- BAM resmi memberi sanksi kepada Lee Zii Jia yang tak akan didaftarkan dalam turnamen BWF selama dua tahun.
- Sanksi tersebut diberikan menyusul keputusan sang pemain yang memilih mundur dari Pelatnas.
- Tak hanya Lee Zii Jia, BAM juga memberikan sanksi yang sama kepada Goh Jin Wei.
SKOR.id - Lee Zii Jia harus menerima kenyataan pahit setelah keputusan cabut dari Pelatnas Malaysia berbuntut panjang untuk masa depan kariernya.
Pada Jumat (21/1/2022), Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) resmi memberi sanksi kepada Lee Zii Jia yang memutuskan beralih status jadi pemain independen.
Tunggal putra nomor tujuh dunia itu tak akan didaftarkan Malaysia dalam turnamen BWF sepanjang dua tahun ke depan. Hukuman efektif berlaku per 18 Januari 2022.
"Sesuai dengan ketentuan kontrak, BAM memutuskan tidak mendaftarkan Lee dalam turnamen apa pun selama dua tahun." ujar Wakil Presiden BAM, Jaharbedeen Mohd Yunoos.
"Keputusan ini dibuat setelah melewati upaya diskusi informal untuk mempertimbangkan kembali keputusannya. Namun, dia tetap pada keputusannya."
Tak hanya Lee Zii Jia, BAM juga memberi sanksi yang sama kepada Goh Jin Wei yang bermain di nomor tunggal putri.
Sebagai informasi, Goh Jin Wei memutuskan keluar dari Pelatnas pada September 2021 lalu.
Masalah kesehatan menjadi faktor utama peraih medali emas SEA Games 2017 itu memilih untuk pensiun dini di usia 21 tahun.
Namun pada akhir 2021, Goh Jin Wei justru kembali beraksi di lapangan dalam turnamen Liga Nasional Malaysia bertajuk “Purple League 2021-2022."
Ia tampil membela tim Butterworth Badminton Club dan turun di dua nomor sekaligus, ganda putri serta ganda campuran.
Atas tindakannya itu, BAM menilai Goh Jin Wei telah melanggar janjinya kembali bergabung dengan tim nasional jika kembali dari pensiun.
Akhirnya, BAM memutuskan memberi sanksi berupa tak mendaftarkan Goh Jin Wei dalam seluruh turnamen BWF dalam dua tahun ke depan.
“Baik Lee dan Goh masih bisa mengajukan banding. Jika banding mereka masuk akal, ada kemungkinan besar mereka bisa kembali bermain,” Jaharbedeen menambahkan.
Jaharbedeen juga tak menampik bahwa BAM merasa kecewa dengan keputusan yang diambil Lee Zii Jia.
“Ketika hal seperti ini terjadi, ada banyak hal yang harus dilakukan BAM. Ini adalah proses yang harus kami lakukan dan ini bukan tentang menghukum siapa pun," ujarnya.
“Keputusannya meninggalkan persepsi bahwa orang lain dapat melakukan hal yang sama."
"Kami harus mengajukan pertanyaan, apakah kita ingin mengkomersialkan olahraga sampai batas tertentu? apakah kepentingan nasional ada di belakang pribadi?" ujarnya.
Baca Berita Bulu Tangkis Lainnya:
Bulu Tangkis Jepang Rilis Skuad Pelatnas 2022, Ada Perombakan Kecil di Tim A
Cerita Imam Tohari Atasi Kesulitan Bahasa saat Melatih Bulu Tangkis di Jepang