- Gregoria Mariska Tunjung mengaku perlu membenahi mental bertanding.
- Prestasi terbaik tunggal putri Indonesia itu tahun ini mencapai perempat final di Thailand Masters 2020.
- Pebulu tangkis peringkat 24 dunia tersebut berharap dapat lolos kualifikasi Olimpiade 2020.
SKOR.id - Gregoria Mariska Tunjung belum menunjukkan konsistensi. Dari tiga turnamen yang telah dilakoni, pencapain terbaiknya terjadi dalam turnamen HSBC BWF World Tour Super 300 Thailand Masters 2020.
Dalam ajang yang masih berlangsung di Indoor Stadium Huamark, Bangkok, 21-26 Januari itu, Gregoria Mariska Tunjung tersingkir pada perempat final, Jumat (24/1/2020).
Ia kalah dari Akane Yamaguchi dengan skor 23-25, 14-21. Hasil tersebut memperpanjang rapor buruk Gregoria melawan pebulu tangkis Jepang itu dalam lima pertemuan terakhir.
Sebelum bersua di Thailand, tunggal putri andalan Indonesia ini juga kalah dari Akane Yamaguchi pada babak pertama Indonesia Masters 2020, pekan lalu.
Kala itu, Gregoria Mariska Tunjung gagal memberikan performa terbaik di hadapan pendukung dan menyerah dengan skor 21-12, 15-21, 22-24.
Baca Juga: Thailand Masters 2020: Rapor Buruk Gregoria Berlanjut
Adapun di Thailand Masters, Gregoria sejatinya menunjukkan progres dibanding dua turnamen sebelumnya musim ini.
Sebelumnya, di Super 500 Malaysia Masters, 7-12 Januari dan Super 500 Indonesia Masters 14-19 Januari, atlet 20 tahun ini angkat koper di babak pertama.
Berkaca dari rentetan hasil tersebut, Gregoria Mariska Tunjung mengaku perlu berbenah diri, utamanya terkait mental.
"Saya harus memperbaiki mentalitas di lapangan. Selain itu, saya juga harus bisa mengendalikan tekanan dengan baik," katanya.
"Jika melawan pemain top memang saya masih kalah dari segi teknik dan fisik. Tetapi yang paling penting harus bisa melawan diri sendiri," Gregoria menuturkan.
"Saya ingin kedepannya saya bisa lebih tenang, dan lebih tahu harus berbuat apa di lapangan,” ungkap Gregoria.
Baca Juga: Thailand Masters 2020: Shesar Perlu Tingkatkan Fisik dan Power
Tekad pebulu tangkis peringkat 24 dunia itu memperbaiki performa sangat besar mengingat persaingan pengumpulan poin menuju Olimpiade Tokyo, Jepang 2020 terus bergulir.
Persaingan di setiap sektor pun bakal semakin berat. “Semua atlet pasti sudah bersiap untuk bersaing. Tak hanya antarnegara, tetapi juga antarpemain satu negara," kata Gregoria.
"Saya sendiri punya target, jika lolos Olimpiade nanti bukan cuma karena saya punya peringkat tertinggi di antara teman-teman tunggal putri. Tapi memang karena performa dan prestasi saya,” Gregoria menambahkan.
Dalam kesempatan yang sama, Gregoria Mariska Tunjung juga menuturkan bahwa pemain tunggal putri Indonesia saling membantu untuk memperbaiki permainan masing-masing.
"Dari dalam tim kami saling membantu dengan Fitriani dan Ruselli Hartawan. Kami tidak bersaing di dalam tim, karena kami dikirim terus pertandingan bersama," ujarnya.
"Tinggal berusaha saja memberikan yang terbaik. Dalam latihan kami saling membantu."