- Marian Vadja optimistis Novak Djokovic bisa melewati rekor Roger Federer sebagai petenis putra yang paling lama ada di posisi nomor satu dunia.
- Roger Federer ada di posisi teratas daftar tersebut dengan 310 pekan, sedangkan Novak Djokovic di bawahnya dengan selisih 19 minggu.
- Marian Vadja yakin anak didiknya hanya butuh waktu.
SKOR.id - Marian Vadja yakin anak didiknya, Novak Djokovic, bisa melampaui rekor Roger Federer sebagai petenis putra yang menempati nomor satu dunia paling lama.
FedEx, begitu Roger Federer mendapat julukan, pernah berada di posisi teratas ATP selama 310 pekan. Sekaligus menempatnya di posisi teratas daftar tersebut.
Novak Djokovic di peringkat kedua dengan 291 pekan. Pete Sampras, Ivan Lendl, dan Jimmy Connors, di urutan ketiga-kelima dengan 286, 270, dan 268 pekan.
Pun demikian jika dilihat berdasarkan durasi, Roger Federer ada di urutan pertama daftar petenis yang melakukannya secara berturut-turut, yakni 237 pekan.
Marian Vadja percaya Novak Djokovic hanya butuh waktu untuk melewati catatan tersebut. Apalagi jika merujuk fakta bahwa Roger Federer tak seaktif dulu.
"(Melewati rekor Roger Federer) adalah tujuannya dan saya sangat yakin itu. Dia bisa memecahkan semua rekor dan hampir melakukannya," katanya.
Tak hanya soal posisi nomor satu paling lama, Marian Vadja juga percaya Novak Djokovic akan bisa melampaui rekor gelar grand slam tunggal putra terbanyak.
Saat ini, rekor tersebut dipegang Roger Federer dan Rafael Nadal dengan 20 gelar. "Dia sehat dan masih muda dibandingkan Federer. Kami akan mendukungnya."
Novak Djokovic yang kini menghuni peringkat nomor satu dunia, mengoleksi 17 gelar grand slam. Australia Open 2020 menjadi yang terakhir diraih olehnya.
Adapun posisi kedua dan ketiga daftar peringkat dunia tunggal putra ATP, masing-masing ditempati oleh Rafael Nadal dan petenis masa depan, Dominic Thiem.
Novak Djokovic sebenarnya berpeluang menambah trofi grand slam pada US Open 2020. Saat itu, Roger Federer dan Rafael Nadal, pesaing utamanya, absen.
Sayang, petenis asal Serbia itu didiskualifikasi dari US Open 2020. Saat coba mengembalikan bola ke penjaga garis, Nole tak sengaja mengenai lehernya.
"Sebagai pelatih dan teman, Anda tak bisa berkata banyak pada saat itu, melainkan hanya mendukungnya. Itu yang terpenting baginya," ujar Marian Vadja.
"Kami saling mengenal, melalui banyak hal bersama. Saya tahu apa yang dia alami. Jadi, sangat senang saat tahu dia menerima semuanya dengan cara positif. "
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia
Bukan Unggulan, Teofimo Lopez Jr Mampu Kalahkan Vasyl Lomachenko https://t.co/fwQMeUcZXb— SKOR Indonesia (@skorindonesia) October 18, 2020
Berita Tenis Lainnya:
Arthur Ashe, Legenda Tenis yang Rela Miskin karena Memperjuangkan Hak Warga Kulit Hitam
AELTC Ingin Turnamen Tenis Wimbledon 2021 Digelar, 3 Opsi Disiapkan