- Zheng Siwei mengaku berkutat dengan cedera selama Cina absen setahun dari tur bulu tangkis internasional.
- Tandem Huang Yaqiong itu nyaris batal tampil di turnamen internal CBA Home Tournament pada 27-28 Maret 2021.
- Zheng Siwei mewaspadai Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai sebagai rival berat medali emas Olimpiade Tokyo.
SKOR.id - Zheng Siwei makin antusias jelang kembali turun ke turnamen bulu tangkis internasional sebelum Olimpiade Tokyo 2020 digelar musim panas ini.
Pasangan bermain Huang Yaqiong itu pun menceritakan perjuangannya yang terpaksa absen lebih dari setahun karena pandemi Covid-19.
Pasalnya, Cina memutuskan untuk tak mengirim wakilnya ke turnamen bulu tangkis internasional sejak All England 2020 digelar Maret tahun lalu.
Zheng Siwei pun mengaku jika dirinya tengah berjuang mengatasi cedera yang diderita selama masa "jeda" ini.
Bahkan Zheng Siwei nyaris batal tampil dalam ajang internal antar-pemain Pelatnas Cina, CBA Home Tournament, yang berlangsung pada Maret 2021.
"Sebenarnya latihan tahun ini tak berjalan mulus karena saya tak berlatih dalam waktu lama dan pada dasarnya saya menghabiskan sebagian besar waktu untuk pemulihan cedera."
"Latihan (selama pandemi) juga tidak terlalu sistematis. Jadi, saya tidak tahu berada di level apa kemampuan saat ini," kata pria 24 tahun itu dilansir dari aiyuke.com.
Zheng Siwei pun mengaku jika dirinya sempat mendapat masukan dari pelatih untuk tak memaksakan diri tampil pada CBA Home Tournament.
Namun, ia tetap bersikeras untuk bermain karena dirinya membutuhkan atmosfer pertandingan yang sudah lapa tak didapatkan.
Pada sisi lain, Zheng mengaku tetap mengikuti peta persaingan bulu tangkis dunia saat dirinya tak dapat ikut berkompetisi terutama nomor ganda campuran.
Zheng menyebut pasangan Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, sebagai lawan yang harus diwaspadai.
Menurut Zheng, ganda campuran peringkat kedua dunia itu memiliki progres yang mengerikan dalam setahun terakhir.
Apalagi Bass/Popor mampu menyapu bersih tiga turnamen akbar yang berlangsung di Thailand sepanjang Januari 2021.
"Saya rasa mereka melakukan progres yang hebat. Tiga turnamen di Thailand ibarat pertunjukkan solo Dechapol (dan Sapsiree)," Zheng menjelaskan.
"Semua orang dalam mode berlari saat ini. Semua orang ingin tampil optimal di Olimpiade pertamanya. Semua orang ingin menang medali emas. Saya pun menginginkannya."
"Tahun 2021 adalah Olimpiade pertama saya. Saya akan mencoba untuk menjaga mental sebaik mungkin dengan memikirkan bagaimana bisa bermain di level terbaik," katanya.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Sosok Li You-Mao kini menjadi atlet bulu tangkis tertua di dunia. Ia dijuluki sebagai "Anak Tua yang Nakal."https://t.co/joLHwvE6Wf— SKOR Indonesia (@skorindonesia) April 20, 2021
Berita Bulu Tangkis Lainnya:
Zhang Beiwen Galang Dana untuk Biaya Menuju Olimpiade Tokyo
Sapu Bersih 3 Gelar di Tur Asia 2021, Ganda Thailand Komunikasi Lewat Kontak Mata