- Nick Kyrgios mengaku tak tertarik memenangi grand slam.
- Petenis asal Australia tersebut tidak ingin mempekerjakan seorang pelatih.
- Nick Kyrgios menyebut perekrutan pelatih hanya buang-buang uang karena dirinya tak punya target juara grand slam.
SKOR.id - Trofi turnamen grand slam sejatinya merupakan dambaan banyak petenis dunia. Namun, tidak demikian dengan Nick Kyrgios.
Gelar bergengsi bisa membuat pemain diperhitungkan dalam peta tenis dunia. Tak hanya berdampak pada peringkat, melainkan endorsement.
Tapi, hal tersebut tak berlaku bagi Nick Kyrgios yang mengaku hanya bersenang-senang ketika tampil dalam turnamen grand slam.
Baca Juga: Nick Kyrgios Sebut Andy Murray Lebih Hebat dari The Big Three
"Saya tak terlalu tertarik karena hanya ingin bersenang-senang selama sepekan atau satu setengah pekan dengan mencapai perempat atau semifinal."
Dalam podcast Elliot Loney yang kemudian dilansir Tennis 365, dirinya menganggap durasi turnamen grand slam membuatnya kelelahan.
"Seiring berjalannya waktu, tenaga tubuh saya akan terkuras. Saya tak yakin bisa bertahan selama tujuh hari di grand slam."
"Tapi, saya tak terlalu mempermasalahkan karena tidak berhasrat juara grand slam. Saya hanya ingin bermain dan bersenang-senang," kata Nick Kyrgios.
Atas dasar itu pula, pemain peringkat 40 dunia itu tetap santai walau tak didampingi pelatih selama beberapa tahun terakhir.
"Memiliki pelatih, bagi saya, cukup buang-buang uang karena mereka dibayar terlalu banyak," ucap petenis 25 tahun tersebut.
Selain alasan uang, Nick Kyrgios merasa tak terlalu membutuhkan jasa pelatih untuk meningkatkan kemampuan teknis.
"Saya paham bagaimana fisik saya akan makin kuat. Saya bisa lebih bugar, lebih kuat. Jadi, tak butuh orang untuk mengatakan itu."
"Saya tak yakin (keberadaan) para pelatih akan memberi saya nilai lebih dalam karier," petenis asal Australia itu menambahkan.
Nick Kyrgios mengaku merasa bersalah jika memaksa orang lain untuk mengikuti pola pikirnya, termasuk dalam urusan pelatih.
"Kondisi saya naik-turun dan tak yakin para pelatih akan betah. Saya tidak ingin melibatkan mereka karena itu adalah mimpi buruk."
"(Melatih saya) tidaklah seperti yang orang bayangkan. Saya bisa pastikan itu. Jadi, saya tidak ingin melibatkan mereka," ujarnya.
"Rasanya terlalu egois jika tiba-tiba berkata, 'saya ingin dilatih' dan saya malah menggiring mereka (pelatih) ke kondisi seperti itu."
Pria bernama lengkap Nicholas Hilmy Kyrgios itu berharap pelatih fokus memperhatikan pemain yang memang bertujuan memenangi grand slam.
Baca Juga: Nick Kyrgios Enggan Bertanding Tenis Jika Tak Dihadiri Penonton
"Memiliki pelatih, menurut saya, tidak terlalu krusial. Mereka lebih baik bekerja dengan seseorang yang memang memiliki target besar dan itu bukan saya."
Namun, bukan berarti dirinya anti dengan pelatih. Jika boleh memilih, Nick Kyrgios lebih senang bertemu dengan mereka di luar arena.
"Saya hanya ingin minum bareng mereka setelah pertandingan. Saya hanya ingin bersenang-senang. Saya merasa, dunia olahraga terlalu serius," ujarnya.