- Caroline Wozniacki resmi gantung raket usai kalah dari Ons Jabeur, 5-7, 6-3, 5-7, Jumat (24/1/2020).
- Petenis asal Denmark itu terlihat emosional di Margaret Court Arena.
- Sepanjang 15 tahun berkarier dalam tenis profesional, ia dua kali menempati peringkat pertama dunia.
SKOR.id - Momen haru menyelimuti Margaret Court Arena, Melbourne, Australia, Jumat (24/1/2020). Tepatnya usai pertandingan Caroline Wozniacki versus Ons Jabeur.
Caroline Wozniacki terlihat sangat emosional saat berbicara di hadapan penonton, menyusul kekalahan 5-7, 6-3, 5-7, pada babak ketiga Australia Open 2020.
Sambil membawa bendera Denmark, tangis kolektor satu gelar grand slam itu pecah saat menceritakan perjalanan kariernya dalam dunia tenis profesional.
"Ada begitu banyak hal yang bisa saya ingat. Salah satunya pencapaian yang sudah saya dapat di lapangan (selama berkarier)," kata petenis 29 tahun tersebut.
"Perasaan yang diberikan fan kepada kami sebagai pemain, termasuk saya, luar biasa. Belum lagi dukungan dari keluarga," Caroline Wozniacki menambahkan.
Baca Juga: Serena Williams Tersingkir dari Australia Open 2020
Utamanya untuk sang ayah, Piotr Wozniacki, yang selama ini menjadi pelatihnya. Tanpa dukungan dari keluarga, juara Australia Open 2018 bukan apa-apa.
"Mereka selalu menjadi bagian dan saya sangat menghargai itu. Perjalanan yang sudah kami lakui bersama-sama, luar biasa," kata istri dari David Lee tersebut.
Sejak melakoni debut profesional, 2005, karier Wozniacki melesat beberapa tahun setelahnya. Total, dirinya dua kali jadi nomor satu dunia, 2010 dan 2011.
Wozniacki jadi pemain pertama dari Skandinavia yang mampu menempati ranking tertinggi. Menariknya, kala itu, ia belum mengantongi titel grand slam.
Kariernya mengalami penurunan sepanjang 2012-2013. Kekalahan demi kekalahan, serta cedera lutut, membuatnya terlempar dari peringkat 10 besar.
Baca Juga: Luncurkan Motor Anyar, Ducati Optimistis Tatap MotoGP 2020
Pemain kelahiran Odense, 11 Juli 1990 tersebut mencoba bangkit pada 2014. Sayang, satu tahun berikutnya, performa Wozniacki kembali menurun.
Konsistensi mulai diperlihatkannya pada 2017. Puncaknya, Wozniacki menjuarai Australia Open 2018 usai mengalahkan Simona Halep, 7-6(2), 3-6, 6-4.
Total, Wozniacki mengantongi 30 gelar WTA. Musim 2011 dan 2012 jadi yang paling produktif di mana dirinya mengantongi masing-masing enam.
Wozniacki mengumumkan rencana gantung raket, awal Desember 2019, dan menjadikan Australia Open 2020 sebagai turnamen terakhir yang diikuti.
"Saya siap menghadapi babak baru (dalam hidup) dan benar-benar tak sabar. Anda mungkin akan melihat saya di luar lapangan," ia menuturkan.
Sumber: ubitennis, wikipedia.