- Alexander Zverev memutuskan tampil pada US Open 2020 meski kondisi turnamen tidak ideal.
- Petenis asal Jerman itu antusias tampil dalam ajang grand slam di tengah pandemi Covid-19.
- Alexander Zverev juga bicara soal efek pandemi baginya serta kesuksesan Bayern Munchen.
SKOR.id - US Open 2020 akan menjadi turnamen grand slam tenis pertama yang digelar pada masa pandemi global Covid-19. Ajang ini mulai bergulir pada Senin (31/8/2020).
Dan US Open 2020 diselenggarakan dengan protokol kesehatan yang ketat demi menekan penyebaran virus corona penyebab Covid-19. Serta berlangsung tanpa penonton.
Turnamen digelar di USTA Billie Jean King National Tennis Center, New York, yang merupakan salah satu episentrum penyebaran Covid-19 terbesar di Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data Worldometers, kasus positif Covid-19 di New York mencapai 465.375 per 31 Agustus 2020. Tentu saja ini menjadi perhatian khusus panitia dan juga para petenis.
Tak heran banyak pemain top yang memutuskan untuk tidak tampil pada US Open 2020 karena khawatir dengan penyebaran virus corona dan penerapan protokol yang sangat ketat.
Namun sejumlah petenis elite juga tetap ambil bagian dalam gelaran tahun ini meski harus hidup dalam bubble selama dua pekan ke depan. Salah satunya adalah Alexander Zverev.
Walau sempat minta US Open 2020 dibatalkan, Zverev akhirnya memutuskan berpartisipasi. Maklum ia trauma dengan kejadian di turnamen amal Adria Tour, Juni lalu.
Kini, petenis putra no.7 dunia asal Jerman tersebut tinggal di salah satu hotel yang disediakan pihak penyelenggara dengan staf pelatih terbatas, hanya tiga orang.
Alexander Zverev dijadwalkan tampil menghadapi petenis asal Afrika Selatan Kevin Anderson pada babak pertama yang berlangsung hari Senin ini.
Kendati US Open 2020 tidak ideal, Alexander Zverev mencoba berpikir positif. Menurutnya, ini kesempatan sekali seumur hidup, bisa tampil dalam grand slam yang abnormal.
Daftar Tim Simulasi Thomas Cup 2020 PBSIhttps://t.co/Vq0s1Fnf3b— SKOR Indonesia (@skorindonesia) August 31, 2020
Selain itu, dengan sejumlah petenis top yang absen, peluangnya untuk menjuarai US Open bakal terbuka. Musim lalu, di ajang yang sama, ia hanya mencapai babak keempat.
Kepada CNN Alexander Zverev bicara tentang US Open 2020, pandemi Covid-19, keluarga, hingga kesuksesan Bayern Munchen musim ini.
Berikut petikan wawancara atlet yang pernah menduduki peringkat ketiga Asosiasi Tenis Putra (ATP) dan fasih bicara dalam bahasa Jerman, Rusia, dan Inggris itu:
Banyak petenis top yang enggan tampil pada US Open 2020. Mengapa Anda memutuskan tampil?
Mungkin karena ini akan menjadi pengalaman sekali seumur hidup. Anda bertanding dalam salah satu turnamen (tenis) bergengsi di tengah pandemi yang melanda dunia.
Selain itu, saya merasa aman. Ini yang terpenting. Pihak panitia melakukan yang terbaik untuk memastikan para atlet dan semua yang terlibat aman selama turnamen.
Kami menjalani tes (kesehatan). Awalnya setiap dua hari sekali, namun kini setiap empat hari. Saya pikir mereka melakukan tugasnya dengan sangat baik.
Kami juga menjadi lebih solid dan pedui satu sama lain. Dalam situasi seperti ini kami berusaha untuk mengesampingkan ego untuk memastikan semua aman.
Kali ini panitia juga membatasi pendamping yang bisa dibawa oleh setiap petenis. Bagaimana Anda menyikapinya?
Saya biasanya selalu mengikuti turnamen dengan didampingi keluarga: ayah, ibu, dan saudara laki-laki saya. Namun kali ini mereka tidak ikut.
Tentu bagi saya US Open 2020 akan terasa ganjil dan agak aneh karena baru kali ini saya mengikuti turnamen hanya ditemani oleh pelatih fisik dan seorang ahli fisioterapi.
Tidak ada staf atau anggota tim pelatih yang ingin datang kemari, mereka merasa tidak aman. Saya menghormati itu, jadi saya tidak memaksa mereka untuk ikut.
Q: What's the men's match to ???? when Round 1 begins Monday?
A: pic.twitter.com/WcwIjXaRJA— US Open Tennis (@usopen) August 30, 2020
Apa rasanya bagi Anda mengetahui harus bertanding dalam US Open tanpa kehadiran para penggemar?
Kami akan merasa kehilangan karena emosi dan atmosfer hebat saat bertanding hanya bisa tercipta saat Anda bermain di depan 20 ribu fan. Itu tidak bisa kami dapatkan tahun ini.
Namun, di area di mana biasanya dipenuhi jutaan orang, panitia membangun lapangan golf mini, beberapa ring basket, dan berbagai hiburan lain untuk para pemain.
Mereka tidak ingin kami bosan dan ini tentu saja akan menjadi pengalaman hebat bagi para peserta. Tapi jujur saja, kami merindukan kehadiran penonton.
Anda tampil impresif musim ini. Pada Januari 2020 mencapai semifinal Australia Open. Namun momen itu terganggu pandemi Covid-19...
Anda menyadari bahwa tenis, pada akhirnya, bukan segalanya. Ada hal-hal yang lebih penting, yakni orang-orang di sekitar Anda. Keluarga, teman, atau mereka yang Anda cintai.
Saya sendirian selama satu setengah hingga dua bulan tanpa orang tua, kakak saya, dan teman-teman. Itu membuat saya belajar untuk lebih menghargai hal-hal sederhana.
Saya pikir, semua orang di seluruh dunia juga merasakannya. Tidak bisa bersosialisi seperti biasa gara-gara pandemi. Ini tahun yang sulit bagi kita semua.
Lalu apa efek yang Anda rasakan selama pandemi ini?
Mungkin sekarang saya menjadi lebih disiplin. Saya harus menjadi lebih dewasa dan bertanggung jawab karena saya terpaksa melakukan segala hal sendirian.
Saya berlatih sendiri. Saya juga harus membeli makanan dan hal-hal semacam itu sendiri. Sebelum pandemi semuanya tidak pernah saya lakukan seorang diri.
Sebagai orang Jerman dan fan, bagaimana Anda melihat kesuksesan Bayern Munchen menjadi juara Liga Champions 2020?
Well, tentu saja saya sangat bangga. Mereka sangat layak untuk itu. Bayern memiliki skuad fantastis dan menjalani musim yang sempurna di tahun yang sulit.
Trofi Liga Champions melengkapi pencapaian mereka musim ini. Bayern mengulang pencapaian tujuh tahun lalu di mana tim meraih hat-trick gelar.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Lewat Sepatu Khusus, Pebasket Jamal Murray Terus Berjuang Melawan Rasismehttps://t.co/3A1qWSiMlw— SKOR Indonesia (@skorindonesia) August 31, 2020
Berita US Open Lainnya:
Tampil di US Open 2020, Andy Murray Siapkan Mental
US Open 2020: Daftar 10 Unggulan Tunggal Putri, Serena Williams Ketiga