SKOR.id – Meg 2: The Trench dijadwalkan baru akan dirilis pada 4 Agustus 2023 (di Amerika Serikat) dan didistribusikan oleh Warner Bros. Pictures.
Menjadi sekuel The Meg (2018), film ini dibintangi Jason Statham, Wu Jing, Sophia Cai, Page Kennedy, Sergio Peris-Mencheta, Skyler Samuels, dan Cliff Curtis.
Jika The Meg berfokus pada Jonas Taylor (diperankan Statham) yang melawan megalodon—hiu zaman prasejarah berukuran raksasa—sekuelnya akan menampilkan aksi yang lebih besar dan agak berlebihan karena menambahkan beberapa megalodon sekaligus.
Salah satu yang menarik perhatian di Meg 2: The Trench adalah ditariknya bintang The Wandering Earth Wu Jing sebagai salah satu pemeran penting. Aktor yang juga dikenal dengan nama Jacky Wu ini adalah salah satu aktor dengan bayaran tertinggi di Cina dan superstar besar di negara tersebut.
Berpengalaman bermain bersama aktor-aktor laga Barat seperti Scott Adkins dan Frank Grillo sekaligus menjadi sutradara masing-masing dalam film Wolf Warrior dan Wolf Warrior 2, Meg 2: The Trench akan menandai peran utama pertama Wu dalam film Hollywood.
Meg 2: The Trench bisa menjadi hit komersial besar-besaran di Cina karena kuatnya kebintangan Wu Jing.
Awal tahun ini, The Wandering Earth 2 memecahkan rekor komersial besar-besaran di negara itu dan sekarang menjadi film Tiongkok berpenghasilan kotor tertinggi ke-10 sepanjang masa dan film berpenghasilan kotor tertinggi keenam tahun 2023 sejauh ini.
Wu Jing lahir pada tahun 1974 dari keluarga seniman bela diri. Dipengaruhi oleh para tetua dan lingkungannya, Wu Jing memulai perjalanan seni bela dirinya sendiri pada usia enam tahun. Dia bergabung dengan tim seni bela diri pada usia 15 dan memenangi kejuaraan jousting dan sparring pada usia 17.
Mempelajari seni bela diri sejak usia muda tidak hanya membangun tubuh dan keberanian Wu namun juga memberinya karakteristik khas seniman bela diri seperti integritas dan kesopanan.
Selama 25 tahun ia bekerja di industri film, Wu telah menciptakan karya yang mengesankan melalui penampilannya yang terampil dalam film-film seperti Tai Chi Boxer (1996), Kill Zone (2005), Twins Mission (2007), Invisible Target (2007), dan Shaolin (2011).
Walau kariernya mengalami pasang surut, tetapi Wu Jing tidak pernah berhenti menantang dirinya sendiri. Dia berhasil beralih dari aktor menjadi sutradara dengan film Legendary Assassin (2008) dan serial film Wolf Warrior dan Wolf Warrior Ⅱ.
Tumbuh dari sebagai seniman bela diri hingga memainkan tokoh-tokoh heroik di layar lebar dan kemudian dari seorang aktor menjadi sutradara, Wu Jing telah menunjukkan ketekunannya sebagai seorang praktisi film dan kesopanan seorang seniman bela diri.
Tidak banyak yang tahu bila keahlian seni bela diri Wu Jing diperoleh dari Beijing Shichahai Sports School, sekolah olahraga yang sudah lebih dari 50 tahun menjadi tempat lahirnya atlet-atlet top Cina.
Masuk ke Beijing Shichahai Sports School dari usia sangat muda (sekira 6 tahun) pada 1980 dan mundur pada 2000. “Jadi, saya belajar di sana selama 20 tahun,” ucap Wu Jing dalam wawancara di degruyter.com, beberapa waktu lalu.
Wu Jing menjelaskan, setelah lulus sebagai siswa, dirinya bertahan di Beijing Shichahai Sports School sebagai pelatih untuk cabang olahraga seni bela diri, sampai tahun 2000.
Seperti kebanyakan atlet seni bela diri Cina, Wu Jing juga ingin menujukkan kemampuan bela dirinya di film. Sayangnya, saat ia ingin menjadi aktor, pasar film-film aksi di Cina sedang tidak bagus.
Perkembangan teknologi membuat film aksi menjadi hanya sekadar gerakan-gerakan. Praktis, tidak ada yang aktor martial arts di film. Dengan kata lain, para ahli seni bela diri seperti kehilangan spirit.
Dalam beberapa tahun terakhir, Cina tidak mampu memunculkan ahli-ahli seni bela diri baru yang mampu mengekspresikan budaya nasional mereka.
Masalah lainnya, sulit bagi para sineas Cina untuk membuat film yang bisa diterima generasi muda Cina. Film-film aksi Cina sangat tergantung pada pasar dan industri.
Apa yang dilakukan Wu Jing dengan film-film Cina yang dibintangi dan disutradarainya diharapkan mampu mendongkrak perfilman negaranya. Dan pengalaman terlibat di Meg 2: The Trench mungkin bisa membantu hal tersebut.