- Viktor Axelsen turut bereaksi menangapi rencana BWF mengubah sistem penghitungan poin pertandingan bulu tangkis dunia.
- Pemain Denmark ini tidak secara gamblang memihak sistem 21 poin x 3 gim seperti sekarang atau 11 poin x 5 gim yang tengah digodok.
- Viktor Axelsen menyoroti peran pemain yang tak dapat hak untuk memilih saat kebijakan penting akan dibuat otoritas bulu tangkis dunia.
SKOR.id - Polemik terkait rencana BWF melakukan perubahan sistem poin dalam pertandingan bulu tangkis terus bergulir. Kali ini, giliran Viktor Axelsen yang angkat bicara.
Pada Senin (5/4/2021) malam WIB, Viktor Axelsen membuat survei via Instastories untuk menanyakan apakah follower-nya setuju dengan sistem poin baru yang tengah diwacanakan.
Sebelumnya, BWF telah menerima proposal perubahan sistem poin pertandingan bulu tangkis yang sebelumnya 21 poin x 3 gim menjadi 11 poin x 5 gim.
Sistem 11x5 sudah diuji coba dalam beberapa turnamen (tingkat junior) dan nasibnya bakal diputuskan saat Rapat Umum Tahunan ke-82 BWF pada 22 Mei 2021.
Selain menanyakan pendapat follower soal wacana perubahan sistem poin pertandingan bulu tangkis, Viktor Axelsen juga menyelipkan gagasannya dalam sebuah tulisan.
Axelsen tak secara gamblang menunjukkan sikapnya terkait rencana perubahan sistem poin yang kini tengah menuai pro dan kontra.
Tunggal putra andalan Denmark itu justru lebih menyoroti posisi para pemain bulu tangkis yang seolah tak terlalu dilibatkan saat BWF akan mengambil keputusan penting.
"Posisi kami sebagai pemain terlalu lemah dalam olahraga ii. Asosiasi pemain harus jauh lebih kuat," tulis Axelsen.
"Kami harus berdiri bersama dan menuntut hak suara ketika keputusan seperti ini akan dibuat dan juga banyak hal lainnya."
"Saat ini, semuanya harus lewat asosiasi (federasi masing-masing negara). Para pemain juga tidak memungkinkan untuk memilih dalam keputusan besar soal sistem poin ini."
"Bahkan, uang hadiah kejuaraan akan terlebih dahulu di transfer ke asosisasi sebelum akhirnya diberikan kepada para atlet. Ini tidak benar," Axelsen menegaskan.
Menurut Axelsen, asosiasi memiliki kekuatan yang sangat besar dibanding sang atlet dan itu adalah hal yang keliru.
Tunggal putra peringkat dua dunia tersebut pun menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak menentang asosiasi. Ia hanya ingin para pemain agar lebih 'dianggap'.
"Saya yakin semua pemain sangat bersyukur atas semua hal yang telah dilakukan asosiasi untuk kami, termasuk saya," ujarnya.
"Namun, ini saatnya untuk meningkatkan bulu tangkis sebagai olahraga dan mencari jalan untuk bekerja bersama."
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Bulu Tangkis Lainnya:
Ajukan Perubahan Sistem Skor ke BWF, Ini Alasan PBSI
Legenda Bulu Tangkis Denmark Sebut Level Kento Momota Masih akan Terus Meningkat