- Mats Wilander menyebut Novak Djokovic sebagai petenis paling merugi di balik segala penundaan turnamen tenis dunia karena virus corona.
- Novak Djokovic bakal kehilangan momentum 21 kemenangan beruntun hingga rekor tunggal putra paling sering memuncaki ranking ATP.
- Pembatalan turnamen tenis Grand Slam Wimbledon 2020 juga memberi kerugian tersendiri bagi Novak Djokovic.
SKOR.id - Novak Djokovic disebut sebagai petenis paling merugi di balik segala penundaan turnamen yang terjadi akibat pandemi virus corona (Covid-19).
Pendapat soal Novak Djokovic itu disampaikan oleh mantan petenis putra asal Swedia, Mats Wilander.
Menurut Mats Wilander, penangguhan kompetisi yang dijadwalkan berlangsung minimal hingga 12 Juli nanti bakal menghadirkan sejumlah kerugian bagi Novak Djokovic.
Baca Juga: Wimbledon 2020 Dibatalkan, Murray Bersaudara Beri Tanggapan
Pertama, Novak Djokovic akan kehilangan momen start apik yang diukir pada musim 2020, melanjutkan tiga kemenangan beruntun saat memperkuat Serbia pada Davis Cup 2019.
Djokovic sedang dalam tren 21 kemenangan beruntun. Catatan itu pula yang membuatnya menjuarai ATP Cup, Australia Open, dan Dubai Duty Free Tennis Championships 2020.
Kedua, penangguhan kompetisi juga membuat upaya Djoker menjadi petenis tunggal putra yang paling sering memuncaki daftar ranking ATP menjadi terganggu.
Secara keseluruhan, Novak Djokovic telah menghabiskan 282 pekan sebagai petenis tunggal putra nomor satu dunia.
Catatan petenis 32 tahun ini hanya kalah dari Pete Sampras (286 pekan) dan Roger Federer (310 pekan).
Akan tetapi, sistem ranking dunia sudah dibekukan sejak 23 Maret 2020 sebagai dampak dari penangguhan kompetisi tenis dunia.
Dengan pembekuan yang terjadi minimal hingga 12 Juli nanti, maka Djokovic sudah kehilangan 16 pekan untuk dimasukkan ke dalam penghitungan rekornya.
Terakhir, Djokovic juga bakal kehilangan momentum karena harus menunggu cukup lama untuk bisa mempertahankan gelar turnamen Grand Slam Wimbledon.
Pada tahun lalu, Novak Djokovic sukses menjadi juara turnamen tenis tertua di dunia itu setelah memenangi duel epik atas Roger Federer.
Baca Juga: Wimbledon 2020 Dibatalkan, Petenis Inggris Ini Ingin Melamar Kerja di Supermarket
"Sosok yang paling dirugikan adalah Djokovic. Dia belum pernah sekali pun kalah pada tahun ini dan virus itu jelas menghentikan momentumnya," kata Mats Wilander.
"Saat kompetisi kembali bergulir, semuanya akan kembali mulai dari nol. Lebih mengerikan karena kita tidak tahu kapan itu akan terjadi," ucapnya.