- Sukses petenis Sebastian Korda, 20, menembus babak keempat French Open 2020 cukup mengguncang dunia.
- Pertama bermain di Grand Slam, Sebastian Korda langsung harus menghadapi atlet tenis idolanya Rafael Nadal.
- Ternyata, dia berasal dari keluarga yang mewarisi bakat olahraga luar biasa.
SKOR.id – Petenis Amerika Serikat (AS), Sebastian Korda, 20, membuat gebrakan yang luar biasa di Grand Slam French Open 2020 di Paris baru-baru ini.
Pertama kalinya tampil di Grand Slam, Sebastian Korda, berhasil menembus babak keempat, sebelum langkahnya dihentikan oleh sang juara, Rafael Nadal.
Sebenarnya, itu tidaklah mengejutkan karena Sebastian Korda adalah putra dari pasangan mantan petenis Republik Ceko, Petr Korda dan Regina Rajchrtova.
Sekedar pengingat, Petr Korda adalah juara Australia Open 1998 dan runner up French Open 1992, dan sempat menempati peringkat kedua dunia.
Regina Rajchrtova, perempuan yang telah melahirkan ketiga anak Petr Korda, juga mantan atlet tenis yang mewakili Ceko di Olimpiade 1988 Seoul.
Dua kakak perempuan Sebastian, Jessica Korda, 27, dan Nelly Korda, 22, saat ini menempati peringkat atas daftar pegolf professional terbaik di dunia, ke-17 dan ke-3.
Dan, beberapa hari sepulangnya dari Prancis, Sebastian Korda yang mengidolakan Rafael Nadal, secara eksklusif membuka “gerbang privasinya” untuk Blesk.
Petenis bertinggi badan 196 cm yang awalnya menekuni olahraga hoki es kompetitif di usia tiga tahun itu membicarakan banyak hal, termasuk rahasia keluarganya.
Apakah Anda masih memikirkan pengalaman di Paris?
Luar biasa! Saya lolos ke Grand Slam untuk pertama kalinya dan berhasil bermain hingga ke putaran keempat. Sungguh tiga minggu yang luar biasa!
Anda mengejutkan dunia, tetapi apakah Anda sendiri merasa terkejut?
Saya selalu tahu saya akan bermain bersama mereka, tapi tak ada pengalaman. Di US Open, saya dapat free card dan bermain empat set dengan Denis Shapovalov. Saya makin percaya diri, saya tahu saya akan bermain bagus, di suatu tempat. Dan, itu terjadi di Paris.
Bahkan teman keluarga Anda, Radek Stepanek yang tahu Anda punya talenta pun tidak mengharapkan terobosan Anda di tanah liat itu.
Saya lumayan besar. Saya lebih suka permukaan yang lebih cepat, tetapi saya tumbuh di lapangan tanah liat. Saya bergerak cukup baik di atasnya.
View this post on InstagramFirst Grandslam win!!???????? 2nd round on Wednesday! ❤️ #allezlaaaa #hairbandstays
Pemusatan latihan sebelum Roland Garros sangat membantu saya. Saya berlatih di Sparta selama tiga minggu dengan Stepin (panggilan Stepanek), Theodor Devoty, dan Mára Vseticek. Semuanya itu terbayar lunas.
Apa memori Paris yang paling berkesan?
Bermain melawan Rafael Nadal. Itu impian saya, dia selalu menjadi idola saya.
Anda langsung tertinggal 0:3, tetapi semua orang, termasuk Novak Djokovic, juga meraih hasil yang sama melawan Nadal ...
(Tertawa) Ya, itu menyenangkan. Jika dia bermain bagus di tanah liat, Anda tak bisa bermain dengannya. Saya mungkin lebih aktif, tapi dia punya peluang, dan berkali-kali poin. Dia memberitahu saya setelah pertandingan bahwa saya yang mendikte permainan. Tetapi, saya gagal melewatinya. Dan ketika situasi menjadi sulit, dia tiba-tiba mengambil alih permainan dan hampir mustahil bermain melawannya.
Rafael Nadal adalah panutan Anda, tetapi Anda ingin terlihat seperti siapa di tenis? Mungkin petenis jangkung seperti (Alexander) Zverev (198 cm)?
Saya lebih agresif daripada ayah saya dulu. Saya memiliki gaya lebih banyak daripada Marat Safin. Saya tipe pemain yang ingin mendikte permainan. Jadi mungkin seperti Safin. Tentu hanya di lapangan tenis. Saya tidak segila dia. (Tertawa)
Sebagai bintang baru, lawan Anda pasti ingin menginjak-injak Anda ke tanah. Anda siap untuk lebih banyak tekanan?
Saya pikir itu akan sama. Selain itu, saya selalu santai di lapangan dan saya tidak terlalu sering merasakan tekanan.
Apa rahasia keluarga Korda? Mengapa kalian semua sangat berbakat?
Saya tidak tahu. (Tertawa) Mungkin karena orangtua saya mengarahkan kami untuk aktif sejak kecil. Sebagai seorang anak, saya melakukan hampir semua olahraga - hoki, tenis, golf, taekwondo, senam. Ketika saatnya tiba, mereka bertanya apa yang kami ingin lakukan. Saya memilih tenis, kakak-kakak saya memilih golf.
Jadi tidak ada tekanan?
Tidak sama sekali. Semua sesuai keinginan kami. Namun, ketika kami tidak menikmatinya, orangtua kami yang akan menjadi orang pertama yang berkata, "Hentikan dan lakukan sesuatu yang lain".
Sukses yang diraih Jessica pasti menyeret adik-adiknya, bukan?
Tentu! Saya memiliki saudara perempuan yang sukses di depan mata saya. Juga ada Radek Stepanek – mantan petenis – yang seperti saudara bagi saya. Saya selalu ingin seperti dia. Dia membawa saya ke turnamen, mengawasinya bertanding dengan senyuman di wajahnya.
???? https://t.co/bqYTMsEAc8— Sebastian Korda (@SebiKorda) October 15, 2020
Saat di rumah, apakah Anda bersenang-senang dengan bermain media sosial? Siapa di antara Anda yang terbaik?
Kami tidak bermain media sosial sama sekali. Ketika kami di rumah, kami semua bahagia karena kami hampir tidak bertemu selama setahun. Karena pandemi ini, kami tinggal bersama selama dua bulan dan itu sangat indah.
Keluarga Anda sekarang dipimpin Nelly, yang saat ini menjadi pegolf terbaik ketiga di dunia. Dia seperti ayah Anda dalam tenis. Apakah Anda punya rencana mengungguli mereka?
Ya, saya rasa saya bisa melakukannya, meski jalan saya berbeda dari anak laki-laki lainnya. Butuh waktu sedikit lebih lama. Tapi saya pikir saya punya bakat dan kepala yang bagus. Saya bisa melakukannya!
Menurut kakak-kakak Anda, Anda juga pegolf yang hebat. Tidakkah itu membuat Anda tertarik ke olahraga itu?
View this post on Instagram“And you’re all about the chase, but you won’t ever let me catch you”——Golf.. probably ????????
Tidak. Saya selalu lebih suka hal-hal yang lebih cepat. Saya tidak suka tidak pergi kemana-mana selama lima jam. Tapi, saat kami bersama, kami selalu pergi bermain golf.
Manakah dari Anda tiga bersaudara yang paling kompetitif?
Tentu, saya! Saya ingin memenangkan semua yang saya lakukan. Nelly juga. Dia itu seperti singa. Jika dia tidak bisa melakukan sesuatu, dia hampir pasti ingin menembak Anda. (Tertawa) Kami jarang bertemu dalam dua tahun terakhir, jadi kami selalu bersama saat Jessica sedang bermain golf.
Apakah Anda juga suka "berkelahi" dengan ayah Anda?
Ketika saya di rumah dan kakak-kakak saya berada di turnamen tertentu, saya dan Ayah bermain kartu bersama hampir setiap hari dan ada beberapa pertikaian ... Ayah seperti saya. Dia menyukai olahraga, dan ketika kami melakukan sesuatu, dia selalu berusaha 100 persen.
Bagaimana Ibu Anda bisa bertahan dalam lingkungan yang kompetitif?
Ibu saya juga kompetitif! Tetapi, dia memiliki lutut dan punggung yang buruk karena tenis, jadi tidak bisa melakukan banyak olahraga. Dia hanya lari. Jika dia bisa, dia pasti akan mendorong kami untuk menjadi pelari yang baik juga.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Tenis Lainnya:
Rafael Nadal: Saya Salah Satu Petenis Terbaik Sepanjang Sejarah
Dipuja Dunia, Roger Federer Justru Dapat Penolakan di Rumah Sendiri