- Ide Roger Federer yang ingin menyatukan ATP dan WTA dapat dukungan dari Presiden WTA, Steve Simon.
- Menurutnya, ide mengintegrasikan dua induk olahraga tenis yang diusul Federer cukup masuk akal.
- Simon menegaskan dukungan ini bukan semata untuk mencari keuntungan.
SKOR.id – Ketua Asosiasi Tenis Putri (WTA) Steve Simon mendukung usulan Roger Federer terkait penyatuan WTA dan Asosiasi Tenis Profesional Putra (ATP).
Menurut Steve Simon, ide mengintegrasikan dua induk olahraga tenis yang dari Roger Federer, peringkat tunggal putra keempat dunia, cukup masuk akal.
“Tentu saja saya menjadi orang pertama yang mendukung usulan itu. Jelas itu jalan yang panjang dan berliku untuk mewujudkannya,” kata Steve Simon.
Simon menuturkan ketidakpastian turnamen musim ini karena pandemi virus corona (Covid-19) menjadi pelecut untuk segera merealisasikan ide Roger Federer.
Berita Tenis Lainnya: Petenis Novak Djokovic Diduga Langgar Aturan Karantina di Spanyol
Seperti diketahui, ATP, WTA, dan Federasi Tenis Internasional (ITF) telah menangguhkan turnamen sejak Maret hingga pertengahan Juli nanti.
Namun, penangguhan tersebut bisa saja berlanjut jika pandemi belum mereda. Simon menuturkan, krisis dan tantangan terkadang juga dapat memberi peluang.
"Itu akan membutuhkan waktu tetapi secara konseptual mungkin tidak memakan waktu lama,” ucap Simon.
Dalam kesempatan ini Simon juga menegaskan dukungan untuk Federer bukan langkah untuk menyelamatkan organisasi yang dipimpinnya di tengah krisis global.
“Ini bukan mengenai berusaha menyelematkan WTA. Kami akan baik-baik saja jika melakukan bisnis dengan baik," ujar Simon.
"Kami akhirnya akan kembali ke olahraga bersama-sama. Menurut saya WTA akan sangat mendukung konsep ini.”
Berita Tenis Lainnya: Eks-Finalis French Open Prediksi Rekor Grand Slam Roger Federer Terlewati
Ide menyatukan ATP dan WTA ini dilontarkan Roger Federer melalui akun Twitter, bulan lalu. Sejumlah petenis top lalu merespons. Termasuk salah satu rival Federer, Rafael Nadal.
Selain itu sejumlah legenda olahraga ayun raket ini juga memberikan dukungan. Misalnya, Billie Jean King.
“Saya setuju dan telah mengatakannya sejak awal 1970-an. Satu suara putra dan putri bersama-sama. Mari wujudkan,” kata Billie Jean King.