- Wawancara 'Never Mind the Shuttlecocks' pada Sabtu (18/4/2020) mengungkap sisi lain dari Anders Antonsen.
- Tunggal putra Denmark itu mengungkap alasan dirinya sering memakai bandana ketika bertanding.
- Anders Antonsen juga menyebut Kento Momota sebagai musuh bebuyutan.
SKOR.id - Wawancara Anders Antonsen dalam acara 'Never Mind the Shuttlecocks' pada Sabtu (18/4/2020) mengungkap beberapa sisi lain dari pemain tunggal putra Denmark itu.
Dalam wawancara itu terungkap keinginan Anders Antonsen berduet dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo (Indonesia) pada nomor ganda putra hingga ciri khas penampilannya di lapangan.
Ya, pebulu tangkis peringkat tiga dunia itu memang cukup mudah dikenali saat bertanding berkat bandana atau ikat kepala (headband) putih yang dipakai.
Berita Bulu Tangkis Lain: Jika Main Ganda, Anders Antonsen Ingin Berpasangan dengan Kevin Sanjaya
Anders Antosen menyebut bandana tersebut dapat membantunya untuk mengatasi keringat yang mengucur ketika bertanding.
"Rambut saya terlalu panjang dan rasanya menyebalkan ketika turun ke mata. Kondisi itu jelas membuat frustrasi, jadi saya gunakan bandana dan justru jadi ciri khas," katanya.
Selain bandana, Anders Antonsen juga mambahas mengenai Kento Momota (Jepang) yang disebut sebagai musuh bebuyutannya pada nomor tunggal putra.
Anders Antonsen mengaku selalu terpacu untuk tampil mati-matian tatkala berhadapan dengan Kento Momota di gelanggang pertandingan.
"Saya menikmati pertandingan melawan Kento Momota. Dia adalah pemain yang fenomenal," pria 22 tahun ini menjelaskan.
"Dia selalu memacu saya untuk menjadi lebih hebat. Meski saya jarang bicara dengannya di luar lapangan, tetapi saya sangat menikmati momen saat melawannya," ujar Antonsen.
Dilansir dari laman resmi BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia), rekor perjumpaan Antonsen versus Momota sejauh ini masih didominasi oleh sang pemain Jepang.
Antonsen baru mencicipi satu kemenangan dari total enam pertemuan kontra Momota dalam berbagai turnamen bulu tangkis internasional.
Satu-satunya kemenangan yang bisa diraih oleh Antonsen terjadi saat berjumpa di final Indonesia Masters 2019.
Baca Juga: BWF Perkenalkan 8 Ambasador Anyar, Tidak Ada Wakil Indonesia
Kala itu, Anders Antonsesn sukses menang dengan skor 21-16, 14-21, 21-16 yang sekaligus membuatnya menjadi juara turnamen BWF World Tour Super 500 tersebut.
Sedangkan pertemuan terakhir di antara dua pemain ini terjadi pada ajang BWF World Tour Finals 2019 di Guangzhou, Cina.
Anders Antonsen kalah 21-19, 15-21, 15-21 dari Kento Momota saat bersua pada babak penyisihan grup.
Sementara itu, Antonsen terus mengasah kemampuan bulu tangkisnya meski seluruh turnamen telah ditangguhkan hingga waktu yang belum ditentukan.
"Karena saya ingin menjadi yang terbaik di dunia. Jika Anda ingin jadi yang terbaik, maka harus berlatih lebih setiap harinya," ia menegaskan.
Melalui Instagram @anders_antonsen, Antonsen sering membagikan kegiatan sehari-hari selama masa karantina Covid-19.