjalani karier bersama Paris Saint-Germain (PSG).Jude Bellingham yang baru bergabung di musim 2023-2024 sukses menunjukkan kualitasnya, dan menjadi bagian penting Real Madrid dalam memenangi gelar La Liga, Piala Super Spanyol, hingga Liga Champions.Sementara itu, Vinicius Junior juga tak tergusur, ketajaman dan pergerakannya menjadi salah satu senjata berbahaya untuk Real Madrid saat ini.Jika Kylian Mbappe, Jude Bellingham, dan Vinicius Junior dimainkan bersama maka mereka akan membentuk trio baru yang menjadi kekuatan Real Madrid.Masih teringat jelas saat Real Madrid memiliki Trio BBC yang diisi Karim Benzema, Gareth Bale, dan Cristiano Ronaldo.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Karim_Benzema_Cristiano_Ronaldo_Gareth_Bale_135d523ee4.jpeg" alt="Trio BBC Real Madrid, Karim Benzema, Gareth Bale, dan Cristiano Ronaldo. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)."><figcaption>Trio BBC Real Madrid, Karim Benzema, Gareth Bale, dan Cristiano Ronaldo. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).</figcaption></figure>Bergabungnya Kylian Mbappe, Jude Bellingham, dan Vinicius Junior berpotensi kembali melahirkan trio yang menjadi tumpuan Real Madrid seperti masa Trio BBC.Keberadaan trio pemain penting di lapangan bukan hal baru, sebelumnya telah muncul banyak tridente yang sudah lebih dulu dikenal.Berikut ini 7 trio terbaik di dunia yang pernah dikenal di dunia sepak bola.1. Gunnar Gren, Gunnar Nordahl, dan Nils LiedholmTrio Gunnar Gren, Gunnar Nordahl, dan Nils Liedholm pernah menjadi bagian penting AC Milan yang melegenda pada era 1950-an.Mereka adalah pemain Timnas Swedia, dan saat itu dikenal sebagai Trio Gre-No-Li.2. Alfredo Di Stefano, Francisco Gento, dan Ferenc PuskasAlfredo Di Stefano, Francisco Gento, dan Ferenc Puskas adalah jantung permainan Real Madrid di era 1950-an hingga awal tahun 1960-an.Mereka menjadi bagian tim Real Madrid dengan kesuksesan besar di kompetisi Eropa, termasuk saat Los Blancos memenangi lima gelar trofi Piala Champions Eropa.3. George Best, Denis Law, dan Bobby CharltonManchester United juga pernah dihuni trio tangguh saat diperkuat George Best, Denis Law, dan Bobby Charlton.Mereka dikenal sebagai United Trinity atau Holy Trinity. George Best, Denis Law, dan Bobby Charlton berperan mempersembahkan gelar Piala Champions Eropa pada 1968.4. Marco van Basten, Ruud Gullit, dan Frank RijkaardTrio lain yang dikenang dunia adalah Marco van Basten, Ruud Gullit, dan Frank Rijkaard, tiga pemain asal Belanda yang tampil berjaya bersama AC Milan.Mereka membela AC Milan pada 1987 hingga 1993, menjuarai Serie A Italia edisi 1991-1992 dan 1992-1993, Supercoppa Italia pada tahun 1988 dan 1992, serta Piala Champions (Liga Champions) pada musim 1988-1989 dan 1989-1990.5. Lothar Matthaus, Andreas Brehme, dan Jurgen KlinsmannJika AC Milan punya trio Belanda, Inter Milan tak mau kalah dengan mendatangkan tiga pemain asal Jerman, Lothar Matthaus, Andreas Brehme, dan Jurgen Klinsmann.Ketiga pemain ternama itu juga merasakan era di mana saat para pemain bintang lain sekelas Zico, Diego Maradona, hingga Michel Platini juga bermain di Serie A.6. Karim Benzema, Gareth Bale, dan Cristiano RonaldoTrio BBC salah satu trio terbaik dalam satu dekade terakhir, mereka menjadi protagonis utama dalam kesuksesan Real Madrid.Total Karim Benzema, Gareth Bale, dan Cristiano Ronaldo mencetak 911 gol untuk Real Madrid dan 60 gelar selama tampil bersama sebagai Trio BBC.7. Lionel Messi, Luis Suarez, dan NeymarBarcelona juga patut berbangga melalui Trio MSN (Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar), mereka berhasil menjadi salah satu trio terbaik di dunia hingga saat ini.Total 131 gol diceploskan Trio MSN di musim 2015-2016, menjadi bukti ketajaman mereka, dan sebelumnya pada musim 2014-2015 mereka meraih treble winners bersama Barcelona.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/ELggaVK0qFw?si=snyyNLTnelbWNfZM" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Kylian Mbappe, Jude Bellingham, dan Vinicius Junior, calon penerus trio terbaik dunia.

La Liga

Mbappe, Bellingham, Vinicius dan 7 Trio Terbaik Dunia

SKOR.id - Penampilan gemilang Real Madrid membawa mereka meraih gelar La Liga (Liga Spanyol) 2023-2024, yang musim lalu dikuasai oleh Barcelona.Kepastian tersebut diperoleh setelah Barcelona mengalami kekalahan 2-4 dari Girona pada jornada ke-34 La Liga 2023-2024, Sabtu (4/5/2024) malam WIB.Real Madrid yang mengalahkan Cadiz 3-0 memimpin dengan koleksi 87 poin di puncak klasemen La Liga, unggul 14 poin dari Barcelona dan Girona, hasil dari 34 laga.Barcelona dan Girona tak bisa lagi mengejar perolehan poin Real Madrid, karena dengan sisa empat pertandingan di La Liga, maksimal mereka hanya mampu mendapatkan 12 poin.Trofi kasta tertinggi Liga Spanyol ini menjadi yang ke-36 sepanjang sejarah Real Madrid, dan menjadi yang terbanyak di kompetisi tersebut.Musim lalu Barcelona juga memastikan gelar La Liga di pekan ke-34 saat berhadapan dengan Espanyol.Meski menyisakan empat pertandingan, ini bukanlah catatan tercepat sebuah tim mampu memastikan gelar La Liga.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Real_Madrid_5c652b6d11.jpg" alt="Real Madrid juara La Liga 2023-2024. (Jovi Arnanda/Skor.id)."><figcaption>Real Madrid juara La Liga 2023-2024 setelah menang atas Cadiz dan Barcelona kalah dari Girona, Sabtu (4/5/2024) malam WIB. (Jovi Arnanda/Skor.id).</figcaption></figure>Dilansir dari AS, hanya Real Madrid dan Barcelona yang mampu memastikan gelar Liga Spanyol dengan menyisakan lima pertandingan di La Liga, meskipun mereka mencapainya dengan sistem kompetisi yang berbeda dengan saat ini.Real Madrid merajai catatan ini dengan melakukannya tiga kali, berikut ini selengkapnya:1. Real Madrid Musim 1960-1961Real Madrid menjalani musim 1960-1961 sebagai favorit kuat, setelah merengkuh gelar Kejuaraan Eropa (Liga Champios saat ini) dalam lima kesempatan beruntun.Pada musim 1960-1961, kasta tertinggi Liga Spanyol hanya diikuti oleh 16 tim, sehingga mereka hanya memainkan 30 pertandingan di musim itu.Real Madrid yang mengawali kompetisi justru dengan kekalahan 0-1 dari Atletico Madrid, mampu bangkit dan memastikan gelar La Liga di pekan ke-25, atau menyisakan lima pertandingan.Kepastian tersebut diperoleh setelah mereka mengalahkan Mallorca 3-0, saat itu kemenangan masih dihitung 2 poin.Real Madrid mengoleksi 52 poin di akhir kompetisi, hasil dari 24 kemenangan, empat kali imbang, dan dua kekalahan.2. Real Madrid Musim 1962-1963Real Madrid kembali membuat catatan sebagai yang tercepat memastikan gelar La Liga di musim 1962-1963, saat mereka masih diperkuat pemain sekelas Alfredo Di Stefano, Ferenc Puskas, Amancio, hingga Paco Gento.Kepastian Real Madrid meraih gelar Liga Spanyol saat itu juga terjadi di pekan ke-25 saat mengalahkan Atletico Madrid dengan skor 4-3.Real Madri dmengoleksi 49 poin di akhir musim, sementara Atletico Madrid di posisi kedua dengan 37 poin.3. Barcelona Musim 1973-1974Satu dekade setelah kesuksesan Real Madrid, Barcelona juga meraih gelar La Liga dengan menyisakan lima pertandingan di akhir musim.Kala itu, Blaugrana dilatih oleh pelatih legendaris, Rinus Michels, dan diperkuat legenda Belanda, Johan Cruyff.Pada waktu itu ada 18 tim yang berkompetisi di kasta tertinggi Liga Spanyol, sehingga mereka memainkan 34 pertandingan.Barcelona memastikan gelar di pekan ke-29, setelah mengalahkan Sporting Gijon 4-2.4. Real Madrid 1974-1975Hanya berselang semusim, Real Madrid tak mau ketinggalan dari rival terberat mereka itu, dan kembali meraih trifo La Liga dengan menyisakan lima laga di akhir musim.Los Blancos tampil perkasa dengan menjalani 13 pertandingan awal tanpa terkalahkan di musim tersebut.Mereka meraih gelar di pekan ke-29 ketika bermain imbang 1-1 melawan Real Sociedad, berkat gol Pirri di menit akhir.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/FufwrOXgwGI?si=CpMIGFWgkh_E-Z0K" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Hanya Real Madrid dan Barcelona yang pernah menjadi tim tercepat yang meraih gelar La Liga, yaitu dengan menyisakan lima pertandingan.

Tim Tercepat Peraih Gelar La Liga, Real Madrid Melakukannya 3 Kali

SKOR.id - FIFA Puskas Award menjadi salah satu penghargaan yang diberikan dalam FIFA The The Best 2023 pada Senin (15/1/2024) malam ini waktu setempat atau Selasa (16/1/2024) pukul 02.00 WIB.Ajang yang akan digelar di London, Inggris, ini memang tidak hanya memberikan penghargaan untuk kategori The Best Player/Pemain Terbaik (pria) melainkan juga penghargaan untuk sejumlah kategori, salah satunya adalah FIFA Puskas Award.Penghargaan FIFA Puskas Award ini sudah ada sejak 2009 silam dan diberikan sebagai penghormatan untuk legenda sepak bola asal Hungaria, Ference Puskas.FIFA Puskas Award adalah penghargaan untuk kategori gol indah dan estetik yang terjadi sepanjang setahun.Untuk tahun 2023 ini, gol-gol yang masuk dalam kandidat Puskas Award adalah gol yang terjadi sejak 9 Desember 2022 hingga 20 Agustus 2023, baik gol yang diciptakan pemain pria maupun wanita.Untuk tahun ini, tiga finalisnya sudah terpilih yaitu Julio Enciso (Brighton &amp; Hove Albion), Guilherme Madruga (Botafogo SP), dan Nuno Santos (Sporting CP).Sebelumnya, FIFA melalui juri yang ekspert telah mengumumkan pada 22 September 2023 lalu 11 gol yang masuk dalam nominee.Dari 11 gol itu pula kemudian diserahkan kepada pilihan fans melalui laman FIFA. Dan, sebagai hasilnya, tiga gol pemain inilah yang muncul sebagai finalis hasil pilihan atau voting fans.Dari ketiga gol finalis inilah pemenangnya nanti akan diumkan siapa yang akan mendapatkan trofi FIFA Puskas Award.Berikut ini momen tentang gol-gol finalis FIFA Puskas Award 2023:Julio Enciso (Brighton &amp; Hove Albion)Julio Enciso merupakan pemain Brighton &amp; Hove Albion. Gol Julio Enciso tercipta ketika Brighton menghadapi Manchester City pada 24 Mei 2023.Pemain muda asal Paraguay ini tidak hanya mencetak gol ke gawang juara bertahan Manchester Citu melainkan juga diciptakan dari jarak jauh dengan tembakan yang keras melambung masuk ke gawang."Saya sungguh sangat menyukainya melihat tayangan ulang gol saya. Saya memang butuh mencetak gol di stadion kami," kata Julio Enciso, soal gol tersebut."Ibu saya juga menyaksikan pertandingan dan gol ini di stadion, dan itu saya persembahkan untuk ibu saya," dia menambahkan.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">🇧🇷 Guilherme Madruga ⚽ Botafogo FC-SP vs Novorizontino 📆 Junio 2023 Imágenes cortesía de Campeonato Brasileiro Série B y Brax Sports Assets <a href="https://t.co/WklcGJeSQr">pic.twitter.com/WklcGJeSQr</a>— Copa Mundial FIFA 🏆 (@fifaworldcup_es) <a href="https://twitter.com/fifaworldcup_es/status/1746667171613196616?ref_src=twsrc%5Etfw">January 14, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script> </div>Guilherme Madruga (Botafogo SP)Gol yang diciptakan Guilherme Madruga terjadi ketika Botafogo SP tandang menghadapi Novorizontino, pada 27 Juni 2023.Guilhermo Madruga yang merupakan gelandang bertahan diciptakan dengan cara yang indah, dengan gaya salto.Yang membuat gol ini istimewa, Guilhermo Madruga melakukannya di luar kotak penalti.Saat itu pula, ketika dia melakukan tendangan salto, diirinya berada di antara para pemain lawan."Setelah pertandingan saya melihat kembali gol melalui video, lagi dan lagi dan saya hanya bisa melihat tidak percaya," kata Guilhermo Madruga."Saya melihatkannya dengan kakak saya dan kami saling menatap dan saya mengatakan: 'Bro, apakah saya mencetak gol itu?"Nuno Santos (Sporting CP)Gol Nuno Santo yang masuk finalis FIFA Puskas Award adalah gol yang tercipta ketika Sporting CP menjamu Boavista, 12 Maret 2023.Gol tersebut estetik karena diciptakan Nuno Santos dengan cara "rabona", yaitu menendang dengan kaki kirinya menyilang ke belakang kaki kanannya, dan menimbulkan efek mencungkil atau hentakan yang keras.Nuno Santos mencetak gol tersebut bahkan dalam situasi yang cepat dan dalam ruang yang sempit di mana ada empat pemain lawan mengadangnya.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">🇵🇹 Nuno Santos ⚽ Sporting v Boavista 📆 March 2023 Footage courtesy of Liga Portugal Betclic &amp; Sport TV <a href="https://t.co/BjOmciGhlp">pic.twitter.com/BjOmciGhlp</a>— FIFA World Cup (@FIFAWorldCup) <a href="https://twitter.com/FIFAWorldCup/status/1746558143289536737?ref_src=twsrc%5Etfw">January 14, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script> </div>Ternyata, aksinya itu memang sudah sering dilakukan dalam latihan."Itu merupakan hasil latihan. Saya biasa melakukannya dan saya mencoba untuk mencetak gol yang bagus dan saya bahagia bisa melakukannya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/HhfiXRonpBs?si=KuZLjeQ4S81-rhlc" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Berikut ini tiga gol indah yang merupakan finalis peraih FIFA Puskas Award, salah satu penghargaan dalam The Best FIFA 2023, Selasa (16/1/2024) dini hari WIB.

World

Finalis Gol Indah Puskas Award 2023: Ada Teknik Rabona Bintang Sporting CP

SKOR.id - Lionel Messi pemain yang sangat beruntung karena dia telah memenangkan delapan kali Ballon d'Or, termasuk Ballon d'Or 2023 yang diraihnya pada Selasa (31/10/2023) dini hari WIB.Selama Lionel Messi masih bermain, pemain lain sudah dipastikan harus memiliki level atau standar yang melebihi La Pulga untuk meraih Ballon d'Or.Cristiano Ronaldo juga dapat ditempatkan sebagai pemain yang sangat beruntung karena telah memenangkan lima Ballon d'Or.Jika kedua megabintang ini sangat beruntung, pemain lain pun membutuhkan keberuntungan untuk menghentikan dominasi dua bintang ini.Pemain yang beruntung itu adalah Karim Benzema dan Luka Modric yang berhasil menghentikan dominasi Messi dan Ronaldo sejak 2008 dalam meraih Ballon d'Or.Jika Karim Benzema dan Luka Modric beruntung karena berhasil meraih Ballon d'Or ketika Lionel Messi dan Cristino Ronaldo tidak dalam performa terbaik, yang tidak beruntung adalah Robert Lewandowski.Momen terbaiknya justru datang ketika terjadi pandemi Covid-19 pada 2020 lalu. Di antaranya tampil sebagai pencetak gol terbanyak di tiga kompetisi sekaligus membawa Bayern Munchen meraih treble.Namun, karena Covid-19, penghargaan Ballon d'Or 2020 pun ditiadakan. Ironisnya, pada 2020-2021, dia tetap gagal meraih Ballon d'Or meski total telah mencetak 48 gol dari 40 laga di semua ajang.Robert Lewandowski hanya satu dari sejumlah bintang dunia yang tidak beruntung terkait Ballon d'Or.Pemain lain yang berkelas bintang bahkan mereka yang legendaris banyak yang dalam perjalanan kariernya tidak pernah meraih trofi individu paling bergengsi tersebut meski dinilai pantas.Berikut ini, Skor.id merangkum 10 pemain berkelas bintang termasuk para legendaris yang tidak pernah meraih Ballon d'Or:1. Ferenc PuskasPemain legendaris asal Hungaria yang menjadi bintang dunia pada masanya. Ferenc Puskas juga memberikan lima La Liga dan tiga gelar Liga (Piala) Champions.Pada Ballon d'Or 1960, Luis Suarez (bintang Barcelona saat itu) yang terpilih sebagai pemilik Ballon d'Or sedangkan Ferenc Puskas di nomor dua.Padahal, selain memberikan gelar penting untuk Los Blancos pada tahun tersebut, Ferenc Puskas juga top scorer di La Liga dan Piala Champions.Sejak itu, ia tidak lagi memiliki kesempatan untuk bersaing. Sebagai penghormatan atas karier Puskas di sepak bola, namanya digunakan untuk pemberian penghargaan gol terbaik, yakni Puskas Award.2. Bernd SchusterGelandang elegan timnas Jerman pada masanya, salah satu yang membawa Tim Panzer juara Piala Eropa 1980 yang digelar di Italia.Namun, semua itu tidak membuat Bernd Schuster berhasil meraih trofi Ballon d'Or. Sinar Karl-Heinz Rummenigge membuatnya hanya berada di posisi kedua pada 1980.Lalu pada tahun berikutnya (1981), Bernd Schuster di peringkat ketiga di bawah Karl-Heinz Rummenigge dan Paul Breitner.3. Paolo MaldiniLegenda AC Milan dan timnas Italia, Paolo Maldini, juga belum pernah meraih gelar Ballon d'Or. Pemain yang berposisi bek kiri tersebut bermain untuk I Rossonerri pada tahun 1985 hingga 2009.Maldini total sudah mengumpulkan 26 gelar sejak berseragam AC Milan. Sayang, itu tidak cukup untuk membuatnya meraih Ballon d'Or.Paolo Maldini adalah simbol karakter dan kesetiaan, selalu dikaitkan dengan sukses dominasi I Rossoneri di mana dia memberikan tujuh gelar Liga Italia dan lima gelar Liga Champions.Namun, pada Ballon d'Or 1994 dan 2003, Maldini hanya menempati posisi ketiga.4. Roberto CarlosLegenda Real Madrid, Roberto Carlos, juga salah satu pemain yang belum pernah meraih Ballon d'Or. Padahal penampilannya selalu mengesankan di lapangan.Pemain Brasil tersebut pernah sekali menempati posisi kedua dalam perebutan Ballon d'Or. Ia kalah dari rekan senegaranya, Ronaldo Nazario pada tahun 2002.Pada saat yang bersamaan Carlos dan Ronaldo membantu timnas Brasil memenangkan Piala Dunia 2002.Sebagai bek kiri, Carlos memiliki kontribusi tinggi dalam penyerangan. Ia mencetak 70 gol dan 90 assist bersama Real Madrid.5. Steven GerrardMantan gelandang Liverpool, Steven Gerrard, juga belum pernah meraih gelar Ballon d'Or. Padahal penampilannya untuk klub sangatlah menonjol.Ia kalah bersaing dengan bintang pesepak bola lain yang bersinar di lini depan. Gerrard pernah satu kali menempati posisi ketiga dalam perolehan voting Ballon d'Or 2005.Pada saat itu pria asal Inggris tersebut kalah dari Ronaldinho bintang Barcelona. Tahun 2005 padahal menjadi salah satu puncak karier Gerrard yang sukses menjuarai Liga Champions dan Piala Super UEFA bersama The Reds.6. Alessandro Del PieroAlessandro Del Piero merupakan pemain yang memegang rekor laga terbanyak bersama Juventus dan pencetak gol terbanyak pula dengan si Nyonya Tua.Bersama timnas, Alex pun memiliki bagian penting membawa timnas Italia juara Piala Dunia 2006.Namun, bukan hanya tidak pernah meraih gelar Ballon d'Or, masuk nominasi pun Alessandro Del Piero tidak pernah.7. Gianluigi BuffonKiper juara dunia dan runner-up Piala Eropa. Gianluigi Buffon membawa Juventus dengan meraih tujuh Scudetto.Jika ada trofi paling bergengsi yang tidak pernah diraihnya, tiada lain adalah Liga Champions dan Ballon d'Or.2006, tepatnya Piala Dunia 2006, momen di mana Gianluigi Buffon dalam performa terbaiknya.Di final, dia sempat melakukan penyelamatan krusial ketika meredam bola tandukan Zinezine Zidane. Buffon menyebutnya sebagai penyelamatan terpenting dalam kariernya.Sebelumnya, dalam semifinal, dia juga melakukan penyelamatan gemilang ketika meredam tembakan Lukas Podolski yang membuat Italia menang 2-0.Namun, semua itu tidak cukup karena Gianluigi Buffon hanya di posisi kedua dalam Ballon d'Or 2006 di bawah rekan setimnya, Fabio Cannavaro.8. Xavi HernandezXavi Hernandez merupakan elemen penting dari siklus sukses Barcelona dan timnas Spanyol pada masanya. Bersama Barca dan timnas Spanyol, dia memenangkan segalanya.Namun, semua itu tidak cukup bagi gelandang terbaik ini untuk mendapatkan pengakuan dengan sebuah trofi Ballon d'Or.Xavi memiliki semua syarat sebagai gelandang atau pemain hebat. Brilian dalam membaca permainan, memiliki kemampuan tinggi dalam menguasai bola, bagus dalam taktik.Namun, seperti halnya rekan setimnya di lini tengah, Xavi Hernandez pun di bawah bayangan Lionel Messi.Dia di posisi ketiga pada Ballon d'Or 2009, 2010, dan 2011, dan di posisi keempat pada Ballon d'Or 2012.9. Andrea PirloLegenda Italia, Andrea Pirlo, menjadi salah satu gelandang terbaik di eranya. Pirlo mulai dikenal sejak ia memenangkan banyak gelar bersama AC Milan.Ia pernah menjuarai Liga Champions (2), Liga Italia (2), Coppa Italia (1), Piala Super Italia (1), Piala Dunia Antarklub (1), serta Piala Super UEFA (2). Pirlo bergabung I Rossonerri selama 11 tahun dan memperkuat Juventus sejak tahun 2011.Pirlo juga menjadi pemain penting bagi timnas Italia. Buktinya, ia menjuarai Piala Dunia 2006. Sayang, Pirlo belum pernah masuk perolehan tiga besar dalam penghargaan Ballon d'Or.10. NeymarKarier Neymar tentu masih panjang dan usianya 31 tahun. Namun, untuk sementara ini, Neymar dapat ditempatkan sebagai pemain yang tidak (belum) pernah meraih Ballon d'Or.Pada awal karier atau kemunculannya di sepak bola Eropa, Neymar dinilai mmeiliki potensi untuk menghentikan hegemoni dua bintang dunia: Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.Neymar di posisi ketiga pada 2017 Ballon d'Or. Dia telah meraih gelar penting dalam kariernya, termasuk Liga Champions bersama Barcelona.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/5PsgPn-szTU?si=3rMdgPTjAafV9v59" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Berikut ini 10 pemain bintang yang dalam kariernya tidak pernah meraih Ballon d'Or, padahal di antara mereka dinilai layak mendapatkan trofi tersebut.

Latest Articles - Ferenc Puskas

Mbappe, Bellingham, Vinicius dan 7 Trio Terbaik Dunia

Tim Tercepat Peraih Gelar La Liga, Real Madrid Melakukannya 3 Kali

Finalis Gol Indah Puskas Award 2023: Ada Teknik Rabona Bintang Sporting CP

10 Bintang Dunia yang Tidak Pernah Meraih Ballon d'Or