SKOR.id - Operator Liga TopSkor Jawa Timur musim ini memutar kompetisi di beberapa daerah. Mulai Surabaya, Malang, Jember, Kediri, Madiun, hingga Madura.
Menariknya di setiap daerah tempat penyelenggaraan Liga TopSkor Jatim, operator menggelar sesi workshop atau lokakarya bagi para pelatih tim peserta.
Hal ini penting dilakukan untuk membekali para pelatih dengan pengetahuan dan pengalaman empiris dari pelatih profesional.
Terkait kegiatan lokakarya ini operator Liga TopSkor Jatim menghadirkan Joko Susilo, pelatih berlisensi AFC Pro. Ia sudah berpengalaman melatih di beberapa klub, satu di antaranya Arema FC.
Redaksi Liga TopSkor berkesempatan untuk wawancara dengan coach Joko Susilo, terkait materi dan pesan apa saja yang disampaikannya dalam kegiatan lokakarya yang sudah dilakukan. Berikut petikan wawancaranya:
Coach, bisa dijelaskan gambaran umum dari lokakarya yang dilakukan?
Pertama-tama kompetisi ini adalah bentuk kepedulian dari Liga TopSkor. Karena kita tahu ada tujuh elemen dalam pembinaan, yaitu manajemen, perencanaan, program, pelatih berkualitas, supporting, infrastruktur, dan kompetisi atau pertandingan.
Nah, setidaknya Liga TopSkor sudah membantu memenuhi tiga elemen. Mulai perencanaan, program, hingga pertandingan.
Jadi, saya rasa apa yang dilakukan Liga TopSkor ini keren ya. Saya pribadi senang berinteraksi dengan para pelatih muda dalam kegiatan yang dilakukan.
Menurut Coach seperti apa Liga TopSkor?
Liga ini telah memberi wadah kompetisi yang nyata dalam pembinaan. Dengan kompetisi, pelatih bisa membuat perencanaan dalam pengembangan pemain dan membuat program. Ini akan meningkatkan mutu pelatih.
Bagaimana kualitas Liga TopSkor?
Berkualitas atau tidak suatu kompetisi ditentukan dari pertandingan itu sendiri. Kemudian kualitas permainan ditentukan pemain, dan pemain-pemain berkualitas dihasilkan dari pelatih berkualitas.
Maka kegiatan workshop seperti ini sangat penting untuk menentukan kualitas dari kompetisi, dalam hal ini Liga TopSkor. Dan, apa yang dilakukan sekarang ini sudah di jalur yang benar.
Apa yang Anda sampaikan kepada pelatih, terutama ketika mengarahkan pemain dalam pertandingan?
Paling penting bagaimana pelatih itu bisa memanajemen bench pemain, karena masalah sering muncul dari situ. Maka saya sampaikan, pelatih harus memiliki manajerial yang bagus di bench pemain.
Saya berharap dengan kegiatan seperti ini bisa menambah pengetahuan buat para pelatih. Terutama bagaimana mengelola, misalnya kekalahan.
Bisa dijelaskan lebih dalam, Coach?
Iya, dari pertandingan ke pertandingan pelatih harus memegang prinsip bahwa ini adalah pengembangan. Jadikan kekalahan sebagai momen untuk belajar pertandingan-pertandingan berikutnya. Kalah tidak masalah, terpenting belajar dari kekalahan itu.
Apa lagi yang Anda sampaikan dari sisi kepelatihan kepada para pelatih?
Saya berbagi metode melatih, kemudian juga taktik dan strategi yang sederhana. Karena Liga TopSkor ini adalah tempat belajar, sehingga dasar-dasar harus kuat.
Terakhir Coach, apa pesan Anda kepada pelatih dalam menjalin hubungan dengan orang tua pemain?
Iya saya juga menyampaikan tentang parenting dalam lokakarya. Ini penting karena jangan sampai pelatih tidak memiliki keberanian dan otoritas.
Sampaikan kepada orang tua, bahwa pelatih adalah leader. Dan, Liga TopSkor adalah tempat belajar semuanya, termasuk orang tua. Jadi, kuncinya adalah pelatih harus memposisikan dirinya sebagai leader. (*Artikel ini dibuat oleh kontributor Skor.id, Ari Dwi Prasetyo)