- Ashleigh Barty kesulitan menjaga pola latihan di tengah pandemi virus corona.
- Australia tengah memberlakukan lockdown.
- Petenis nomor satu dunia itu berharap masa sulit ini segera berakhir.
SKOR.id - Petenis asal Australia, Ashleigh Barty, mengakui porsi latihannya berkurang drastis di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Saat ini, Negeri Kanguru dalam kondisi lockdown dan itu berimbas pada aktivitas seluruh warganya. Tak terkecuali Ashleigh Barty yang kesulitan menjaga intensitas latihan.
Berita Tenis Lain: Rafael Nadal Pesimistis Turnamen Tenis Bisa Bergulir Lagi Tahun Ini
Namun, petenis nomor satu dunia itu tetap berusaha mengaja kondisi tubuh agar bisa mendapatkan kembali permainannya saat tur tenis dunia dimulai.
"Cukup sulit bagi saya berlatih dengan intensitas yang sama seperti biasa," kata juara French Open 2019 itu seperti dilansir Independent.
"Yang pasti, kami belum yakin kapan kembali berkompetisi. Saat ini, semua fokus mempertahankan kondisi tubuh. Saya berharap kembali seperti sebelumnya."
Seperti olahraga di seluruh dunia, saat ini, turnamen tenis profesional ditangguhkan. Tepatnya sejak pertengahan Maret lalu hingga Juli mendatang.
Kondisi ini membuat Ashleigh Barty gagal mempertahankan gelar Premier Mandatory Miami Open yang batal begulir sesuai jadwal, 23 Maret-5 April 2020.
Berita Tenis Lain: Dominic Thiem Skeptis dengan Ide Penggalangan Dana untuk Petenis
"Situasi saat ini benar-benar aneh. Saya mempersiapkan diri untuk musim hard-court. Lalu, ketika di pesawat, saya harus kembali ke Australia," kata pemain 24 tahun itu.
"Bagi kami (petenis), situasi ini penuh ketidakpastian. Seluruh penjuru dunia harus jauh lebih baik sebelum kami kembali melanjutkan turnamen."