- Kanal berita Inggris, BBC, merilis daftar final terhebat Wimbledon sepanjang sejarah.
- Rafael Nadal vs Roger Federer pada edisi 2008 disebut final terhebat.
- Final edisi 2019 antara Novak Djokovic vs Roger Federer hanya menempati posisi keempat.
SKOR.id - Seandainya tidak ada pandemi Covid-19, Minggu (12/7/20) menjadi hari berlangsungnya final tunggal putra Wimbledon 2020.
Final turnamen tenis tertua ini seringkali menghadirkan partai fantastis. Itu sebabnya kanal berita BBC membuat polling yang melibatkan para pembacanya.
BBC menjaring pendapat soal final tunggal putra Wimbledon mana yang terhebat sepanjang sejarah. Hasilnya, ada 10 final tunggal putra.
Final Wimbledon edisi 2008 antara Rafael Nadal dan Roger Federer mendapat suara terbanyak. Final ini memang sangat dramatis dan sering terhenti karena hujan.
Sebagai catatan, pada 2008, atap di Centre Court All England and Croquet Club, London, belum beres dibangun.
Berikut daftar 5 dari 10 final tunggal putra Wimbledon terhebat versi para pembaca BBC.
1. Rafael Nadal vs Roger Federer (2008)
Nadal menang 6-4, 6-4, 6-7 (5), 6-7 (8), 9-7
Meskipun secara durasi bukan yang terlama, 4 jam 48 menit, pertandingan Rafael Nadal vs Roger Federer pada 2008 disebut sebagai yang terhebat sepanjang sejarah.
Sebab, pertandingan ini memang sangat menegangkan.
Bahkan, jika penundaan pertandingan akibat hujan dihitung, duel ini berdurasi hampir tujuh jam. Rafael Nadal keluar sebagai juara setelah pukulan forehand cross court Roger Federer menyangkut di net.
2. Andy Murray vs Novak Djokovic (2013)
Murray menang 6-4, 7-5, 6-4
Pada pertandingan ini, Andy Murray menang tiga set langsung.
Laga ini sangat bersejarah karena untuk pertama kalinya sejak 1936 ada lagi petenis Inggris Raya yang mampu menjuarai tunggal putra Wimbledon.
Sebelum Andy Murrray, Fred Perry merupakan orang terakhir Inggris Raya yang menguasai All England Club. Jadi wajar jika pencinta tenis Negeri Ratu Elizabeth sangat menantikan momen ini.
3. Bjorn Borg vs John McEnroe (1980)
Borg menang 1-6, 7-5, 6-3, 6-7 (16), 8-6
Pertarungan Bjorn Borg melawan John McEnroe sangat menarik sebab kedua sosok ini punya karakter berbeda. Borg yang tenang dan dingin seperti es kontra McEnroe yang temperamental dan ekspresif layaknya api.
Duel keduanya pada final Wimbledon 1980 memang berjalan sangat epik. Bahkan, set keempat harus diakhiri dengan tie break18-16 untuk keunggulan McEnroe.
Akhirnya setelah memakan waktu lebih dari empat jam, Bjorn Borg menang dan sukses meraih gelar Wimbledon lima kali berturut-turut.
4. Novak Djokovic vs Roger Federer (2019)
Djokovic menang 7-6 (5), 1-6, 7-6 (4), 4-6, 13-12 (3)
Pertandingan ini cukup menyesakkan bagi Roger Federer. Betapa tidak, petenis Swiss ini hampir meraih titel Wimbledon kesembilan.
Pada set kelima, Federer memegang servis saat unggul 8-7. Namun, ia gagal memenangi service game-nya.
Akhirnya, Djokovic menggenggam gelar Wimbledon kelimanya setelah memenangi set kelima, 13-12. Adapun, pada 2019, untuk kali pertama diperkenalkan sistem tie break baru pada set kelima.
5. Goran Ivanisevic vs Pat Rafter (2001)
Ivanisevic menang 6-3, 3-6, 6-3, 2-6, 9-7
Ini merupakan final yang sangat gila. Selain karena pertandingan yang ketat, laga harus diakhiri pada hari Senin lantaran hujan lebat mengguyur London.
Ivanisevic akhirnya keluar sebagai juara tunggal putra Wimbledon melalui pertandingan selama lima set. Ini satu-satunya gelar grand slam bagi petenis asal Kroasia tersebut.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
2 Kunci Sukses Yuta Watanabe ''Sang Penakluk Minions''https://t.co/FpnhZ3G4rp— SKOR Indonesia (@skorindonesia) July 12, 2020
Berita Turnamen Wimbledon Lainnya:
Uang Hadiah Wimbledon 2020 Senilai Rp181 Miliar Akan Dibagi ke 620 Petenis
Venus Williams Ungkap Alasan Wimbledon Jadi Grand Slam Spesialisasinya