- Menpora Zainudin Amali enggan membahas masalah politik di Kantor Kemenpora.
- Hal tersebut disampaikannya saat mendapat pertanyaan dari salah satu awak media.
- Zainudin Amali merupakan ketua pemenangan Partai Golkar.
SKOR.id - Begitu kalimat singkat Menpora, Zainudin Amali, ketika ditanya seorang kawan wartawan terkait Golkar. "Urusan politik, waktunya malam hari dan bukan di kantor Kemenpora," katanya lagi.
Lho, kok?
Jangan bingung, Dr. Zainudin Amali yang diberi kepercayaan oleh Presiden Jokowi sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, adalah Ketua Pemenangan Partai Golkar. Artinya, politik praktis sesungguhnya melekat dengan dirinya.
Naik atau tidaknya, sukses atau tidaknya partai Golkar, berada di bawah komandonya. Strategi bagaimana Golkar di depan, bergantung dengan langkah-langkahnya dalam berpolitik.
Tapi, kenapa kok begitu?
"Saya tidak ingin mengambil waktu saya sebagai Menpora," katanya. "Sebisa mungkin, jika bicara soal Golkar, ya setelah jam kerja menteri selesai, " lanjut politisi senior ini.
Hal ini dimulai saat Amali bertemu mantan Presiden, SBY di Sentul untuk melihat klub bola voli. "Saya sengaja memakai kaos kuning untuk menyambut adinda saya Menpora Zainudin Amali dari Golkar," ucap SBY kepada para wartawan.
Sejak itu, beberapa wartawan langsung mengaitkan duet Golkar-Demokrat di masa depan. Tapi, ya seperti itulah jawaban Amali saat ditanya wartawan pada siang hari.
Pandangan Amali ini mengingatkan saya pada Khalifah Umar bin Abdul Aziz salah satu pemimpin Dinasti Umayyah, tahun 717-720 masehi. Saat itu sang khalifah sedang bekerja pada malam hari.
Tiba-tiba pintu kamarnya diketuk. "Siapa?" tanya sang Khalifah.
"Aku, putramu," jawab orang di luar kamar.
Singkatnya, sang putra masuk dan lampu dimatikan oleh sang Khalifah. "Mengapa engkau matikan lampunya wahai Khalifah?" tanya sang putra.
"Minyak untuk lampu ini dibeli oleh uang negara, sementara engkau datang untuk membicarakan hal pribadi," jawab Khalifah dengan suara lembut.
Amali pasti bukan Khalifah Umar bin Abdul Aziz, tapi langkah yang dilakukannya bagi saya sungguh luar biasa. Hampir pasti, Amali mencoba dengan sungguh-sungguh untuk tidak menggunakan jam kerja Menpora bagi kepentingan partai Golkar. Dan, hingga hari ini belum satu pun wartawan yang berhasil mewawancarainya tentang kemenangan Golkar di siang hari.
Bahkan sambil bergurau, Amali mengatakan: "Kamu kan wartawan olahraga, jangan tanya yang lain dong," katanya sambil berseloroh.
"Kalau mau bicara politik, ya politik olahraga sajalah. Tetap berpolitik, tapi politik anggaran. Bagaimana memenuhi anggaran untuk memback-up program bagi kepentingan atlet untuk meraih prestasi!" tandas Menpora sambil tersenyum.*
M. Nigara
Wartawan Senior
Berita Lainnya:
Luuk de Jong Terancam Dibuang ke Klub Zona Degradasi
Inter Milan Juara Paruh Musim, Simone Inzaghi Kalem Saja
4 Pecatur Indonesia Raih Prestasi di Barcelona, IM Medina Aulia Jadi yang Terbaik Kedua
Menpora dan PWI MoU di HPN, Siwo Berikan Penghargaan Inisiator Olahraga