SKOR.id – National Basketball Association (NBA) adalah rumah bagi ratusan atlet yang terbaik di dunia dalam bidang olahraga bola basket. Namun banyak dari pebasket profesional tersebut juga memiliki bakat di luar kemampuan menembak, dan beberapa di antaranya memupuk minat terhadap musik.
Bagi sebagian orang, seni mungkin hanyalah sekedar hobi sampingan. Baik itu mengatur irama, mengatur gaya bebas, atau rajin berlatih instrumen, musik menawarkan mereka pelarian sementara dari tekanan mencetak gol dan memenangkan pertandingan.
Bagi yang lain, musik sama seriusnya dengan karier seperti bola basket. Para pemain ini menghabiskan masa liburnya di studio rekaman, merekam video musik, atau merencanakan peluncuran lagu atau album berikutnya.
NBA 2023-2024 juga penuh dengan pemain yang menyukai musik, mulai dari rapper Miles Bridges (Charlotte Hornets) dan Damian Lillard (Milwaukee Bucks) hingga pemain piano ajaib Zeke Nnaji (Denver Nuggets).
Nama yang disebut terakhir bahkan diketahui sudah bermain piano sejak bangku kelas satu sekolah dasar. Saat rekan-rekannya memandang musik sebagai sesuatu yang terpisah dari karier bola basket mereka, forward 23 tahun itu menemukan harmoni yang mengejutkan di antara keduanya.
“Saya telah bermain piano sejak berusia enam tahun. Saat tumbuh dewasa, saya memiliki mainan piano kecil yang sering saya mainkan,” kata Nnaji kepada Billboard.
“Orangtua melihat betapa saya menikmati permainan itu, jadi sekitar umur enam tahun, mereka mendaftarkan saya ke les piano. Sejak saat itu, saya bermain sendiri dan belajar hal-hal baru,” ucap pebasket bernama lengkap Ezekiel Tobechukwu “Zeke” Nnaji itu.
Terkait genre musik yang dimainkan, Nnaji mengaku menyukai genre musik yang berbeda, dari ragtime hingga klasik, jazz hingga musik modern.
“Saya hanya senang bisa mendengarkan sebuah lagu. Jika saya menikmati lagu itu, saya akan duduk dan mempelajari cara memainkannya dengan piano,” ujar Nnaji.
“Saya juga menggubah beberapa musik ciptaan sendiri, dan sudah melakukannya sejak duduk di bangku kelas empat. Awalnya hanya berupa lagu-lagu dengan satu not kecil di sana-sini. Namun seiring bertambahnya usia, lagu-lagu itu menjadi lebih rumit dan rumit.”
Power forward yang musim ini mencatat statistik rata-rata 3,2 points per game; 2,1 rebounds per game; 0,6 assists per game; dan 44,9 persentase field goals itu juga mengaku tidak khawatir jika musik yang ditekuninya ternyata mampu melewati karier bola basket profesionalnya di NBA.
“Sejak awal, saya melihat banyak korelasi antara berlatih piano dan bermain bola basket — dedikasi yang sama, latihan yang sama yang harus Anda lakukan dalam keahlian Anda,” katanya.
“Jumlah pengulangan yang sama dengan yang Anda gunakan pada kunci untuk menguasai sebuah lagu dapat diterapkan pada bola basket saat Anda mencoba melepaskan tembakan.
“Saya memperhatikan bahwa disiplin yang sama seperti yang saya miliki pada piano, juga dapat saya terapkan pada bola basket. Itu membuat keduanya lebih mudah, bisa melihat bagaimana masing-masing membantu satu sama lain.”