- Alexander Zverev jengkel melihat daftar peringkat ATP terbaru yang menempatkannya di posisi ketujuh dunia.
- Petenis Jerman tersebut merasa rajin ikut turnamen tetapi peringkatnya masih di bawah Roger Federer.
- Alexander Zverev mengeluhkan sistem yang digunakan ATP dalam pemeringkatan selama pandemi Covid-19.
SKOR.id - Alexander Zverev tak dapat menutupi kekesalannya dengan sistem peringkat ATP yang berlaku selama pandemi Covid-19.
Peringkat dunia tenis putra ATP baru saja diperbarui pada Senin (15/3/2021), dengan Novak Djokovic (Serbia) masih menjadi petenis nomor satu dunia.
Kemudian disusul dengan Daniil Medvedev (Rusia) yang menggeser Rafael Nadal (Spanyol). Ada juga Dominic Thiem dan Stefanos Tsitsipas (Yunani) di posisi keempat dan kelima.
Menariknya, Roger Federer (Swiss) yang sempat hiatus setahun karena cedera lutut dan baru comeback di Qatar Open pekan lalu, masih berada di urutan keenam. Disusul Alexander Zverev di urutan ketujuh.
Kondisi ini membuat Zverev jengkel karena merasa bahwa dirinya rajin wara-wiri ke berbagai turnamen tetapi poin yang didapatnya tak kunjung melampaui Federer.
"Saya adalah penggemar terberat Roger Federer tetapi dia tidak bertanding selama setahun dan peringkatnya masih di atas saya," kata petenis Jerman tersebut dilansir dari Eurosport.co.uk.
"Saya sudah bertanding di final grand slam hingga final Masters 1000. Sistem (pemeringkatan) ini adalah bencana," ia melanjutkan.
Sebagai informasi, pandemi Covid-19 yang memaksa turnamen tenis mandek pada Maret 2020 memaksa ATP harus mengubah sistem perhitungan poin untuk peringkat dunia.
Ketika turnamen tenis kembali berjalan pada musim panas 2020, ATP memutuskan untuk memperlebar rentang perhitungan poin yang biasanya dihitung dari 12 bulan terakhir menjadi 24 bulan.
Alhasil poin yang dikumpulkan Federer sebelum pandemi dan cedera, dan jauh lebih besar dari Zverev, yang seharusnya sudah terhapus masih masuk dalam hitungan.
Sistem pemeringkatan diwacanakan baru akan kembali normal pada Agustus 2021, ketika sebagian besar turnamen besar dunia mulai berjalan seperti sebelum pandemi.
"Peringkat ini memang bukan masalah utama bagi saya. Namun, dengan sistem yang dipakai sekarang seharusnya saya bisa menembus top 4 atau top 5 jika sistemnya normal," Zverev mengeluhkan.
"Sistem yang dipakai sekarang rada tidak jelas. Tidak masuk akal sama sekali," ia menegaskan.
Juara ATP Finals 2018 tersebut bertekad akan terus berjuang meningkatkan performa dan menjadi petenis top dunia.
"Bukan rahasia lagi bahwa target saya adalah bertanding dan menang grand slam, lalu menjadi salah satu petenis terbaik dunia," tegasnya.
"Saya sudah 23 tahun. Saya tidak mau (hanya) bertanding di ajang besar. Saya mau menang. Saya mau memenangi pertandingan itu (grand slam)," Alexander Zverev memungkasi.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca Juga Berita Tenis Lainnya:
Australia Open 2021: Perjalanan Novak Djokovic Menuju Gelar Juara
Gagal Juara Paris Masters 2020, Zverev Akui Kelelahan Gegara Rafael Nadal