- Thailand bakal menjadi tuan rumah tiga turnamen bulu tangkis bergengsi yang digelar sepanjang Januari 2021.
- Mengingat situasi pandemi Covid-19 belum mereda di Thailand, bahkan melejit, upaya ekstra pun harus dilakukan pihak panitia.
- Segala upaya ekstra itu dilakukan demi menjamin kesehatan dan keselamatan seluruh peserta yang mengikuti turnamen di Thailand.
SKOR.id - Thailand tampaknya benar-benar serius dalam upaya menyukseskan tiga turnamen bulu tangkis elite dunia yang bakal bergulir sepanjang Januari 2021.
Impact Arena yang terletak di Bangkok, Thailand akan terlebih dahulu menggelar dua ajang berkategori BWF World Tour 1000 secara beruntun.
Kedua ajang yang dimaksud adalah Yonex Thailand Open pada 12-17 Januari 2021 yang kemudian disusul Toyota Thailand Open sepekan kemudian, 19-24 Januari 2021.
Setelah itu, delapan pemain maupun pasangan terbaik dari masing-masing nomor bakal berlaga di BWF World Tour Finals 2020 pada 27-31 Januari 2021.
Menggelar tiga ajang elite berurutan bukanlah pekerjaan mudah untuk pihak panitia. Apalagi Thailand masih dipusingkan dengan situasi pandemi Covid-19 yang kian melejit.
Situasi pandemi Covid-19 pula yang membuat penyelenggara harus menyiapkan protokol kesehatan khusus demi menjamin keselamatan seluruh kontestan yang terlibat.
Protokol yang disiapkan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) dan Asosiasi Bulu Tangkis Thailand (BAT) itu meliputi berbagai hal, bahkan sejak sebelum peserta terbang ke Thailand.
Rentetan Tes Usap alias Swab Test
Swab test (PCR) merupakan prosedur yang efektif untuk mendeteksi seseorang telah terpapar Covid-19 atau tidak.
Prosedur ini pula yang harus dilakukan oleh seluruh kontestan, baik pemain maupun ofisial, rangkaian turnamen bulu tangkis di Thailand.
Setidaknya ada delapan sesi tes usap yang bakal dijalani oleh seluruh peserta. Bahkan, tes pertama dilakukan 72 jam sebelum kedatangan mereka ke Bangkok, Thailand.
View this post on Instagram
Setibanya di Thailand, peserta kembali menjalani tes usap secara bergantian yang dilakukan di bandara atau lobi hotel tempat mereka menginap.
Kemudian mereka akan menjalani tes usap berkala pada tanggal 8, 13, 17, 22, 26, dan 30 Januari 2021.
Tes usap juga bakal dilakukan sebelum kontestan pulang ke negara masing-masing. Rentetan tes ini diharapkan dapat memberi rasa nyaman selama turnamen bergulir.
Sistem Bubble
Untuk meminimalisasi risiko penularan Covid-19, pihak penyelenggara memusatkan aktivitas seluruh peserta dalam sebuah zona khusus yang dinamakan bubble.
Pergerakan para peserta sangat dibatasi sehingga mereka hanya akan berkutat di area hotel, tempat latihan, dan venue pertandingan.
Bahkan, pihak panitia telah menyiapkan 450 CCTV yang disebar ke berbagai titik untuk memantau kondisi selama penyelenggaraan turnamen.
Jika ada seseorang yang terbukti melakukan pelanggaran protokol, termasuk keluar zona bubble, maka sanksi telah siap menanti.
Pelanggaran pertama akan diganjar denda 500 dolar Amerika Serikat (AS), kedua 1.000 dolar AS, dan jika kembali melanggar maka yang bersangkutan bakal dideportasi.
Monitor Kesehatan
Meski telah membatasi akses dan interaksi dengan pihak luar, proses monitoring kesehatan untuk setiap penghuni bubble tetap dilakukan dengan saksama.
Begitu tiba di bandara Suvarnabhumi, peserta akan dibawa ke hotel yang ada dalam bubble. Setelah itu, mereka bakal menjalani masa karantina selama 14 hari.
Pada masa karantina yang berlangsung sampai Selasa (5/1/2021), para peserta hanya bisa menghabiskan waktu di dalam kamar. Satu kamar untuk satu atau dua orang.
View this post on Instagram
Sejak Rabu (6/1/2021), setelah semua peserta dinyatakan negatif Covid-19, proses karantina sedikit diperlonggar.
Pemain sudah diperbolehkan keluar kamar tetapi terbatas untuk menjalani sesi latihan secara bergiliran sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Selama masa karantina berlangsung, semua orang harus mengisi formulir kesehatan yang juga terdapat informasi soal suhu badan. Termometer sudah disediakan di setiap kamar.
Panitia juga menyiapkan makanan tiga kali sehari (pagi-siang-malam) yang akan diantar langsung ke kamar. Alhasil, interaksi antarorang di dalam bubble tetap terbatasi.
Masa karantina wajib bakal berlangsung hingga Senin (18/1/2021). Setelah itu, aturan kembali dilonggarkan walau aktivitas peserta tetap terbatas berada di dalam bubble.
Peserta pun sudah diperbolehkan memesan makanan dari luar bubble, memakai fasilitas umum hotel, dan menyaksikan pertandingan secara langsung di venue.
Meski sudah sedikit "bebas", tetapi peserta tetap diwajibkan memakai masker dan menjaga jarak agar risiko bisa diminimalisasi.
Sanitasi Maksimal
Kebersihan adalah faktor paling diperhatikan dalam penyelenggaraan turnamen bulu tangkis di Thailand. Usaha pun menjadi ekstra karena situasi pandemi Covid-19.
Usaha ekstra pihak penyelenggara tersebut salah satunya bisa dilihat dalam unggahan akun Instagram pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi.
Herry Iman Pierngadi mengabadikan momen saat beberapa petugas ber-APD membersihkan koper kontingen Indonesia.
View this post on Instagram
Selain itu, kebersihan ekstra juga diterapkan pada moda transportasi yang disediakan khusus untuk mengantar peserta.
Interior kendaraan bakal dibersihkan dan disemprot disinfektan setiap selesai mengantar rombongan dari hotel ke lokasi latihan/pertandingan maupun sebaliknya.
Prosedur yang sana juga diterapkan pada lift hotel. Setiap selesai dipakai, jumlah orang dibatasi dalam sekali angkut, pihak panitia akan langsung membersihkan lift.
Fasilitas lapangan latihan selama turnamen di Thailand juga bakal menerapkan prosedur kebersihan yang lebih dari biasanya.
Pihak panitia bahkan memasang partisi berupa plastik transparan yang membentang di antara lapangan latihan sebagai upaya mengurangi risiko penularan.
Sama seperti kendaraan dan lift yang bakal dibersihkan begitu selesai dipakai, lapangan latihan akan dibersihkan dan disemprot disinfektan setelah sesi latihan berakhir.
Dengan begitu, kontingen pada sesi selanjutnya dapat berlatih dalam kondisi lapangan yang terjamin kebersihannya.
View this post on Instagram
Meski terkesan berlebihan, tetapi segala upaya ini dilakukan demi menjamin keselamatan dan kesehatan seluruh peserta turnamen di Thailand.
Jika berhasil, maka prosedur yang diterapkan Thailand ini bakal menjadi patokan BWF bagi tuan rumah lain yang akan menyelenggarakan turnamen bulu tangkis berikutnya.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Bulu Tangkis Lainnya:
Kasus Covid-19 Melejit di Thailand, Sistem Bubble BWF Jadi Kunci Kesuksesan Tur Asia
824 Partisipan Thailand Open 2021 Negatif Covid-19, Siap Dikarantina Hingga Akhir Januari