- Pihak penyelenggara Malaysia Open 2020 mengaku siap untuk menggelar kompetisi setelah mendapat jadwal baru dari BWF.
- Meski masih dalam masa pandemi Covid-19, Malaysia Open 2020 tetap akan menyediakan uang hadiah sesuai rencana.
- Malaysia Open 2020 terancam kehilangan pemasukan dari uang tiket dalam jumlah yang signifikan karena pandemi Covid-19.
SKOR.id - Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) berkomitmen tetap menyediakan uang hadiah Malaysia Open 2020 sebagaimana mestinya walau masih terdampak Covid-19.
Malaysia Open 2020 sedianya akan digelar pada 31 Maret-5 April 2020. Namun, pandemi Covid-19 memaksa ajang ini ikut ditangguhkan seperti sejumlah ajang bulu tangkis lainnya.
Setelah kompetisi terhenti sejak 16 Maret 2020, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) merilis jadwal kompetisi yang telah direvisi pada Jumat (22/5/2020).
Baca Juga: BWF Rilis Jadwal Baru, Indonesia Open 2020 Bergulir November
Berdasar jadwal terbaru, Malaysia Open 2020 mendapat slot untuk digelar di Axiata Arena, Bukit Jalil, pada 24-29 November 2020.
Pihak penyelenggara pun mengaku sudah siap menghelat turnamen bulu tangkis berkategori BWF World Tour Super 750 itu, termasuk menyediakan uang hadiah alias prize money.
Pada tahun ini, Malaysia Open 2020 harus menyediakan uang hadiah senilai 750 ribu dolar Amerika Serikat (sekitar Rp11 miliar) yang menjadi syarat minimal dari BWF.
Jumlah prize money ini sama dengan yang disediakan oleh empat turnamen lain, dengan level setara, dan naik 50 ribu dolar Amerika Serikat dibanding edisi tahun 2019.
Sekretaris BAM, Datuk Kenny Goh, pun menyebut pihak penyelenggara Malaysia Open 2020 tak keberatan untuk memenuhi persyaratan dari BWF terkait uang hadiah.
"Saat BAM mengajukan diri menjadi tuan rumah dengan ssitem World Tour yang baru (2018), kami tahu ini adalah jumlah hadiah yang harus disanggupi," kata Kenny Goh.
"Tentu saja, tak ada yang mengira Covid-19 akan merebak. Seperti yang lain, kami pasti akan tetap menghormati komitmen jika kompetisi dilanjutkan."
"Bagi Malaysia Open, uang hadiah bukan masalah. Sponsor kami tetap mendukung di belakang," Kenny Goh menjelaskan.
Meski demikian, Kenny Goh memiliki kekhawatiran lain terkait penyelenggaraan Malaysia Open 2020. Salah satunya adalah kemungkinan menggelar kompetisi secara tertutup.
Baca Juga: BWF World Championship Sebaiknya juga Sediakan Hadiah Uang
Dengan menggelar turnamen secara tertutup, maka penonton dilarang hadir di venue. Hal itu secara otomatis bakal memengaruhi pendapatan turnamen dari penjualan tiket.
"Penjualan tiket memberi pemasukan yang signifikan saat kami menggelar turnamen dengan level seperti ini," kata Kenny Goh
"Jika kami menggelar turnamen dengan penonton terbatas atau tidak ada sama sekali, maka itu akan menjadi pukulan signifikan bagi kami secara finansial," Kenny Goh memungkasi.