- Minggu (20/2/2022), tim putra Indonesia hanya mampu finis runner-up di BATC 2022.
- Pelatih memuji kemampuan para pemain Indonesia yang mampu memberi perlawanan kepada Malaysia.
- Para pemain mengaku memetik banyak pelajaran dari hasil pertandingan final BATC 2022.
SKOR.id - Ada banyak pelajaran yang dipetik oleh skuad tim putra Garuda Muda Indonesia yang finis runner-up di Badminton Asia Team Championships (BATC) 2022.
Chico Aura Dwi Wardoyo cs gagal melanjutkan tren juara seperti tiga edisi BATC sebelumnya sekaligus mengawinkan trofi edisi 2022 bersama tim putri di Setia City Convention Centre, Selangor pada hari Minggu (20/2/2022).
Indonesia yang mengirim tim pelapis kalah 0-3 dari skuad tuan rumah Malaysia yang datang dengan tim terbaik yang diturunkan pada Thomas Cup 2020 tahun lalu.
Meskipun demikian, pelatih tetap memberikan apresiasi tinggi kepada para pemain yang rerata belum genap dua tahun mentas dari level junior tersebut.
"Terima kasih atas perjuangan semua pemain. Kita kalah secara terhormat dari Malaysia yang mengandalkan tim Piala Thomas tahun lalu," ucap pelatih ganda putra, Aryono Miranat, dalam rilis PBSI.
Dari sisi para pemain, Chico yang turun di partai pertama melawan Lee Zii Jia mengakui bahwa dirinya kalah dalam hal jam terbang.
Meskipun demikian Chico mampu merebut satu gim biarpun pada akhirnya kalah 21-14, 12-21, 10-21 dari jawara All England 2021 tersebut.
"Di gim pertama saya bisa main cepat sesuai strategi yang saya kembangkan," kata Chico usai pertandingan.
"Sayang di gim kedua, saya tidak bisa keluar dari pola permainan lawan. Selain tak berkembang dan terjebak pola permainan lawan, saya juga banyak membuat kesalahan."
Hal senada juga diungkapkan oleh pasangan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang turun di partai kedua melawan Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Kegagalan mengatasi kondisi krusial membuat pasangan berjuluk The Babbies tersebut gagal keluar dari tekanan dan kalah 21-17, 13-21, 18-21.
"Tadi kami sudah berjuang maksimal. Sayang di poin-poin kritis kami kurang tenang. Ini menjadi pelajaran penting bagi pasangan muda seperti saya dan Daniel," ujar Leo menjelaskan.
"Kami sudah memberikan perlawanan terbaik. Mainnya juga normal. Hanya di angka-angka tua kami kurang tenang saja. Tadi dalam kedudukan 17-18 di gim ketiga, karena shuttlecock kena angin, pukulan smash di depan net malah nyangkut," Daniel menimpali.
Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay yang turun di partai ketiga juga kalah 14-21, 15-21 saat berjumpa Ng Tze Yong.
Ikhsan mengaku bahwa dia masih harus banyak belajar cara mengatasi tekanan tampil di ajang beregu ketika posisi tertinggal.
"Seluruh kemampuan terbaik sudah saya keluarkan tetapi lawan memang lebih baik," kata Ikhsan menerangkan.
"Tadi terus terang saya rasakan ada tekanan beban mental setelah kita ketinggalan 0-2. Pelajaran yang bisa saya petik dari tampil di kejuaraan beregu Asia ini adalah perlu mentalitas tangguh."
Berita BATC 2022 Lainnya:
''Kutukan'' BATC Berlanjut, Belum Ada Negara yang Bisa Kawinkan Gelar Juara
Hasil Final BATC 2022: Dikalahkan Malaysia, Tim Putra Indonesia Finis Runner Up