10 Pebulu Tangkis Indonesia yang Sukses di Kejuaraan Dunia

Skor Indonesia

Editor:

  • Hendra Setiawan dan Liliyana Natsir adalah pebulu tangkis Indonesia yang sukses menempati posisi kedua daftar perolehan gelar juara dunia. 
  • Christian Hadinata satu-satunya legenda bulu tangkis Tanah Air yang tercatat meraih dua gelar sekaligus pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis.
  • Dari lima sektor, hanya ganda putri Indonesia yang belum pernah meraih gelar dalam Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis.

SKOR.id - Kiprah pebulu tangkis Indonesia di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis terbilang cukup gemilang. Secara keseluruhan, Merah Putih telah mengoleksi 23 medali emas.

Torehan tersebut mencatatkan Indonesia berada di urutan kedua dalam daftar peraih gelar terbanyak setelah Cina dengan 67 medali emas.

Dari lima sektor, ganda putra menjadi penyumbang gelar terbanyak untuk Indonesia, yakni 10. Sementara sisanya, tunggal putra (6 gelar), tunggal putri (2), dan ganda campuran (5).

 

Skor.id merangkum 10 wakil Indonesia yang meraih kesuksesan ketika bertanding di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis:

1. Tjun Tjun/Johan Wahjudi

Tjun Tjun/Johan Wahjudi menjadi wakil Indonesia pertama yang meraih gelar juara dunia. Tepatnya pada edisi perdana Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 1977 di Malmo, Swedia.

Kala itu, Tjun Tjun/Johan Wahjudi meraih titel setelah mengalahkan ganda putra Indonesia lainnya, Christian Hadinata/Ade Chandra, dengan skor 15-6, 15-4.

Selain emas dan perak, pada edisi pertama Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis, Indonesia juga meraih perunggu melalui tunggal putra Iie Sumirat.

Pada masanya, Tjun Tjun/Johan Wahjudi bersama dengan Christian Hadinata/Ade Chandra mampu mendominasi ganda putra.

Bersama dengan pemain tunggal Rudy Hartono dan Liem Swie King, tim Indonesia hampir tidak terkalahkan antara 1970-1980 dan menjuarai setiap kejuaraan Thomas Cup.

Bahkan Tjun Tjun/Johan Wahjudi mampu meraih gelar juara All England empat kali secara beruntun pada 1977, 1978, 1979, 1980.

Secara keseluruhan, pasangan ini telah mengoleksi enam gelar All England, sisanya diraih masing-masing pada 1974, 1975, dan 1977.

2. Christian Hadinata

Christian Hadinata adalah legenda bulu tangkis Merah Putih satu-satunya yang tercatat meraih dua gelar sekaligus pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis.

Prestasi ini diraihnya pada edisi kedua saat Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis bergulir di Jakarta, 1980 silam. Dua gelar Christian Hadinata diraih pada sektor ganda putra dan campuran.

Di sektor ganda, ia dan Ade Chandra menebus kegagalan edisi sebelumnya dengan meraih gelar perdana usai mengalahkan sesama wakil Indonesia, Hariamanto Kartono/Rudy Heryanto, dengan skor 5-15, 15-5, 15-7.

Sementara pada sektor ganda campuran, Christian Hadinata yang berpasangan dengan Imelda Wiguna pada final mengalahkan wakil Inggris, Mike Tredgett/Nora Perry, dua gim langsung 15-12, 15-4.

Christian Hadinata dianggap sebagai pebulu tangkis terbaik sepanjang masa. Ia sukses membawa Indonesia menjuarai Thomas Cup.

Dari enam penampilan secara beruntun pada 1973 hingga 1986 dalam supremasi kejuaraan bulu tangkis beregu putra itu, Christian Hadinata hanya kalah dalam satu pertandingan.

Ia pun berkontribusi dalam kejayaan Indonesia membawa pulang empat trofi Thomas Cup masing-masing pada 1973, 1976, 1979, dan 1984.

Atas prestasinya tersebut, pada 2001 namanya abadi di Hall Of Fame Bulu Tangkis Dunia.

3. Hendra Setiawan

Sudah sejak lama ganda putra menjadi andalan Indonesia. Salah satu pemain yang melanjutkan tongkat estafet pada sektor ini adalah Hendra Setiawan.

Hendra Setiawan, yang saat ini masih aktif, tercatat sebagai ganda putra Indonesia tersukses di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis dengan meraih empat gelar.

Titel pertama diraih pada 2007 ketika berpasangan dengan Markis Kido. Sementara sisanya didapat bersama Mohammad Ahsan masing-masing pada 2013, 2015, dan 2019.

Gelar terakhir yang diraih pada 2019, mencatatkan namanya sebagai pemegang rekor pemain tertua yang memenangi gelar juara dunia, yakni pada usia 35 tahun.

Pencapaian ini juga membuat Hendra Setiawan tercatat sebagai ganda putra dengan gelar terbanyak di Kejuaraan Dunia.

Ia berdiri sejajar dengan dua pebulu tangkis spesialis ganda putra asal Cina, Cai Yun dan Fu Haifeng, yang sama-sama mengantongi empat titel.

Lebih dari itu, pebulu tangkis yang saat ini berusia 36 tersebut telah mengharumkan Indonesia di berbagai ajang bergengsi.

Di antaranya meraih emas pada Olimpiade Beijing 2008 bersama Markis Kido, dua emas Asian Games Guangzhou 2010 (Markis Kido) dan Incheon 2014 (Mohammad Ahsan), serta berbagai kejuaraan lainnya.

4. Liliyana Natsir

Liliyana Natsir menjadi pebulu tangkis spesialis ganda campuran satu-satunya di dunia yang sukses meraih empat gelar di Kejuaraan Dunia.

Prestasi ini diraih Butet saat berpasangan dengan Nova Widianto pada 2005 dan 2007, kemudian dilanjutkan dengan Tontowi Ahmad pada 2013 dan 2017.

Selain itu, ia jadi pemain ganda campuran pertama yang sukses menyumbang emas untuk Indonesia pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016 bersama Tontowi Ahmad dan perak bersama Nova Widianto pada Olimpiade Beijing 2008.

Butet juga sukses meraih tiga gelar All England secara beruntun pada 2012, 2013, dan 2014 bersama Tontowi Ahmad.

Dengan deretan prestasi tersebut, Liliyana Natsir dianggap sebagai pemain ganda campuran terbesar sepanjang masa.

5. Mohammad Ahsan

Mohammad Ahsan juga masuk dalam jajaran pebulu tangkis ganda putra tersukses dengan tiga gelar juara dunia ketika berpasangan dengan Hendra Setiawan (2013, 2015, dan 2019).

Gelar juara perdananya diraih bersama dengan Hendra Setiawan usai mengalahkan wakil Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen dengan skor 21-13, 23-21.

Kemudian, pada edisi Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2015, Mohammad Ahsan juga berhasil meraih titel usai mengalahkan wakil Cina Liu Xiaolong/Qiu Zihan dengan skor 21-17, 21-14.

Pada 2019 lalu, Mohammad Ahsan berhasil menjadi juara dunia untuk kali ketiga selepas mengalahkan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi asal Jepang dengan skor 25–23, 9–21, 21–15.

6. Rudy Hartono

Rudy Hartono adalah tunggal putra pertama Indonesia yang meraih gelar juara dunia pada 1980. Ketika itu, ia mengalahkan Liem Swie King pada partai final dengan skor 15-9, 15-9.

Rudy Hartono dianggap sebagai atlet Indonesia paling terkenal dalam sejarah sekaligus dianggap sebagai pebulu tangkis terhebat sepanjang masa.

Selain Kejuraan Dunia, ia juga sukses meraih berbagai gelar lainnya termasuk delapan trofi beruntun All England pada 1968-1974 yang membuatnya masuk Guinness Book of Records.

Ia juga turut andil dalam kesuksesan Indonesia menyabet empat gelar Thomas Cup secara beruntun pada 1970, 1973, 1976, dan 1979.

Selain Rudy, Indonesia juga punya tunggal putra yang sukses meraih gelar juara dunia seperti Icuk Sugiarto (1983), Joko Suprianto (1993), Hariyanto Arbi (1995), Hendrawan (2001), dan terakhir Taufik Hidayat (2005).

7. Verawaty Fajrin

Verawaty Fajrin pemain tunggal putri Indonesia pertama yang sukses meraih gelar juara dunia. Tepatnya pada 1980 di Jakarta.

Kala itu, ia berhasil mengalahkan sesama pemain Merah Putih, Ivana Lie, dalam partai final yang berkesudahan dengan skor 11-1, 11-3.

Verawaty Fajrin dikenal sebagai pebulu tangkis serba bisa yang telah tampil di tiga sektor yakni tunggal, ganda putri, dan ganda campuran.

Sosok Verawaty pula yang memimpin tim Uber Cup Indonesia saat menempati posisi kedua pada 1978, 1981, dan 1986 .

Ia juga membantu Indonesia memenangi Sudirman Cup 1989 usai mengalahkan Korea Selatan 3-2 di final. Tahun itu jadi momen terakhirnya bermain di pentas internasional.

8. Susy Susanti

Verawaty Fadjrin bukan satu-satunya tunggal putri Indonesia peraih gelar juara dunia. Merah Putih juga punya Susy Susanti yang membawa emas edisi 1993 di Birmingham, Inggris.

Kala itu, Susy Susanti berhasil mengalahkan Bang Soo-Hyun dari Korea Selatan dengan skor 7-11, 11-9, 11-3 di partai final.

Denang perawakan yang relatif kecil, istri Alan Budikusuma ini menggabungkan gerakan cepat dan anggun dengan teknik tembakan yang elegan.

Bahkan, banyak orang menganggap Susy Susanti sebagai salah satu pemain tunggal putri terhebat sepanjang masa.

Ia pun tercatat sebagai atlet Indonesia pertama yang sukses meraih medali emas Olimpiade pada Barcelona 1992.

Hingga saat ini, belum ada pebulu tangkis tunggal putri Indonesia yang mampu mengulang torehan tersebut.

9. Nova Widianto

Nova Widianto dianggap sebagai salah satu pemain ganda terhebat di eranya. Ia dikenal punya gerakan eksplosif dan mudah beradaptasi dengan sejumlah pemain.

Kesuksesan terbesarnya diraih bersama Liliyana Natsir dengan memenangi dua gelar juara dunia pada 2005 dan 2007.

Pada edisi 2005, mereka jadi juara dunia usai mengalahkan Xie Zhongbo/Zhang Yawen Cina) dengan skor 13-15, 15-8, 15-2 pada partai final.

Dua tahun berselang, mereka kembali jadi juara dunia usai mengatasu perlawanan Zheng Bo/Gao Ling (Cina) di final dengan skor 21-16, 21-14.

Nova Widianto juga pernah meraih perak bersama Liliyana Natsir pada Olimpiade Beijing 2008.

10. Ricky Soebagdja

Ricky Soebagdja juga dianggap sebagai pemain spesialis ganda putra terhebat sepanjang sejarah. Pada 1993, ia meraih gelar juara dunia pertamanya bersama Rudy Gunawan.

Setelah itu, ia sukses mempertahankan gelar tersebut pada edisi 1995 tetapi bersama Rexy Mainaky.

Bersama Rexy Mainaky, Ricky Soebagdja pun meraih kesuksesan besar. Lebih dari 30 gelar internasional sukses mereka kantongi, termasuk medali emas Olimpiade Atlanta 1996.

Ricky/Rexy juga turut membawa Indonesia meraih empat gelar Thomas Cup secara beruntun pada 1994, 1996, 1998, dan 2000.

Berikut daftar lengkap pebulu tangkis Indonesia yang pernah meraih gelar juara dunia:

Tunggal putra
1980: Rudy Hartono
1983: Icuk Sugiarto
1993: Joko Suprianto
1995: Hariyanto Arbi
2001: Hendrawan
2005: Taufik Hidayat

Tunggal putri
1980: Verawaty Fadrin
1993: Susy Susanti

Ganda putra
1977: Tjun Tjun/Johan Wahjudi
1980: Ade Chandra/Christian Hadinata
1993: Rudy Gunawan/Ricky Soebagdja
1995: Rexy Mainaky/Ricky Soebagdja
1997: Sigit Budiarto/Candra Wijaya
2001: Tony Gunawan/Halim Haryanto
2007: Markis Kido/Hendra Setiawan
2008: Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan
2015: Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan
2019: Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan

Ganda campuran
1980: Christian Hadinata/Imelda Wiguna
2005: Nova Widianto/Liliyana Natsir
2007: Nova Widianto/Liliyana Natsir
2013: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir
2017: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir

Berita Bulu Tangkis Lainnya:

Kejuaraan Dunia BWF 2022: Atlet Indonesia Diminta Menikmati Pertandingan

Jadwal Siaran Langsung Kejuaraan Dunia BWF 2022

 

Source: bwfbadminton.com

RELATED STORIES

Susy Susanti Sebut Kans Jonatan Christie dan Kawan-kawan Turun di BWF Tour Finals Tipis

Susy Susanti Sebut Kans Jonatan Christie dan Kawan-kawan Turun di BWF Tour Finals Tipis

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI, Susy Susanti, berbicara soal peluang pebulu tangkis Indonesia di BWF World Tour Finals 2020 yang mundur hingga Januari, tahun depan.

Jadwal Kejuaraan Dunia BWF 2022, Kamis (25/8/2022): 7 Wakil Indonesia Berlaga di 16 Besar

Jadwal Kejuaraan Dunia BWF 2022, Kamis (25/8/2022): 7 Wakil Indonesia Berlaga di 16 Besar

Kejuaraan Dunia BWF 2022 telah memasuki babak 16 besar yang akan digelar di Tokyo, Jepang pada Kamis (25/8/2022).

Yogyakarta Kembali Gelar Dua Turnamen Bulu Tangkis Internasional

Kapal Api Indonesia International Series 2022 dan Mansion Sports Indonesia International Challenge 2022 siap digelar di Yogyakarta.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

bang jay venezia

National

Sama-sama Main Penuh di Klub, Jay Idzes dan Calvin Verdonk Beda Nasib

Jay Idzes membawa Venezia FC menang di Serie A, sementara Calvin Verdonk kalah telak bersama NEC Nijmegen dalam lanjutan Eredivisie.

Teguh Kurniawan | 22 Dec, 21:32

Sepak bola wanita Indonesia. (Dede Mauladi/Skor.id)

Esports

Semarang Tutup Rangkaian Kompetisi Sepak Bola Wanita Usia Dini dari Milklife di Tahun Ini

Milklife Soccer Challange menyasar delapan kota yakni Kudus, Surabaya, Jakarta Tangerang, Bandung, Solo, Yogyakarta dan Semarang.

Gangga Basudewa | 22 Dec, 20:58

Luis Diaz merayakan gol yang diciptakannya bersama rekan setimnya yang memberikan assist, Trent Alexander-Arnold. (Jovi Arnanda/Skor.id).

Liga Inggris

Hasil Tottenham Hotspur vs Liverpool: Hujan Gol, The Reds Menang 6-3

Liverpool menang 6-3 atas tuan rumah Tottenham Hotspur dalam laga Liga Inggris 2024-2025, Minggu (22/12/2024) malam WIB.

Irfan Sudrajat | 22 Dec, 18:31

Indonesia Pingpong League 2024.

Other Sports

Juara IPL 2024, Onic Sport dan Arwana Jaya Bakal Dikirim ke Turnamen di Thailand

Onic Sport menjuarai sektor putra Indonesia Pingpong League (IPL) 2024, sementara Arwana Jaya keluar sebagai kampiun kategori putri.

Nizar Galang | 22 Dec, 17:23

Penyerang Real Madrid, Rodrygo Goes. (Jovi Arnanda/Skor.id).

La Liga

Hasil Real Madrid vs Sevilla: Los Blancos Menang 4-2, Dekati Atletico Madrid

Real Madrid menang 4-2 atas Sevilla dalam laga La Liga 2024-2025, mereka kini ke posisi kedua mendekati Atletico Madrid, Minggu (22/12/2024) malam WIB.

Irfan Sudrajat | 22 Dec, 17:17

Liga Nusantara 2024-2025 atau Liga 3 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

National

Liga Nusantara 2024-2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga Nusantara 2024-2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 22 Dec, 16:06

Bintang Bournemouth, Justin Kluivert, mencatat rekor penalti dalam satu laga Liga Inggris. (Hendy Andika/Skor.id).

Liga Inggris

Hasil Manchester United vs Bournemouth: Setan Merah Luluh Lantak, Kalah 0-3

Manchester United takluk 0-3 dari Bournemouth dalam laga Liga Inggris 2024-2025, Minggu (22/12/2024) malam WIB.

Irfan Sudrajat | 22 Dec, 16:00

Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia, Liga 1 2024-2025. (Hendy Andika/Skor.id)

Liga 1

Liga 1 2024-2025: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 1 2024-2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi, plus profil tim peserta.

Skor Indonesia | 22 Dec, 15:53

Barito Putera

Liga 1

PSM Turunkan 12 Pemain di Lapangan, Barito Putera Bakal Protes

Barito Putera bakal melayangkan protes resmi ke PSSI dan PT LIB terkait pelanggaran PSM Makassar yang tampil dengan 12 pemain.

Teguh Kurniawan | 22 Dec, 15:46

Merek-merek baju yoga seperti Tiento Aurora Crop Top Dryfit Woman, Reytorrm Atasan Yoga CX030, dan Xexymix Slim Fit Yoga Crop Bolero (ki-ka), bisa jadi pilihan para ibu. (Dede S. Mauladi/Skor.id)

Culture

Hari Ibu: Rekomendasi Baju Yoga untuk Ibu

Pada Hari Ibu kali ini, Skor.id coba merekomendasikan beberapa outfit yoga untuk para ibu.

Tri Cahyo Nugroho | 22 Dec, 14:28

Load More Articles