- Kabid Binpres PBSI, Rionny Mainaky, bicara soal perbedaan karakter pemain Jepang dan Indonesia.
- Rionny Mainaky mengakui pemain Jepang lebih sabar dan pantang menyerah.
- Rionny Mainaky berharap media memberi kritik membangun demi kemajuan prestasi bulu tangkis di Tanah Air.
SKOR.id - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Rionny Mainaky, bicara soal perbedaan karakter pemain Jepang dan Indonesia.
Sebelum menjabat Kabid Binpres PBSI di bawah kepemimpinan Agung Firman Sampurna, Rionny Mainaky sudah 27 tahun menjadi pelatih.
Karier pelatihnya dimulai pada 1993 bersama klub asal Jepang, YKK Kumamoto, sekaligus menangani tim nasional (timnas) Negeri Sakura.
"Mereka memang lebih disiplin," ujar Rionny Mainaky, mengenang pengalaman sebagai pelatih di Jepang, dalam rilis yang diterima Skor.id.
"Lalu, soal semangat pantang menyerah, sudah terbiasa karena dilatih sejak kecil dari sekolah. Selama bertanding, mereka tak pernah panik."
Berbeda dengan Jepang, pria kelahiran Ternate, 11 Agustus 1966 tersebut mengatakan pemain-pemain di Indonesia kerap terburu-buru.
"Pemain-pemain kita sering kurang sabar. Jadi, mau tidak mau (kalau melatih) di sini harus memperbaiki kesabaran dulu," kata Rionny Mainaky.
"Selain itu, setiap turun ke lapangan, misalnya untuk berlatih, pemain-pemain Jepang selalu bersuara yang menyemangati diri mereka sendiri."
Bukan hanya soal karakter pemain, anak ketiga dari tujuh bersaudara itu juga bicara soal bagaimana perlakuan media terhadap atlet.
"Kalau di Jepang, medianya lebih memberi semangat atau memuji. Itu penting. Harapannya, lewat tulisan-tulisan itu lebih menyemangati pemain."
"Misalnya ada wartawan televisi, gambar yang dimunculkan selalu bagus-bagus, memberi semangat. Gambar yang terbaik seperti juara-juara."
Rionny Mainaky pun berharap media-media di Tanah Air bisa turut membantu perkembangan bulu tangkis di Tanah Air mendapai prestasi tertinggi.
Sekalipun disampaikan melalui kritik, asal membangun. "Saya berharap jangan sampai menghakimi dan berkomentar jelek," tuturnya.
"Kalau pelatih kan sudah lebih berpengalaman, jadi tak terlalu pengaruh ke mental. Sudah bisa mengelola kritik. Beda dengan pemain."
"Saya tahu kritik agar bulu tangkis Indonesia terus maju. Yang pasti, liputan dan tulisan media akan memengaruhi prestasi dan semangat pemain."
Karier Pelatih Riony Mainaky:
1993 – 2006: Pelatih Klub YKK Kumamoto, sekaligus Timnas Jepang
2006 – 2008: Pelatih PB Ratih, Banten
2007 – 2008: Asisten Pelatih Pelatnas PBSI ke Olimpiade Beijing
2009 – 2019: Pelatih Klub Unisys, sekaligus Pelatih Timnas Jepang
2019 – 2020: Pelatih Tunggal Putri Pelatnas PBSI di Cipayung
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Ferdinand: Tak Peduli Pogba Pergi atau Tidak, Terpenting Man United Dapatkan Grealish! https://t.co/zq01UTekHl— SKOR Indonesia (@skorindonesia) January 5, 2021
Berita Bulu Tangkis Lainnya:
Rionny Mainaky Bicara Jabatan Kabid Binpres PBSI, Takut Hadapi Media
Pebulu Tangkis Malaysia Cerita soal Ketatnya Protokol Tur Asia 2021, Cuci Tangan 8 Kali