<p><strong>SKOR.id</strong> - Gregoria Mariska Tunjung takkan melanjutkan momentum kebangkitannya di Australian Open 2025.</p><p>Ya, pebulu tangkis tunggal putri Indonesia itu urung terbang ke Sydney karena terkendala problem fisik.</p><p>Padahal, performa Gregoria sedang menanjak. Dia finis sebagai runner-up Kumamoto Masters 2025, akhir pekan lalu.</p><p>Itu sebuah pencapaian hebat di tengah tahun berat yang dialaminya.</p><p>Seperti diketahui, kondisi Gregoria menukik tajam pasca mengalami serangan vertigo pada April.</p><p>Dia comeback empat bulan berselang, tepatnya di Japan Open 2025, namun langsung gugur di babak pertama.</p><p>Ini kisah berulang yang terjadi dalam partisipasi Gregoria dalam sederet turnamen berikutnya.</p><p>Terkecuali China Open 2025, di mana dia mampu ke perempat final, Jorji - begitu sapaannya - selalu kandas di awal.</p><figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/jorji_qf_china_79b3f035b8.jpg" alt="gregoria - china open 2025"><figcaption>Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung. (Dok. PBSI)</figcaption></figure><p>Itulah mengapa saat berhasil mencapai final Kumamoto Masters 2025, dan nyaris merebut juara untuk kali kedua dalam tiga tahun di sana, optimisme muncul.</p><p>Sayang, meski semangat menggebu, tubuhnya belum mampu memainkan dua turnamen secara beruntun.</p><p>Terlebih, Kumamoto Masters 2025 adalah pertama kali dia bermain hingga partai puncak. Sesuatu yang tak pernah terjadi tahun ini, apalagi di tengah kondisi fisik yang belum stabil.</p><p>Dengan demikian, Gregoria harus menarik diri dari Australian Open 2025.</p><p>"Gregoria Mariska Tunjung terpaksa ditarik dari keikutsertaannya di Australian Open 2025 setelah melihat kondisi fisik selepas final Kumamoto Masters 2025," ujar pelatih tunggal putri utama Pelatnas PBSI, Imam Tohari.</p><p>"Dari hasil pemantauan dan penilaian, Gregoria masih memerlukan recovery lebih panjang untuk kembali turun bertanding. Pemulihan singkat dengan waktu yang tersisa, plus perjalanan jauh dari Jepang menuju Australia, beresiko kepada kebugaran fisiknya," dia menambahkan.</p><p>Keputusan pahit, tapi masuk akal dan mesti diterima.&nbsp;</p><p>Melihat Gregoria perlahan menemukan sentuhan terbaiknya tentu menyenangkan. Namun, memaksakan diri untuk terus tampil saat fisik belum mumpuni, berisiko lebih besar.</p><p>Langkah terbaik memang memulihkan diri, sembari pelan-pelan terus mengasah kemampuan.</p><p>Jika tak ada lagi turnamen yang bisa diikutinya sampai pengujung 2025, tahun depan bisa dijadikan momentum untuk memulai lagi dengan kondisi lebih segar.&nbsp;</p><p>Saat ini, Gregoria cukup memberi semangat kepada rekan-rekannya yang akan berjuang di Australian Open 2025.</p><p>Sebagai informasi, minus Gregoria, wakil Indonesia di BWF World Tour Super 500 tersebut ada 13.</p><p>Turnamen akan berlangsung mulai Selasa (18/11/2025) hingga Minggu (23/11/2025) di State Sports Centre, Sydney, Australia.</p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/8KDeqHN_6pA?si=vF-K1kmThP1kmBfk" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Usai runner-up di Kumamoto Masters 2025, Gregoria Mariska Tunjung tak lanjut ke Australia Open 2025.

Badminton

Kondisi Fisik Jadi Alasan Gregoria Mariska Tunjung Absen di Australian Open 2025 

<p><strong>SKOR.id</strong> - PBSI mengumumkan penarikan empat wakil Indonesia dari Australia Open 2025, pekan depan. Salah satunya adalah Anthony Sinisuka Ginting.</p><p>Tunggal putra andalan Merah Putih itu batal terbang ke Sydney karena sedang menanti kelahiran anak pertamanya.</p><p>PBSI menghormati penuh keputusan Ginting untuk mendampingi keluarga, dan memberi dukungan agar sang pemain nanti kembali bertanding dengan semangat baru.</p><p>"Keluarga adalah bagian penting dari keseimbangan hidup seorang atlet. Kami percaya Ginting akan kembali dengan motivasi lebih kuat," ujar Kabid Binpres PP PBSI, Eng Hian.</p><p>Anthony Sinisuka Ginting kini absen dalam empat turnamen beruntun, terhitung sejak Hylo Open 2025, akhir Oktober lalu.</p><p>Juara Asia 2023 itu juga melewatkan Korea Masters dan Kumamoto Masters karena mengalami cedera.</p><figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/anthony_ginting_68a1f9bd59.jpg" alt="anthony sinisuka ginting"><figcaption>Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting. (Dok. PBSI)</figcaption></figure><p>Memiliki alasan berbeda, Mohammad Zaki Ubaidillah juga urung tampil di Australian Open 2025.</p><p>Pebulu tangkis masa depan Indonesia itu tak bisa ikut karena jadwal turnamen bertepatan dengan ujian akademik yang harus dijalaninya.</p><p>PBSI menegaskan bahwa mereka mendukung komitmen atlet terhadap pendidikan sebagai bagian dari pembinaan karakter.</p><p>"Kami ingin para atlet tetap menyeimbangkan karier dan pendidikan. Pembinaan tidak hanya soal prestasi di lapangan, tetapi juga pengembangan pribadi secara utuh," lanjut Eng Hian.</p><p>Sementara, di sektor ganda putra, tak ada nama Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana.&nbsp;</p><p>Alih-alih bertarung di Sydney, mereka bakal fokus mempersiapkan diri jelang SEA Games 2025, Desember mendatang.</p><p>Leo/Bagas merupakan salah satu pasangan senior yang diharapkan bisa mempersembahkan medali di Thailand.</p><p>"Bagas dan Leo kami tarik dari Australian Open agar mereka bisa fokus pada persiapan SEA Games, yang merupakan turnamen prioritas nasional," kata Eng Hian.&nbsp;</p><p>"Kami ingin mereka tampil dalam kondisi terbaik, secara fisik maupun mental," tambahnya.</p><p>Satu pasangan lagi yang tak jadi berangkat ke Australian Open 2025 adalah ganda campuran, Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah.</p><p>Kali ini problemnya adalah kesehatan, di mana Amri diketahui menderita cacar. Waktu pemulihan yang tak mencukupi membuat mereka ditarik dari skuad.</p><p>"Keputusan ini diambil demi menjaga kesehatan dan mencegah risiko penurunan performa. Kami ingin memastikan mereka pulih sepenuhnya sebelum kembali bertanding," kata Eng Hian.</p><p>PBSI menegaskan bahwa penyesuaian skuad Australian Open 2025 ini dilakukan secara terukur dengan mempertimbangkan kepentingan jangka panjang pembinaan atlet nasional.&nbsp;</p><p>"Dengan semangat pembinaan berkelanjutan dan strategi kompetitif yang matang, saya optimistis tim Indonesia akan terus menunjukkan daya saing tinggi dan mempertahankan posisi sebagai salah satu kekuatan utama bulu tangkis dunia," pungkasnya.</p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/EFQ_Bs0f2jg?si=smJx504WKgdgyHRB" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Selain Anthony Sinisuka Ginting, tiga wakil Indonesia lainnya juga ditarik dari Australian Open 2025.

Lahiran Anak Pertama, Anthony Sinisuka Ginting Bakal Absen di Australian Open 2025

<p><strong>SKOR.id</strong> - PBSI berharap Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri bisa segera mengakhiri rangkaian kesialan mereka.</p><p>Seperti diketahui, ganda putra anyar andalan Indonesia itu sudah tiga turnamen beruntun tumbang di final dan gagal juara.</p><p>Sejak membuat kejutan dengan menjuarai China Open 2025, Juli lalu, Fajar/Fikri seperti dijauhi Dewi Fortuna.</p><p>Mereka berturut-turut mencapai partai puncak di Korea Open 2025, Denmark Open 2025, dan French Open 2025, tapi selalu berakhir sebagai runner-up.</p><p>Oleh karena itu, pada turnamen berikutnya, Australian Open 2025, pekan depan, PBSI ingin Fajar/Fikri berjuang habis-habisan untuk kembali menjadi yang terbaik.</p><p>Tak hanya untuk mendongkrak kepercayaan diri, tapi juga mengejar peringkat BWF.</p><p>"Saya berharap Fajar/Fikri bisa menjadi juara di Australia Open setelah tiga kali beruntun menjadi runner-up di Korea Open, Denmark Open, French Open, lalu di turnamen terakhir terhenti di babak perempat final Hylo Open," kata Kabid Binpres PP PBSI, Eng Hian.</p><p>"Hasil di Australia Open nanti menjadi sangat penting bagi Fajar/Fikri untuk bisa mengikuti World Tour Final yang akan berlangsung Desember mendatang," dia menambahkan.</p><figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/fakri_semi_cn_masters_776e237500.jpg" alt="fajar/fikri - sf china masters"><figcaption>Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri. (Dok. PBSI)</figcaption></figure><p>Eng Hian mengungkapkan, Fajar/Fikri tadinya juga diniatkan untuk turun di Kumamoto Masters 2025, yang saat ini sedang berlangsung di Jepang. Namun, problem visa membuat keduanya urung didaftarkan.</p><p>"Proses pembuatan visa Jepang memakan waktu yang lama. Maka untuk program pemberangkatan pemain, kami sesuaikan dengan membagi ke dalam dua turnamen, yaitu Hylo Open dan Kumamoto Masters," ujarnya.</p><p>Hal ini menjelaskan kenapa wakil Indonesia di Kumamoto Masters 2025 sangat minim, cuma lima saja. Ternyata, mereka yang sudah turun di Hylo Open, tak sempat bikin visa ke Jepang.</p><p><strong>Asa Kumamoto Masters</strong></p><p>Meski hanya mengirimkan lima wakil, PBSI juga berharap banyak kepada para pebulu tangkis Indonesia yang tampil di Kumamoto Masters 2025.</p><p>Komposisi pemain muda dan berpengalaman yang dipilih punya tujuannya masing-masing.</p><p>Buat Alwi Farhan, Mohammad Zaki Ubaidillah, dan Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi, turnamen BWF World Tour Super 500 ini harus dijadikan momentum menambah pengalaman sembari mengintip peluang membuat kejutan.</p><p>Sementara, bagi Gregoria Mariska Tunjung dan ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, mereka diharapkan bisa kembali menemukan performa terbaik.</p><p>"Intinya saya ingin melihat bagaimana kesiapan mereka dalam menghadapi tekanan dan mempertahankan performa di level Super 500 ini," kata Eng Hian.</p><p>"Semoga mereka bisa tampil all-out dan mengumpulkan poin ranking BWF sebanyak mungkin," pungkasnya.</p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/EFQ_Bs0f2jg?si=XWYP6TFL0wo3odIe" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

PBSI berharap ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri bisa segera mengakhiri rangkaian kesialan mereka.

Terpaksa Absen di Kumamoto Masters 2025, PBSI Targetkan Fajar/Fikri Juara di Australia

<p><strong>SKOR.id</strong> – Jannik Sinner memulai musimnya dengan meyakinkan. Petenis muda Italia ini sukses menjadi juara turnamen Grand Slam Australian Open 2025.</p><p>Artinya, ia berhasil mempertahankan gelar yang juga diraihnya pada tahun lalu tersebut. Sinner memang datang ke Negeri Kanguru dengan tujuan kembali keluar sebagai kampiun dan mampu mewujudkannya.</p><p>Atlet 23 tahun asal Italia itu mencatatkan sejarah back to back gelar setelah menang tiga set langsung atas unggulan kedua Alexander Zverev, 6-3, 7-6 (7-4), 6-3, di Rod Laver Arena, Minggu (26/1/2025) malam.&nbsp;</p><p>Sebagai juara bertahan sekaligus petenis putra no 1 dunia, langkah Sinner menapaki tangga juara terbilang meyakinkan. Ia mengalahkan lawan top seperti Holger Rune, Alex de Minaur, Ben Shelton, dan Zverev.</p><p>“Pernampilan luar biasa lagi di sini di Australia. Cara saya menangani setiap situasi di lapangan, tidak hanya di final, tapi secara umum sangat baik,” kata Sinner yang harus tampil empat set lawan Rune di 16 besar. &nbsp;&nbsp;</p><p>“Saya benar-benar senang bisa memilikinya lagi (trofi Australian Open). Ini sangat berarti bagi saya,” imbuh pemain yang membutuhkan waktu 2 jam 27 menit untuk mengalahkan Alexander Zverev di partai final.</p><figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DFSerwlTK0j"></oembed></figure><p>Mendominasi selama set pertama, Sinner dipaksa bekerja lebih keras pada set kedua saat Zverev mencoba bangkit. Ia harus menyelesaikannya lewat <i>tie break</i> sebelum kembali memegang kendali di set penentu.</p><p>Dengan pencapaiannya di Australian Open 2025, Jannik Sinner mencatatkan beberapa sejarah. Ia tunggal putra kelima yang menjuarai tiga turnamen Grand Slam lapangan keras secara beruntun di Open Era.</p><p>Sinner mengikuti jejak sukses Roger Federer (2005-2007), Novak Djokovic (2011-2012, 2015-2016), Ivan Lendl (1985-1987), dan John McEnroe (1979-1981).&nbsp;</p><p>Juara Australia Open 2024 dan 2025 serta US Open 2024 juga akan tercatat sebagai petenis Italia pertama yang mampu memenangkan tiga gelar Grand Slam.</p><p>Tak hanya itu, Sinner juga menjadi pemain tunggal putra termuda yang sukses back to back juara Australian Open setelah Jim Courier yang melakukannya di usia 22 tahun pada 1992 dan 1993.</p><p>Prestasinya makin Istimewa karena Jannik Sinner adalah petenis putra pertama dalam sejarah yang sukses memenangi 10 pertandingan berturut-turut melawan pemain Top 10 tanpa kehilangan satu set pun.&nbsp;</p><p>Setelah juga menjadi tunggal putra pertama yang mampu mempertahankan gelar Grand Slam perdananya sejak Rafael Nadal di Roland Garros 2006, Sinner percaya masih bisa meningkatkan permainannya.&nbsp;</p><figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DFSqhcRT4AB"></oembed></figure><p>Khususnya di turnamen lapangan tanah liat dan rumput. Dengan demikian jelas sudah bahwa sang bintang ingin melengkapi koleksi trofi Grand Slam. Dari empat, dua di antaranya sudah berhasil diamankan.</p><p>Jannik Sinner berharap bisa menjuarai dua turnamen mayor lainnya, Roland Garros atau French Open dan Wimbledon. Untuk itu, ia masih perlu bekerja keras.</p><p>“Itu jelas satu hal yang selalu saya pikirkan. Anda harus menjadi pemain yang lengkap, tak hanya (di) satu jenis permukaan (lapangan keras), tapi juga di dua lainnya (lapangan tanah liat dan rumput),” ucap Sinner.</p><p>“Jelas di lapangan permukaan keras saya merasa lebih nyaman. Saya menganggap itu sesuatu yang baik karena di permukaan lainnya saya masih harus meningkatkan permainan.”&nbsp;</p><p>Tentu Jannis Sinner diyakini akan bisa menyempurnakan gaya bermainnya di lapangan tanah liat juga rumput. Ia masih muda dan punya banyak waktu untuk menyesuaikan diri.&nbsp;</p><p>“Saya bakal mengerahkan banyak energi untuk itu, mencoba mencari cara yang benar dan mudah-mudahan saja juga bisa melangkah jauh di Grand Slam lain yang tidak dimainkan di lapangan keras,” pungkas Sinner.&nbsp;</p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/CM8fqoP2b6Q?si=gB4gCn94tWPi2qNa" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Petenis Jannik Sinner sukses pertahankan gelar Australian Open dengan mengatasi perlawanan Alexander Zverev di final, Minggu (26/1/2025).  

Tennis

Jannik Sinner Ingin Lengkapi Gelar Grand Slam Usai Back to Back Juara Australian Open

<p><strong>SKOR.id</strong> – Setelah 45 partisipasi, baru pada penampilannya yang ke-46 di turnamen Grand Slam Madison Keys berhasil juara. Sebuah penantian panjang yang akhirnya mampu diwujudkan di Melbourne Park. &nbsp;</p><p>Petenis putri Amerika Serikat tersebut merengkuh gelar Australian Open 2025 setelah sukses mengalahkan dua kali juara bertahan Aryna Sabalenka dalam final di Rod Laver Arena, Sabtu (25/1/2025).&nbsp;</p><p>Ia menang melalui pertarungan tiga set yang sengit selama lebih dari 2 jam. Pada akhirnya Keys berhasil menaklukkan unggulan nomor satu dengan skor 6-3, 2-6, 7-5.</p><p>Kesuksesan Madison Keys di Australian Open 2025 sungguh inspiratif. Mendapat undian yang sulit, pemain 30 tahun ini melewatinya secara meyakinkan. Tidak ada yang lebih pantas menjadi juara selain dirinya.</p><p>Dalam perjalanannya, Keys mengalahkan nama-nama top sekaligus unggulan. Mulai dari Danielle Collins di babak ketiga, Elena Rybakina pada ronde keempat, serta Elena Svitolina di perempat final.</p><figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DFRfCTsthvc"></oembed></figure><p>Kemudian, dalam semifinal, ia menyingkirkan pemilik lima gelar Grand Slam Iga Swiatek. Puncaknya, Keys menggagalkan ambisi besar Aryna Sabalenka untuk mencetak sejarah <i>hat-trick</i> juara Australian Open.</p><p>“Sejak usia muda, saya merasa jika saya tidak pernah memenangi Grand Slam, maka saya tidak akan bisa memenuhi harapan orang lain. Itu adalah beban yang cukup berat untuk dipikul,” ujarnya seusai final seperti dikutip dari <i>Tennis.com</i>.</p><p>“Saya akhirnya sampai pada titik di mana saya baik-baik saja bila hal itu tidak terjadi. Saya tak perlu (gelar Grand Slam) untuk merasa bahwa saya memiliki karier yang bagus atau pantas disebut petenis hebat.” &nbsp;</p><p>Apa yang terjadi selanjutnya telah diketahui bersama, Keys merengkuh titel mayor pertamanya setelah 46 kali tampil dalam turnamen Grand Slam. Dan ia meraihnya secara sensasional.</p><p>“Saya merasa sudah bisa lepas dari pembahasan semacam itu yang memberikan saya kemampuan untuk benar-benar keluar dan bermain tenis yang sangat bagus hingga memenagkan Grand Slam,” imbuhnya.</p><p>Keberhasilan di Melbourne makin terasa Istimewa karena fakta kemenangan terbesar Madison Keys diraih melawan rival yang mungkin telah memberinya kekalahan paling menyakitkan.&nbsp;</p><figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DFRiUBVNxnf"></oembed></figure><p>Dua tahun lalu di Grand Slam US Open, ia unggul 6-0, 5-3 dan tinggal satu game lagi menuju final. Tetapi situasinya justru berbalik, Keys kalah <i>tie break</i> pada set terakhir dari Sabalenka.</p><p>Tetapi di Australian Open kali ini ia menebusnya. Diakui Keys, kuncinya adalah tidak membebani diri sendiri dan berani mengambil risiko. <i>Mindset</i> itu membuatnya bisa bermain lebih lepas.</p><p>“Saya terus berkata pada diri sendiri, ‘Beranilah, lakukan saja, dan berikan semuanya’. Pada saat itu, tidak peduli apa yang terjadi. Hal tersebut membuat semuanya menjadi lebih mudah,” Keys menuturkan.</p><p>Pada final Grand Slam keduanya, Madison Keys mampu mengakhirinya dengan manis. Sebelum Australian Open 2025, sang atlet tampil di laga puncak US Open 2017. Kala itu ia kalah lawan Sloane Stephens.&nbsp;</p><p>“Saya pikir segala sesuati terjadi karena ada alasannya. Saya harus melalui beberapa hal sulit. Saya rasa itu memaksa saya berusaha mengatasi tekanan internal yang saya berikan pada diri sendiri,” pungkasnya. &nbsp;</p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/CM8fqoP2b6Q?si=4Yq4XcZIdZLuqiyn" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Petenis putri Madison Keys sukses raih gelar Grand Slam pertamanya usai kalahkan juara bertahan Australian Open Aryna Sabalenka di final. 

Semua berita terkini tentang tenis, voli, MMA, renang, atletik, WSBK, Formula E, dan masih banyak lainnya.

Other Sports

Madison Keys Juara Australian Open 2025 Setelah Berdamai dengan Diri Sendiri

<p><strong>SKOR.id</strong> – Jannik Sinner butuh satu kemenangan lagi untuk mempertahankan gelar Grand Slam Australian Open. Petenis Italia ini sukses lolos ke final berkat kemenangan atas Ben Shelton, Jumat (24/1/2025).</p><p>Sinner melenggang ke partai puncak Australian Open 2025 seusai mengandaskan perlawanan Shelton tiga set langsung, 7-6 (7-2), 6-2, 6-2 pada laga semifinal di Rod Laver Arena, Melbourne Park.</p><p>Dalam pertandingan antara dua pemukul bola terhebat tersebut, Sinner yang mampu menemukan ritme, akurasi, dan ketahanan lebih baik untuk membuat perbedaan.</p><p>Hasil positif versus Shelton membuat Sinner mencatat kemenangan ke-20 beruntun di level tur sekaligus memastikan tampil pada final Grand Slam ketiganya setelah Australian Open dan US Open tahun lalu.</p><p>Menghadapi Ben Shelton, Jannik Sinner yang adalah petenis putra nomor 1 dunia harus berjuang keras di set pertama. Ia menyelamatkan dua set poin pada servis sang rival untuk unggul <i>tie-break</i>.</p><figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DFNN8TRp6iw"></oembed></figure><p>Sinner harus terus mengatasi kekuatan petenis Amerika Serikat tersebut di dua set berikutnya. Tetapi atlet 23 tahun mampu keluar dari tekanan, memperlihatkan pertahanan solid dan menyerang secara efektif.</p><p>“Itu set pertama yang sangat sulit namun krusial. Saya merasa dia tidak melakukan servis terbaiknya hari ini. Persentasenya tak sesuai dengan yang diinginkannya,” ujar Sinner selepas pertandingan. &nbsp;</p><p>“Saya pikir kami berdua melakukan pengembalian yang lebih baik ketimbang saat kami servis. Set pertama selalu sangat penting. Itu memberi Anda banyak kepercayaan diri.”</p><p>“Ada banyak ketegangan (sepanjang pertandingan) yang kami rasakan. Saya sungguh senang dengan cara saya menangani situasi hari ini,” petenis pemilik 2 trofi Grand Slam tersebut menambahkan.</p><p>Lolos ke partai puncak Australian Open 2025 membuat Jannis Sinner menorehkan sejarah sebagai petenis tunggal putra pertama yang mampu mencapai final turnamen tersebut sejak Jim Courier (1992 dan 1993).</p><figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DFNPXyNpoEk"></oembed></figure><p>Courier melakukannya ketika berusia 22 tahun. Sinner juga berpeluang menyamai rekor pendahulunya itu yang sukses memenangi dua final Australian Open lebih dari tiga dekade silam.&nbsp;</p><p>Sejauh ini, Jannik Sinner punya rekor 100 persen dalam final turnamen mayor, memenangi Australian Open 2024 versus Daniil Medvedev dan US Open 2024 melawan Taylor Fritz.</p><p>Pada final Australian Open hari Minggu (26/1/2025) nanti, Sinner sudah ditunggu Alexander Zverev, yang lolos usai juara 10 kali Novak Djokovic mundur akibat cedera kaki kaki.</p><p>Di atas kertas, ini adalah final ideal karena mempertemukan unggulan pertama dan kedua Australian Open 2025. Sinner dan Zverev telah bertemu sebanyak enam kali sebelumnya.&nbsp;</p><p>Petenis asal Jerman unggul dengan mengantongi empat kemenangan. Tetapi, pada pertemuan terakhir di Cincinnati Masters 2024, Sinner mampu mengalahkannya. &nbsp;&nbsp;</p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/-uennCSmOP4?si=52ZQJVbDVa5awUON" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Petenis Jannik Sinner berpeluang pertahankan gelar Australian Open setelah kalahkan Ben Shelton straight set di semifinal.

Lolos ke Final, Jannik Sinner Torehkan Rekor di Australian Open 2025

<p><strong>SKOR.id</strong> – Penggemar tenis dunia dibuat terkejut oleh keputusan Novak Djokovic yang mendadak mundur saat menghadapi Alexander Zverev dalam semifinal Grand Slam Australian Open 2025.</p><p>Petenis Serbia 10 kali juara Australian Open itu tengah melawan Zverev, yang mampu merebut set pertama dengan keunggulan 7-6 (7-5) selama 80 menit di Rod Laver Arena, Melbourne Park, Jumat (24/1/2025).</p><p>Namun kemudian Djokovic berjalan menuju net, memeluk sang rival dan mengonfirmasi tidak bisa melanjutkan pertandingan. Wasit pun mengumumkan atlet Serbia tersebut mengundurkan diri.</p><p>Sontak suara cemoohan bergema di stadion. Penonton kecewa karena pertandingan harus berakhir tidak sesuai harapan. Dalam konferensi pers, Novak Djokovic menjelaskan dirinya menarik diri karena cedera.</p><p>Petenis 37 tahun mengalami cedera kaki kiri bagian atas seusai melalui pertarungan yang melelahkan melawan Carlos Alcaraz di perempat final, Selasa (22/1/2025) lalu.&nbsp;</p><figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DFMsMuGCjel"></oembed></figure><p>“Saya melakukan segala yang saya bisa untuk mengatasi robekan otot yang saya alami. Jelang akhir set pertama, rasa sakitnya bertambah. Itu terlalu berat untuk diatasi,” ujar Djokovic.&nbsp;</p><p>“Jika saya memenangi set pertama, secara fisik itu akan jadi perjuangan berat bagi saya untuk tetap bisa mengimbanginya dalam reli selama dua, tiga, empat jam. Saya tidak punya tenaga sebanyak itu hari ini.”</p><p>Harapan untuk meraih gelar Grand Slam ke-25 pun harus tertunda. Dengan usianya saat ini dan 10 trofi di Australian Open, Novak Djokovic sadar waktunya untuk bermain sudah tidak banyak.</p><p>Bahkan, ia mengisyaratkan kemungkinan tahun ini adalah penampilan terakhirnya dalam Australian Open. Semua akan bergantung pada kondisi fisiknya sepanjang musim 2025.&nbsp;</p><p>“Saya tidak tahu. Ada kemungkinan (ini yang terakhir). Siapa yang tahu? Saya akan lihat bagaimana musim ini berjalan,” Nole, sapaan akrab Djokovic, menambahkan.</p><p>“Saya ingin terus bermain, tetapi apakah jadwal saya akan direvisi atau tidak, kita lihat saja nanti. Jika saya bugar, sehat, dan termotivasi, saya tidak melihat alasan mengapa saya tidak akan datang lagi.”</p><figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DFMkRTxvj8N"></oembed></figure><p>Novak Djokovic dikenal sebagai petenis dengan fleksibilitas dan daya tahan yang luar biasa. Pun begitu, ia mengakui, seiring pertambahan usia, kini tubuhnya mulai sering sulit diajak berkompromi.&nbsp;</p><p>“Ini bukan seperti saya khawatir menghadapi setiap Grand Slam sekarang, apakah saya bakal cedera atau tidak, namun statistik tidak berpihak pada saya dalam beberapa tahun terakhir,” tutur Djokovic.</p><p>“Jadi, memang benar (saya) cukup sering mengalami cedera dalam beberapa tahun terakhir. Saya tidak tahu persis apa penyebabnya. Mungkin (ada) beberapa faktor yang berbeda.”</p><p>“Tetapi saya akan terus maju. Saya akan terus berusaha untuk memenangi lebih banyak Grand Slam. Dan selama saya merasa ingin dan mampu bertahan dengan semua ini, maka saya akan bertahan.”</p><p>Dengan mundurnya Djokovic, Alexander Zverev memastikan diri lolos ke final Australian Open 2025. Calon lawannya adalah pemenang laga semifinal lainnya antara juara bertahan Jannik Sinner versus Ben Shelton.&nbsp;</p><figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DFMliiYOSwR"></oembed></figure><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/-uennCSmOP4?si=0OMhjDJGp16HG5Wx" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Petenis Novak Djokovic terpaksa mundur dari Australian Open 2025 akibat cedera saat melawan Alexander Zverev di semifinal.

Novak Djokovic Mundur dari Australian Open 2025, Gelar Grand Slam Ke-25 Tertunda

<p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;"><strong>SKOR.id</strong> – Para pembuat animasi di turnamen tenis Grand Slam Australian Open (AO) 2025 sepertinya harus lebih berhati-hati dan memperhatikan detail di masa depan. Hal ini terkait animasi juara dua kali dan bertahan di nomor tunggal wanita, Aryna Sabalenka.</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Petenis nomor satu dunia itu bisa dibilang tampil sempurna hingga perempat final Australian Open 2025. Namun, desain animasi Sabalenka dinilai petenis Belarus, 26 tahun, itu tidak begitu mirip dengannya.</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Seperti diberitakan sebelumnya, Tennis Australia selaku badan penyelenggara turnamen tenis pro dan penanggung jawab Australian Open, telah menayangkan versi animasi dari pertandingan IRL (<i>in real life</i>) di YouTube—yang dinamai AO Animated Tennis Australia, yang memungkinkan penggemar baru untuk menonton dengan mudah.</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Karena IRL, animasi ini meniru gerakan waktu nyata dan bahkan membuat ulang pakaian para pemain dan ayunan atau gaya pukulan raket mereka, hingga melacak lintasan bola.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Animasi memungkinkan Tennis Australia untuk menayangkan pertandingan secara <i>online</i> meskipun telah menjual hak siar ke berbagai saluran TV, sehingga olahraga ini dapat dinikmati oleh lebih banyak orang yang tidak memiliki langganan TV tertentu.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Ini juga merupakan kesempatan bagi organisasi untuk “memikat generasi baru penggemar,” mengikuti jejak NFL (Liga American Football Nasional) dan NHL (Liga Hoki Nasional) di Amerika Serikat, yang telah menggunakan animasi waktu nyata selama pertandingan mereka dalam upaya untuk menarik pemirsa muda.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">“Dengan mengintegrasikan data pelacakan kerangka dengan karakter animasi, pengalaman <i>mixed-reality&nbsp;</i>ini dirancang untuk memikat generasi baru penggemar tenis, membuat olahraga ini lebih mudah diakses dan menarik, terutama bagi anak-anak dan keluarga,” kata Darren Pearce selaku Chief Content Officer Tennis Australia, dalam pernyataannya.</span></p><div class="raw-html-embed"><blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/reel/DE_b8cgMOWw/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" data-instgrm-version="14" style=" background:#FFF; border:0; border-radius:3px; box-shadow:0 0 1px 0 rgba(0,0,0,0.5),0 1px 10px 0 rgba(0,0,0,0.15); margin: 1px; max-width:540px; min-width:326px; padding:0; width:99.375%; width:-webkit-calc(100% - 2px); width:calc(100% - 2px);"><div style="padding:16px;"> <a href="https://www.instagram.com/reel/DE_b8cgMOWw/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" style=" background:#FFFFFF; line-height:0; padding:0 0; text-align:center; text-decoration:none; width:100%;" target="_blank"> <div style=" display: flex; flex-direction: row; align-items: center;"> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 40px; margin-right: 14px; width: 40px;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 100px;"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 60px;"></div></div></div><div style="padding: 19% 0;"></div> <div style="display:block; height:50px; margin:0 auto 12px; width:50px;"><svg width="50px" height="50px" viewBox="0 0 60 60" version="1.1" xmlns="https://www.w3.org/2000/svg" xmlns:xlink="https://www.w3.org/1999/xlink"><g stroke="none" stroke-width="1" fill="none" fill-rule="evenodd"><g transform="translate(-511.000000, -20.000000)" fill="#000000"><g><path d="M556.869,30.41 C554.814,30.41 553.148,32.076 553.148,34.131 C553.148,36.186 554.814,37.852 556.869,37.852 C558.924,37.852 560.59,36.186 560.59,34.131 C560.59,32.076 558.924,30.41 556.869,30.41 M541,60.657 C535.114,60.657 530.342,55.887 530.342,50 C530.342,44.114 535.114,39.342 541,39.342 C546.887,39.342 551.658,44.114 551.658,50 C551.658,55.887 546.887,60.657 541,60.657 M541,33.886 C532.1,33.886 524.886,41.1 524.886,50 C524.886,58.899 532.1,66.113 541,66.113 C549.9,66.113 557.115,58.899 557.115,50 C557.115,41.1 549.9,33.886 541,33.886 M565.378,62.101 C565.244,65.022 564.756,66.606 564.346,67.663 C563.803,69.06 563.154,70.057 562.106,71.106 C561.058,72.155 560.06,72.803 558.662,73.347 C557.607,73.757 556.021,74.244 553.102,74.378 C549.944,74.521 548.997,74.552 541,74.552 C533.003,74.552 532.056,74.521 528.898,74.378 C525.979,74.244 524.393,73.757 523.338,73.347 C521.94,72.803 520.942,72.155 519.894,71.106 C518.846,70.057 518.197,69.06 517.654,67.663 C517.244,66.606 516.755,65.022 516.623,62.101 C516.479,58.943 516.448,57.996 516.448,50 C516.448,42.003 516.479,41.056 516.623,37.899 C516.755,34.978 517.244,33.391 517.654,32.338 C518.197,30.938 518.846,29.942 519.894,28.894 C520.942,27.846 521.94,27.196 523.338,26.654 C524.393,26.244 525.979,25.756 528.898,25.623 C532.057,25.479 533.004,25.448 541,25.448 C548.997,25.448 549.943,25.479 553.102,25.623 C556.021,25.756 557.607,26.244 558.662,26.654 C560.06,27.196 561.058,27.846 562.106,28.894 C563.154,29.942 563.803,30.938 564.346,32.338 C564.756,33.391 565.244,34.978 565.378,37.899 C565.522,41.056 565.552,42.003 565.552,50 C565.552,57.996 565.522,58.943 565.378,62.101 M570.82,37.631 C570.674,34.438 570.167,32.258 569.425,30.349 C568.659,28.377 567.633,26.702 565.965,25.035 C564.297,23.368 562.623,22.342 560.652,21.575 C558.743,20.834 556.562,20.326 553.369,20.18 C550.169,20.033 549.148,20 541,20 C532.853,20 531.831,20.033 528.631,20.18 C525.438,20.326 523.257,20.834 521.349,21.575 C519.376,22.342 517.703,23.368 516.035,25.035 C514.368,26.702 513.342,28.377 512.574,30.349 C511.834,32.258 511.326,34.438 511.181,37.631 C511.035,40.831 511,41.851 511,50 C511,58.147 511.035,59.17 511.181,62.369 C511.326,65.562 511.834,67.743 512.574,69.651 C513.342,71.625 514.368,73.296 516.035,74.965 C517.703,76.634 519.376,77.658 521.349,78.425 C523.257,79.167 525.438,79.673 528.631,79.82 C531.831,79.965 532.853,80.001 541,80.001 C549.148,80.001 550.169,79.965 553.369,79.82 C556.562,79.673 558.743,79.167 560.652,78.425 C562.623,77.658 564.297,76.634 565.965,74.965 C567.633,73.296 568.659,71.625 569.425,69.651 C570.167,67.743 570.674,65.562 570.82,62.369 C570.966,59.17 571,58.147 571,50 C571,41.851 570.966,40.831 570.82,37.631"></path></g></g></g></svg></div><div style="padding-top: 8px;"> <div style=" color:#3897f0; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; font-style:normal; font-weight:550; line-height:18px;">View this post on Instagram</div></div><div style="padding: 12.5% 0;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: row; margin-bottom: 14px; align-items: center;"><div> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(0px) translateY(7px);"></div> <div style="background-color: #F4F4F4; height: 12.5px; transform: rotate(-45deg) translateX(3px) translateY(1px); width: 12.5px; flex-grow: 0; margin-right: 14px; margin-left: 2px;"></div> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(9px) translateY(-18px);"></div></div><div style="margin-left: 8px;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 20px; width: 20px;"></div> <div style=" width: 0; height: 0; border-top: 2px solid transparent; border-left: 6px solid #f4f4f4; border-bottom: 2px solid transparent; transform: translateX(16px) translateY(-4px) rotate(30deg)"></div></div><div style="margin-left: auto;"> <div style=" width: 0px; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-right: 8px solid transparent; transform: translateY(16px);"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; flex-grow: 0; height: 12px; width: 16px; transform: translateY(-4px);"></div> <div style=" width: 0; height: 0; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-left: 8px solid transparent; transform: translateY(-4px) translateX(8px);"></div></div></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center; margin-bottom: 24px;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 224px;"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 144px;"></div></div></a><p style=" color:#c9c8cd; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; line-height:17px; margin-bottom:0; margin-top:8px; overflow:hidden; padding:8px 0 7px; text-align:center; text-overflow:ellipsis; white-space:nowrap;"><a href="https://www.instagram.com/reel/DE_b8cgMOWw/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" style=" color:#c9c8cd; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; font-style:normal; font-weight:normal; line-height:17px; text-decoration:none;" target="_blank">A post shared by Aryna Sabalenka (@arynasabalenka)</a></p></div></blockquote>
<script async="" src="//www.instagram.com/embed.js"></script></div><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Cara kerja siaran <i>online&nbsp;</i>Australian Open 2025 di YouTube ini adalah sensor melacak pergerakan pemain secara <i>real-time</i>, yang kemudian direproduksi dengan jeda dua menit, dan audio disinkronkan untuk komentar, suara penonton, dan bahkan gerutuan dan reaksi pemain.</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Tetapi “skin” yang diciptakan untuk mewakili karakter pemain, wasit, dan orang-orang bola itulah yang “diprotes” oleh Sabalenka karena menilai dirinya “terlihat sedikit berbeda”, utamanya rambut coklatnya yang menjadi pirang di versi animasi.</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">“Rasanya saya perlu mengetahui siapa yang mendesain karakter saya,” ucap Sabalenka di Instagram dengan emoji tertawa setelah mengalahkan Mirra Andreeva 6-1, 6-2 pada hari Minggu (19/1/2025) di Melbourne untuk memenangi pertandingan ke-18 beruntun di Australian Open.</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Sabalenka sendiri sudah memastikan satu tempat di semifinal Australian Open 2025 usai meredam Anastasia Pavlyuchenkova di perempt final dengan 6-2, 2-6, 6-3, pada Selasa (21/1/2025).&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Di semifinal, Sabalenka yang menempati unggulan pertama sudah ditunggu unggulan ke-11 asal Spanyol, Paula Badosa, yang secara mengejutkan menyingkirkan unggulan ketiga Coco Gauff dua set langsung, 7-5 dan 6-4.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Secara keseluruhan, inisiatif AO Animated Tennis Australia ini telah sukses. Tennis Australia mengatakan kepada <i>Associated Press</i> bahwa siaran langsungnya telah ditonton sebanyak 950 ribu kali selama empat hari pertama turnamen, dibandingkan dengan sekitar 140 ribu kali pada periode yang sama tahun lalu.&nbsp;</span></p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/iwD4IRaqGNI?si=3Zwy8E3FKuKOySUc" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Rambut Aryna Sabalenka yang berwarna coklat menjadi pirang di versi animasi AO Animated Tennis Australia.  

Culture

Rambut Jadi Pirang, Aryna Sabalenka ‘Protes’ Animasinya di Australian Open

<p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;"><strong>SKOR.id</strong> – Saat perlengkapan pertandingan New Balance khusus untuk Coco Gauff di Australian Open (AO) 2025 memberi penghormatan kepada salah satu hobi favoritnya, iterasi terbaru dari sepatu khas (<i>signature shoes</i>) Gauff, New Balance Coco CG2, merupakan penghargaan untuk salah satu sepatu ayahnya.</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">“Ayah saya bermain bola basket, dan dia selalu ingin saya bermain bola basket, dan dia memasukkan saya dengan terpaksa,” ujar Gauff kepada Jelena Dokic setelah <i>comeback</i> tiga set melawan Belinda Bencic pada babak keempat hari Sabtu (18/1/2025) di Melbourne.</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">“Sepatu ini terinspirasi dari sepatu basket, itulah sebabnya mengapa terlihat lebih tinggi. Saya memang ingin sepatu ini terlihat seperti sepatu basket.”</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Gauff meluncurkan <i>signature shoes</i> pertamanya, New Balance Coco CG1, pada musim panas 2022, dengan seri kedua yang diluncurkan pada musim panas lalu dan mengambil inspirasi dari lini New Balance 550 yang berakar pada sepatu olahraga era 90-an.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Pada saat itu, ia mengeluarkan berbagai warna berani pada sepatu ketsnya, termasuk desain oleh adik laki-lakinya, Cameron. Itulah mengapa ada versi di luar lapangan yang terinspirasi dari bola tenis serta sepasang Coco CG1 berwarna merah, putih, dan biru saat ia bermain untuk negaranya.</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Untuk New Balance Coco CG2, Gauff menambahkan jalur warna kombinasi putih dan hijau rawa (<i>marsh green</i>), yang dijuluki AO <i>colorway</i>, untuk turnamen Grand Slam pertama tahun ini yang juga tidak akan terlihat aneh di atas lapangan.</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">“New Balance dan saya, kami selalu ingin melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan di tenis sebelumnya, dan saya pikir ini adalah salah satu sepatu pertama dari jenisnya,” kata petenis asal Amerika Serikat (AS) itu.</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">“Selain itu, saya harus melenturkan kaki, tetapi saya adalah satu-satunya pemain aktif saat ini yang memiliki sepatu khas dalam tur, jadi saya sangat senang dan bangga akan hal itu.”</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Selain warn putih-hijau rawa, New Balance Coco CG2 juga tersedia dalam jalur warna <i>black with white</i>, <i>quarry blue with firefly and chrome blue</i>, dan <i>white with black.</i></span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">New Balance Coco CG2 mengembangkan dan menyempurnakan performa yang siap di lapangan dan fitur-fitur khas dari model <i>signature shoes</i> sang juara Grand Slam US Open 2023 itu.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Siluet <i>mid-cut</i> yang baru menawarkan tampilan non-tradisional yang menonjol dari paket tenis. Sementara sol tengah (<i>midsole</i>) FuelCell dengan kepadatan ganda, yang dilengkapi dengan pelat serat karbon memberikan kenyamanan, rasa yang mendorong dan mengembalikan energi, serta stabilitas yang esensial di semua area permainan.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Kendati menempati unggulan ketiga, langkah Gauff di Australian Open 2025 akhirnya harus terhenti di perempat final setelah menyerah dari unggulan ke-11 asal Spanyol, Paula Badosa dengan 5-7 dan 4-6.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Pun begitu, hubungan kerja samanya dengan New Balance dipastikan tetap berlanjut. Gauff menandatangani kontrak dengan New Balance pada usia 14 tahun.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Kapsul gaya <i>on-court</i> terbaru dari Gauff ini mewakili bagaimana kolaborasinya dengan merek asal &nbsp;Boston, Massachusetts, AS, tersebut terus mendorong batas-batas yang mungkin dalam pakaian atletik.</span></p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/iwD4IRaqGNI?si=3Zwy8E3FKuKOySUc" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Terinspirasi dari olahraga pilihan ayah Gauff, yaitu bola basket, sneaker khusus Gauff tetap menjadi yang pertama di pasar tenis.  

Hobi Ayah Menginspirasi Sepatu Khas Kedua Coco Gauff

<p><strong>SKOR.id –&nbsp;</strong>Petenis putri Spanyol, Paula Badosa, tampak emosional usai memenangi pertandingan perempat final turnamen Australian Open 2025, Selasa (21/1/2025)</p><p>Paula Badosa melaju ke semifinal Australian Open 2025 setelah menyingkirkan unggulan ketiga, Coco Gauff (Amerika Serikat), dengan skor 7-5, 6-4 di Rod Laver Arena.</p><p>Usai laga, mantan petenis yang pernah menduduki peringkat dua dunia itu tampak emosional karena ini jadi semifinal Grand Slam pertama sepanjang kariernya.</p><p>“Saya agak emosional, seperti yang Anda tahu, saya orang yang sangat emosional,” ujar Paula Badosa selepas pertandingan.</p><p>Badosa merasa sangat puas bisa memenangi pertandingan ini, apalagai ia kalah dengan cukup menyesakkan dalam laga perempat final turnamen Grand Slam terakhirnya.</p><p>Kala itu, ia gagal mengamankan tiket semifinal US Open 2024 usai takluk 2-6, 5-7 dari wakil tuan rumah, Emma Navarro.</p><p>Kekalahan atas Navarro tersebut menjadi pengalaman berharga bagi Badosa saat menghadapi situasi serupa di babak delapan besar Australian Open 2025 kontra Gauff.</p><figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DFEs8sNzncb"></oembed></figure><p>"Pada Grand Slam terakhir (US Open 2024), saya melalui pertandingan perempat final yang sangat sulit,” perempuan 27 tahun itu menjelaskan.</p><p>“Jadi hari ini saya ingin memainkan permainan terbaik saya. Saya pikir saya berhasil. Saya sangat bangga dengan level yang saya berikan hari ini.”</p><p>“Coco pada awal pertandingan bermain tenis dengan sangat baik. Namun, saya sangat bangga dengan level yang saya tunjukkan hari ini,” tuturnya.</p><p>Badosa sendiri tak menyangka bisa melaju jauh di Australian Open 2025 apalagai ia sempat berniat pensiun pada tahun lalu efek cedera punggung yang dialami sejak French Open 2023.</p><p>Badosa yang saat itu menyandang predikat petenis putri potensial pun harus menerima kenyataan pahit karena performanya menurun tajam.</p><p>Cedera tersebut membuat peringkatnya terjun bebas dan seringkali memaksanya harus absen dalam beberapa turnamen dalam dua tahun terakhir.</p><p>Akan tetapi, keajaiban akhirnya datang setelah Badosa menjalani perawatan terakhir. Sebulan setelahnya, ia tiba-tiba terbebas dari rasa sakit dan perlahan mampu menemukan kembali permainan terbaiknya.</p><p>Puncaknya adalah ia berhasil keluar sebagai juara Mubadala Citi DC Open dan mencapai semifinal turnamen WTA 1000 di Cincinnati Open 2024 yang kemudian diulang di China Open.&nbsp;</p><p>WTA pun menganugerahi Paula Badosa dengan penghargaan Comeback Player of The Year 2024 berkat kegigihan yang ditunjukannya untuk bangkit pasca-cedera panjang.</p><p>“Saya tidak pernah berpikir bahwa setahun setelah semua itu, saya akan berada di sini,” kata petenis kelahiran New York, Amerika Serikat itu.</p><p>“Saya telah melalui banyak hal. Saya pikir dulu saya adalah salah satu pemain terbaik di dunia, tetapi sekarang saya menjadi pemain yang lebih baik.”</p><p>“Saya lebih dewasa dan saya pikir saya bisa mengelola emosi dengan lebih baik, tidak selalu tetapi terkadang,” Paula Badosa memungkasi.</p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/EutKKJMe_rI?si=BtIoO3lrhvB18X6P" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Petenis putri Spanyol, Paula Badosa mengalahkan Coco Gauff untuk memastikan diri lolos ke semifinal Australian Open 2025.

Latest Articles - Australian Open 2025