SKOR.id - PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi merespons kabar adanya tujuh klub Liga 2 yang masih menunggak gaji pemain.Sebelumnya muncul informasi yang tidak sedap menjelang dimulainya kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia musim baru, Liga 2 2024-2025.Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI) dalam rilisnya, Rabu (4/9/2024), mengungkapkan masih ada tujuh klub Liga 2 menunggak gaji pemain.Disebutkan oleh APPI bahwa terdapat perselisihan kontrak terhadap 51 pesepak bola klub Liga 2, yang totalnya mencapai Rp1.534.217.000.Direktur Operasional PT LIB, Asep Saputra, menyebutkan bahwa kasus yang diungkapkan oleh APPI itu menjadi perhatian pihaknya dan hendak dicari jalan keluarnya."Saya pikir ini menjadi hal yang tentu menjadi atensi kami semua," ucapnya usai menghadiri acara pembukaan Liga 2 2024-2025, Sabtu (7/9/2024) malam."Karena kami pun ada komunikasi dengan APPI, bahkan kalau kita lihat dari musim yang lalu, ini (penunggakan gaji oleh klub) tentu masuk dalam atensi kami.""Kami akan lihat lah, kami akan lihat bersama seperti apa detailnya, seperti apa kondisinya, yang pasti komunikasi tidak pernah ada gap antara kami, klub, dan APPI," Asep Saputra menjelaskan.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Whats_App_Image_2024_09_07_at_18_12_10_5047f85066.jpeg" alt="Direktur Operasional PT LIB, Asep Saputra, memberikan keterangan kepada pers usai pembukaan Liga 2 2024-2025 di Bojonegoro, 7 September 2024. (Taufani Rahmanda/Skor.id)"><figcaption>Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB), Asep Saputra, memberikan keterangan kepada pers usai pembukaan Liga 2 2024-2025 di Bojonegoro, 7 September 2024. (Taufani Rahmanda/Skor.id)</figcaption></figure>Lebih lanjut saat ditanyai jalan apa yang akan diambil PT LIB selaku operator kompetisi tempat klub Liga 2 yang menunggak gaji itu berlaga, masih akan dipelajari."Mungkin ada banyak cara (menyelesaikannya), salah satunya ditahannya uang kontribusi. Tetapi sekali lagi kami akan lihat," kata Asep Saputra."Kami akan sampaikan informasi apapun setelah kami memang betul-betul menyikapinya secara duduk bersama," ia memungkasi.Adapun dalam rilisnya, APPI tidak membeberkan lebih detail terkait klub-klub Liga 2 yang disebut masih menunggak gaji para pemainnya.Sementara itu walaupun masih ada kasus tersebut, Liga 2 2024-2025 tetap berjalan sesuai rencana, resmi dibuka pada Sabtu (7/9/2024) sore.Acara pembukaan digelar di Stadion Letjen H Soedirman, Bojonegoro, sebelum berlangsungnya pertandingan Persibo Bojonegoro vs Gresik United.Pekan pertama berlangsung selama dua hari atau hingga Minggu (8/9/2024) malam, sedangkan penyelenggaraan Liga 2 2024-2025 rencananya hingga Februari 2025.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/9sjZdHIRv4E?si=JMR1PS4HUaV0uPuD" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Liga 2 2024-2025 tetap dibuka sesuai rencana meski APPI mengungkapkan ada kasus penunggakan gaji.

Liga 2

Respons PT LIB soal 7 Klub Liga 2 yang Masih Menunggak Gaji Pemain

SKOR.id - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, tak menutup kemungkinan Liga 2 menggunakan Video Assistant Referee (VAR).Diketahui VAR sudah digunakan di kompetisi sepak bola Indonesia. Tepatnya pada kasta tertinggi, Liga 1, di akhir musim lalu dan sejak awal musim 2024-2025.Untuk kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia, Liga 2, penggunaan VAR sedang diupayakan oleh PT LIB selaku operator kompetisi, yang juga mengurusi Liga 1.Akan tetapi penggunaan VAR belum akan diterapkan pada Liga 2 2024-2025 yang rencananya mulai bergulir pada 7 September 2024 hingga 25 Februari 2025."VAR-nya belum untuk musim ini. Pak Ketum (Ketua Umum PSSI, Erick Thohir) minta supaya VAR itu segera dipersiapkan. Musim depan kami berkomitmen untuk menghadirkan VAR," kata Ferry Paulus."Karena memang kesulitan menghadirkan VAR itu bukan sisi finansialnya saja. Tapi juga infrastruktur yang ada di stadion-stadion Liga 2 juga belum memadai," ia menjelaskan.Lebih lanjut setelah acara jumpa pers Liga 2 2024-2025 di Jakarta, Selasa (3/9/2024), Ferry Paulus menerangkan terkait penggunaan VAR yang sedang dijajakinya.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Cover_Liga_2_ccebc2352b.jpg" alt="Cover artikel Liga 2. (Grafis Hendy AS/Skor.id)"><figcaption>Kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia, Liga 2. (Hendy Andika/Skor.id)</figcaption></figure>"Kami lagi jajaki (Liga 2 pakai VAR), tetapi enggak pakai hawk-eye, karena geografisnya terlalu lebar," ucap mantan Direktur Olahraga Persija Jakarta itu."Kemudian stadionnya juga belum ada yang sebagus Liga 1, makanya lagi kami jajaki. Kemarin kami ada Simpilfy (perusahaan perangkat lunak), kemudian Inggris punya.""Ya masih kami kaji, cuma yang Simpilfy itu. Kalau hawk-eye itu semua venue tersedia, kalau di Simplify itu di center-nya itu disentralisir," Ferry Paulus menjelaskan.Adapun dalam acara yang sama, Erick Thohir memang mengutarakan harapannya terkait penggunaan VAR di kompetisi kasta tertinggi bisa diikuti pada level bawahnya."Alhamdulillah, Liga 1 sekarang sudah berjalan baik dengan adanya VAR, wasit asing, dan lainnya. Saya belum mendengar komplain dari para pemilik klub," katanya."Harapannya, VAR juga bisa diterapkan di Liga 2, agar para manajer dan pemilik klub dapat menanamkan permainan yang bersih," Erick Thohir mengungkapkan.Sementara itu terkait penggunaan wasit asing di Liga 1, Ferry Paulus menegaskan untuk penyelenggaraan Liga 2 2024-2025 sepenuhnya akan memakai wasit lokal.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/9sjZdHIRv4E?si=Q-66S2oY3vB2ksXM" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru, Ferry Paulus, jelaskan soal penggunaan VAR pada kompetisi Liga 2.

PT LIB Jajaki Kemungkinan Gunakan VAR di Liga 2

SKOR.id - PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi sepak bola Indonesia menjalin kerja sama dengan perusahaan penyedia jasa teknologi, Catapult.Kemitraan PT LIB dengan Catapult terjalin untuk meningkatkan performa para pemain, terutama pada kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia, Liga 1.Direktur Operasional PT LIB, Asep Saputra, menjelaskan bahwa kerja sama antara pihaknya dengan Catapult berdurasi hingga tiga tahun, Rabu (17/7/2024).Isi kemitraan ini pun masih terbuka untuk masa yang akan datang, tidak menutup kemungkinan teknologi tersebut diperluas penggunaannya ke klub-klub Liga 2."Sepak bola sekarang tidak bisa lepas dari teknologi. Sebetulnya ini bukan pertama kali, sudah sejak beberapa tahun yang lalu," ucap Asep Saputra."Tetapi kami terpikir apakah kami ingin naik kelas, kompetisi Liga 1, termasuk Liga 2 ingin naik kelas. Kami ingin bicara apa yang terjadi di lapangan.""Maka kami harus berpartner dengan penyedia teknologi yang juga kelas 1. Itu yang membuat kami berpartner dengan Catapult," ia menambahkan di Tangerang Selatan.Lebih lanjut dijelaskan bahwa kerja sama dengan Catapult menjadi bentuk kontribusi PT LIB ke klub Liga 1, yang tidak ingin sekadar mengoperatori kompetisi."Bagi LIB ini menjadi salah satu kontribusi kami, atau servis kami kepada klub peserta. Jadi kontribusi yang kami kasih bukan hanya berupa uang yang terus meningkat," kata Asep Saputra."Ada juga sisi lain, bagaimana jika menyediakan device dari Catapult ini, untuk meningkatkan performa," ia menambahkan dalam sesi jumpa pers.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Whats_App_Image_2024_07_17_at_21_13_41_418db6ddc8.jpeg" alt="Direktur Operasional PT LIB, Asep Saputra, dan Vice President Catapult Asia Pacific, Nicole Pensko, memberikan keterangan kepada awak media di Tangerang Selatan, 17 Juli 2024. (Taufani Rahmanda/Skor.id)"><figcaption>Direktur Operasional PT LIB, Asep Saputra, dan Vice President Catapult Asia Pacific, Nicole Pensko, memberikan keterangan kepada awak media di Tangerang Selatan, 17 Juli 2024. (Taufani Rahmanda/Skor.id)</figcaption></figure>Pada praktiknya, Catapult akan menyediakan 30 peralatan tracking pemain berbasis GPS untuk setiap klub peserta Liga 1 2024-2025.Catapult juga memiliki sistem perangkat lunak untuk menyambungkan data-data di lapangan ke perangkat-perangkat elektronik yang dimiliki tim kepelatihan.Sehingga, proses pengumpulan dan analisa data menjadi semakin mudah. Para perwakilan klub, sebelumya juga sudah diberikan pelatihan penggunaan teknologinya.Asep Saputra pun menambahkan, peralatan dari Catapult akan mulai didistribusikan pada pekan depan, sebagai bagian persiapan klub menuju Liga 1 2024-2025.Sementara itu Vice President Catapult Asia Pacific, Nicole Pensko, menyambut baik kemitraan baru yang dijalin oleh pihaknya dengan PT LIB."Kami menyediakan produk yang cocok untuk para pemain profesional, teknologi yang praktis digunakan, dan kami juga menyediakan produk terkait video," ucapnya."Hal-hal itu dapat digunakan oleh para pelatih, pelatih kebugaran, dan sport scientist untuk memonitor dan mengumpulkan data dari para pemain dan menganalisanya untuk meningkatkan performa para pemain.""Ini merupakan langkah awal kolaborasi bersama untuk pengembangan-pengembangan ke depan, sehingga saya berharap bisa terus support di Liga Indonesia," Nicole Pensko menjabarkan.Sebelumnya PT LIB pernah menjalin kerja sama dengan perusahaan serupa yakni Fitogether sejak Januari 2022, sebagai penyedia alat Electronic Performance Tracking Systems (EPTS).Yakni untuk memantau para pemain di lapangan, namun Asep Saputra memastikan bahwa kemitraan itu telah berakhir dan beralih ke Catapult.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/pKyrGE_AU9Y?si=kQ_Nk_KEZDC6gGYO" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Kemitraan PT LIB dengan Catapult masih untuk Liga 1 dan berpeluang ke Liga 2, setiap tim diberi 30 unit peralatan tracking pemain.

Latest Articles - Berita LIB

Respons PT LIB soal 7 Klub Liga 2 yang Masih Menunggak Gaji Pemain

PT LIB Jajaki Kemungkinan Gunakan VAR di Liga 2

Kontribusi untuk Klub, PT LIB Kerja Sama dengan Perusahaan Jasa Teknologi Catapult