- Poul-Erik Hoyer Larsen dipastikan akan kembali menjabat sebagai presiden BWF untuk periode ketiga.
- Hingga pendaftaran kandidat ditutup pada Rabu (21/4/2021) kemarin, tak seorang pun mengajukan diri sebagai penantang.
- Larsen bak melawan "kotak kosong" terpilih kembali sebagai presiden BWF dengan masa jabatan terlama, 12 tahun.
SKOR.id - Mantan pebulu tangkis Denmark, Poul-Erik Hoyer Larsen, tetap menjabat Presiden BWF hingga 2025.
Induk olahraga bulu tangkis dunia, BWF, akan menggelar Annual General Meeting (Rapat Umum Tahunan) pada 22 Mei mendatang.
Salah satu agenda dalam rapat tersebut adalah pemilihan presiden BWF untuk periode 2021-2025.
Namun, hingga batas akhir pencalonan kandidat pada Rabu (21/4/2021), tidak ada calon yang mendaftar.
Dengan demikian, calon petahana, Poul-Erik Hoyer Larsen, bak melawan "kotak kosong" dan dipastikan akan kembali mengemban jabatan sebagai presiden BWF untuk periode mendatang.
Kotak kosong memang menjadi istilah bagi pemilihan dengan calon tunggal, di mana sang calon dipastikan terpilih secara aklamasi.
"Petahana untuk tiga posisi, yakni presiden, deputi presiden, dan wakil presiden para badminton, akan kembali terpilih," ujar BWF dalam rilis resmi mereka, Rabu kemarin.
"Jajaran petinggi BWF akan melanjutkan tugasnya, setelah tidak ada calon penantang (yang mendaftar)."
Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa posisi deputi presiden juga masih akan dijabat oleh Patama Leeswadtrakul (Thailand).
Sedangkan posisi wakil presiden para badminton akan kembali diisi oleh Paul Kurzo (Swiss).
Sementara itu, 30 kandidat akan bersaing untuk memperebutkan 20 posisi yang masih lowong di BWF.
BWF Council Elections will be held at the 82nd BWF AGM on 22 May 2021.#BWF #badmintonhttps://t.co/KWzjJVRvfK— BWF (@bwfmedia) April 21, 2021
Sebelum berkarier di BWF, Larsen adalah pemain bulu tangkis andalan Denmark pada masanya.
Pria kelahiran 20 Spetember 1965 tersebut pernah menyabet medali emas Olimpiade Atlanta 1996 dengan menumbangkan pemain China, Dong Jiong, di partai puncak.
Prestasi tersebut membuat Larsen menjadi pemain Eropa pertama yang berhasil memenangi medali emas dalam sejarah olimpiade.
Setelah pensiun, Larsen tak meninggalkan dunia bulu tangkis. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Bulu Tangkis Denmark pada 2007.
Sejak saat itu, kariernya melejit. Larsen lantas "naik kasta" saat terpilih menjadi Presiden Bulu Tangkis Eropa pada 2010 silam.
Larsen pun resmi menjabat Presiden BWF pada 2013 lalu, setelah memenangi persaingan dengan wakil Indonesia, Justin Suhandinata.
Sukses menjabat di periode pertama, Larsen pun kembali terpilih di periode kedua yang berakhir pada tahun 2021 ini.
Dengan demikian, Larsen akan menjadi orang pertama yang menjabat presiden BWF selama tiga periode berturut-turut.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita BWF lainnya:
Viktor Axelsen Tanggapi Rencana BWF Ubah Sistem Poin, Hak Pemain Jadi Sorotan
Ajukan Perubahan Sistem Skor ke BWF, Ini Alasan PBSI
BWF Singgung Perubahan Skor 11x5, Ternyata Usulan dari Indonesia