- Petenis putri Johanna Konta menyetujui usul Roger Federer soal penyatuan ATP dan WTA.
- Johanna Konta mengajukan syarat agar kesetaraan jadi isu utama dalam penyatuan turnamen.
- Menurut Johanna Konta, WTA selalu berada di bawah bayang-bayang ATP, yang menaungi tenis putra.
SKOR.id - Petenis Britania Raya Johanna Konta mengaku setuju dengan usulan Roger Federer terkait merger turnamen ATP dan WTA.
Namun, Johanna Konta menggarisbawahi isu kesetaraan yang harus diusung jika turnamen tenis putra dan putri digabung.
Menurut perempuan 29 tahun tersebut, saat ini tenis putri di bawah WTA cenderung kurang dinikmati jika dibandingkan dengan ATP Tour, yang menaungi atlet putra.
"Saya tidak paham bagaimana bisa kami tidak setara. Bisa dikatakan bahwa kami masih berada di bawah turnamen putra," ujar Johanna Konta dilansir dari Reuters.
Berita Tenis Lainnya: Usulkan Peleburan ATP dan WTA, Roger Federer Banjir Dukungan
"Penyatuan ini harus setara karena itulah kami (tenis). Saya tidak tahu kata apa lagi yang cocok untuk menyebutnya," ia menambahkan.
Bulan lalu, Roger Federer mengajukan ide penyatuan ATP dan WTA karena pada dasarnya memiliki jumlah dan nama turnamen yang serupa.
Apalagi kedua organisasi juga sama-sama berada di bawah naungan Federasi Tenis Internasional (ITF).
Hanya saja, selama ini para penonton harus berlangganam televisi yang berbeda untuk menonton ATP dan WTA.
Sistem pemeringkatan pemain serta aturan pertandingan dua turnamen ini pun cukup berbeda satu sama lainnya.
Karena itu, merger atau penyatuan ATP dan WTA diharapkan akan mempermudah pencarian sponsor, termasuk kerja sama dengan televisi tertentu.
Selain itu, juga untuk mempermudah penggemar yang selama ini dibuat pusing dengan dua ranking, logo, laman resmi, hingga kategori turnamen yang berbeda.
Berita Tenis Lainnya: Petenis Naomi Osaka Ungkap Musuh Terberatnya
"Saya pikir dalam jangka panjang keduanya akan menyatu. Itu cukup logis, tetapi saya juga yakin akan ada banyak penyesuaian," terang petenis peringkat ke-14 dunia tersebut.
"Saya juga sadar akan ada banyak pihak yang kontra, tapi ada juga yang menginginkannya," petenis yang pernah membela Australia pada 2008-2012 itu menambahkan.
Meskipun beberapa petenis elite termasuk Johanna Konta dan Roger Federer setuju dengan merger, namun sejauh ini ITF belum menggubris ide tersebut.
Saat ini sistem pemisahan turnamen putra dan putri masih berlangsung dan akan kembali bergulir pada Agustus karena ITF memperpanjang masa penangguhan hingga 31 Juli 2020.