Wonderkid: Rayan Cherki, Produk Terbaru Pabrik Talenta Lyon

Teguh Kurniawan

Editor:

  • Performa sempurna melawan Nantes di Piala Prancis, Januari lalu, mencuatkan Rayan Cherki sebagai bintang masa depan Olympique Lyon.
  • Remaja 16 tahun itu memiliki kedewasaan bermain jauh melampaui usianya, dibekali teknik dan pergerakan di atas rata-rata.
  • Sebagai gelandang serang, Rayan Cherki punya insting tajam dalam melesakkan gol maupun mengirim assist.

SKOR.id - Akademi sepak bola Olympique Lyonnais (OL Academy) sudah tersohor di seantero Prancis, bahkan dunia.

Dari tempat tersebut, lahir sederet talenta luar biasa yang sangat berpotensi menjadi bintang papan atas.

Mudah saja menyebutkan produk berkualitas dari akademi Lyon.

Mulai dari pemain yang masih menapak ke level tertinggi, macam Hossam Aouar, Corentin Tolisso, Nabil Fekir, Alassane Plea, dan lainnya.

Sampai superstar elite seperti Karim Benzema, Alexandre Lacazette, Samuel Umtiti, serta Anthony Martial.

Bahkan, jika menghitung mereka yang kariernya mulai redup atau pensiun, akan muncul nama-nama macam Hatem Ben Arfa, Loic Remy, Sidney Govou, dan banyak lagi.

Pada pertengahan Januari lalu, sosok muda berbakat dari OL Academy kembali mencuri perhatian. Dia adalah Rayan Cherki, pemain berusia 16 tahun asli kelahiran City of Lights.

Berita Wonderkid Lainnya: Wonderkid: Billy Gilmour, Pangeran Chelsea dari Utara

Tampil sebagai starter Lyon dalam laga babak kedua Piala Prancis versus Nantes, Cherki sukses berperan dalam empat gol kemenangan tim.

Dia mencetak dua gol pembuka sebelum membidani dua lainnya. Ketika wasit meniup peluit panjang, Lyon unggul 4-3 atas sang rival.

Situs Sofascore memberi nilai sempurna 10 buat Cherki atas performanya tersebut. Itulah momen di mana remaja berdarah Italia-Aljazair itu memperkenalkan sosoknya kepada dunia.

Namun, itu bukan kali pertama Cherki jadi pembicaraan publik. Dua pekan sebelumnya, pada babak pertama Piala Prancis, penyerang belia itu sukses mengoyak gawang Bourge-en-Bresse.

Itulah gol kompetitif perdananya buat Les Gones, sekaligus menjadikan Cherki sebagai pencetak gol termuda dalam sejarah Lyon pada usia 16 tahun, 140 hari.

"Saya sama sekali tidak menyangka bisa menyumbang gol, main di menit-menit akhir. Namun, keberuntungan masih tersenyum kepada saya," katanya kala itu.

"Saya sangat senang bisa mengukir rekor tersebut. Tapi yang paling menyentuh adalah sambutan hangat penggemar setelahnya."

Torehan tersebut hadir hanya selang beberapa bulan dari debut Cherki di tim utama Lyon, versus Dijon dalam duel Liga Prancis, 19 Oktober tahun lalu.

Meski tak melesakkan gol pada pertandingan itu, talenta dan kematangan Cherki sudah terlihat di lapangan. Tak heran bila Presiden Jean-Michel Aulas memberinya standing ovation.

Karakter kuat

Rayan Cherki merupakan pemain asli Lyon, lahir di kawasan Pusignan, sebelah Timur kota, pada 17 Agustus 2003.

Bakat besarnya sudah terlihat sejak usia tujuh tahun, ketika Cherki bergabung dengan akademi AS Saint-Priest.

Satu tahun menimba ilmu di klub yang juga mengasah bakat Nabil Fekir itu, Cherki pun dipinang oleh Lyon.

Sejak itu, perkembangan kariernya pun melesat tajam. Mulai dari kompetisi usia muda Liga Prancis, Liga Champions junior, sampai akhirnya debut di tim utama Les Gones pada 2019.

Padahal, Cherki sempat mengalami cedera lutut cukup parah pada usia 13 tahun, yang membuatnya melewatkan semusim penuh tanpa sepak bola.

Namun, di sinilah salah satu karakter terpenting Cherki terlihat jelas. Dia adalah sosok pantang menyerah, tak mudah putus asa hanya oleh sedikit hambatan.

Buat sosok seusianya, Cherki juga termasuk percaya diri. Dia secara reguler berkompetisi dengan pemain dua-tiga tahun lebih tua, tapi tetap tampil dominan.

Pernah dalam satu pertandingan bersama Lyon U-18, melawan tim amatir Paris, Cherki bermain sangat memikat, sampai-sampai fans lawan malah mengelukan namanya dan meminta tanda tangan.

 

 

Teknik lengkap

Satu hal yang pasti, kualitas teknik Cherki merupakan daya tarik terkuatnya. Remaja berpostur 176 cm ini memiliki kontrol bola luar biasa ditambah pergerakan cerdik.

Ketika bola berada di kakinya, akan sulit bagi lawan untuk merebut penguasaan. Ditambah sejumlah trik yang mampu memperdaya para bek, butuh konsentrasi luar biasa untuk mengantisipasi ancaman Cherki.

Kemudian, Cherki juga memiliki visi yang baik dalam melepas umpan. Dua assist yang dia ciptakan saat melawan Nantes jadi bukti terkini.

Semua kualitas ini membuat Cherki sangat ideal ditempatkan sebagai penyerang. Baik dengan peran sayap di kedua sisi, atau nomor 10 di belakang striker.

Dalam 12 penampilannya bersama tim senior Lyon sejauh ini, memang itulah area yang dipercayakan kepada Cherki.

Dia memperlihatkan kecerdasan dalam mencari ruang, bergerak dengan baik tanpa bola, tenang saat mendapat peluang, juga mampu menggunakan kedua kaki sama ampuhnya.

Rapor cemerlang Cherki tersebut sangat memuaskan pelatih Rudi Garcia, yang saat ini kehilangan dua pilar, Memphis Depay dan Jeff-Reine Adelaide.

Seandainya kompetisi tak terhenti oleh wabah virus corona, mungkin Cherki sudah mendapat kesempatan lebih banyak lagi bersama Les Gones.

Masa depan

Performa luar biasa yang diperlihatkan Cherki pada usia 16 tahun membuatnya dibandingkan dengan bintang belia Prancis, Kylian Mbappe.

Seperti Cherki, penyerang Paris Saint-Germain (PSG) itu juga melejit sejak remaja, mencatatkan sejumlah rekor, dan puncaknya memenangkan Piala Dunia 2018 bersama tim nasional.

 

Rayan Cherki tampaknya sedang meniti jalan ke arah serupa. Namun, yang pertama dibutuhkannya adalah menit bermain reguler.

Penyerang belia ini harus bisa jadi andalan di tim utama Lyon terlebih dulu, sebelum menatap target yang lebih tinggi.

Ada rumor ketertarikan sederet klub raksasa Eropa macam Real Madrid dan Manchester United, tapi Cherki tak boleh terlena.

Dia masih memiliki kontrak di Stade de Lyon sampai 2022, lebih baik fokus mengembangkan kemampuan bersama Les Gones.

Mungkin Cherki bisa menginspirasi Lyon untuk merusak dominasi PSG di kompetisi domestik, seperti Mbappe melakukannya bersama AS Monaco, empat tahun lalu.

Setelah jadi pemain lebih matang, pilihan untuk melanjutkan karier bakal terbuka lebar. Manajemen Lyon juga tahu mereka tak bisa selamanya menahan Cherki.

Berita Wonderkid Lainnya: Wonderkid: Thiago Almada, Playmaker Masa Depan Argentina

"Klub yang saya sukai setelah Lyon? Real Madrid. Suatu saat saya bermimpi main di sana," kata pemain muda itu, beberapa waktu lalu.

Melihat perkembangannya yang begitu cepat, bukan tak mungkin ambisi Rayan Cherki tersebut bakal segera terwujud.

Profil singkat Mathis Rayan Cherki

Lahir: Lyon (Prancis), 17 Agustus 2003
Posisi: Gelandang serang, penyerang sayap
Karier:
- Olympique Lyon (2019-sekarang)

 

RELATED STORIES

Wonderkid: Eduardo Camavinga, Talenta Muda Incaran Klub-klub Elite Eropa

Wonderkid: Eduardo Camavinga, Talenta Muda Incaran Klub-klub Elite Eropa

Eduardo Camavinga, pemain yang memikat klub-klub elite Eropa menjelang dibukanya bursa transfer musim panas.

Wonderkid: Florentino Luis, Si Gurita Incaran Manchester United

Benfica memiliki sosok wonderkid yang dikabarkan menjadi incaran Manchester United, Florentino Luis.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Valentino Rossi (1), Jorge Lorenzo (2), Marc Marquez (3), Maverick Vinales (4), dan Jorge Martin (5), semua terinspirasi karakter superhero dalam film. (M. Yusuf/Skor.id)

SKOR SPECIAL

Mengapa Banyak Bintang MotoGP Terinspirasi Karakter Superhero Film

Mulai Valentino Rossi hingga Jorge Martin, sejumlah pembalap MotoGP terinspirasi karakter-karakter pahlawan super dari komik atau film untuk merayakan kemenangan.

Tri Cahyo Nugroho | 22 Nov, 18:44

Warna dasar hitam dipilih oleh Starcow Paris dan Kappa untuk koleksi jersey yang baru saja mereka rilis. (Dede S. Mauladi/Skor.id)

Culture

Kerja Sama Starcow Paris dan Kappa untuk Jersey Kolaboratif

Starcow Paris dan Kappa merilis koleksi model jersey dalam jumlah terbatas.

Tri Cahyo Nugroho | 22 Nov, 16:56

Aktris Sydney Sweeney menghabiskan satu hari di lintasan balap bersama juara NASCAR Cup Series 2023 Ryan Blaney. (Dede S. Mauladi/Skor.id)

Culture

Sydney Sweeney Sulit Lupakan Sensasi di Atas Mobil NASCAR

Aktris seksi Hollywood Sydney Sweeney terkesan dengan kehidupan cepat di lintasan balap mobil NASCAR.

Tri Cahyo Nugroho | 22 Nov, 16:45

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir melakukan pertemuan dengan kiper Inter Milan, Emil Audero, 13 April 2024. (Foto: Instagram Erick Thohir/Grafis: Yusuf/Skor.id).

National

Erick Thohir Ungkap Kans Naturalisasi Emil Audero

Erick Thohir mengakui sudah lebih dari satu kali bertemu dengan Emil Audero.

Sumargo Pangestu | 22 Nov, 16:29

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming Barito Putera vs Persita Tangerang di Liga 1 2024-2025

Pertandingan Barito Putera vs Persita Tangerang akan digelar di Stadion Sultan Agung, Bantul pada Sabtu (23/11/2024).

Sumargo Pangestu | 22 Nov, 16:21

Jonatan Christie, pebulu tangkis Indonesia

Badminton

China Masters 2024: Indonesia Sisakan Jonatan Christie dan Sabar/Reza di Semifinal

Jonatan Christie dan Sabar/Reza jaga asa Indonesia merebut gelar dari China Masters 2024 usai keduanya berhasil melangkah ke semifinal.

Arin Nabila | 22 Nov, 15:55

PMGC 2024 (PUBG Mobile)

Esports

PMGC 2024: Klasemen Akhir Survival Stage, Dua Tim Indonesia ke Last Chance

Voin Donkey dan Bigetron Knights akan memperebutkan enam tiket tersisa menuju ke Grand Final PMGC 2024.

Gangga Basudewa | 22 Nov, 15:46

Mike Tyson akan membintangi film superhero unik Bunny-Man yang dibuat di Italia. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Other Sports

Sylvester Stallone Sebut Mike Tyson Layak Diganjar Piala Oscar Usai Kalah dari Jake Paul

Aktor pemeran Rocky Balboa, Sylvester Stallone, menilai Mike Tyson menahan diri saat duel lawan Jake Paul di atas ring tinju.

I Gede Ardy Estrada | 22 Nov, 15:13

Kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia untuk kategori putra, Pro Futsal League 2024-2025. (Yusuf/Skor.id)

Futsal

Update Bursa Transfer Pro Futsal League 2024-2025 Periode Awal Musim

Pergerakan masuk dan keluarnya pemain dari 12 tim peserta Pro Futsal League 2024-2025 yang terus diperbaharui.

Taufani Rahmanda | 22 Nov, 14:31

CEO PT Mitra Kreasi Garmen selaku pemilik merek Mills, Ahau (putih) bersama Pemilik klub asal Belgia FCV Dender, Sihar Sitorus, meresmikan kerja sama kedua pihak, November 2024. (Foto: Mills/Grafis: Yusuf/Skor.id)

National

Kontrak Dua Musim, Mills Jadi Apparel Resmi Klub Ragnar Oratmangoen FCV Dender

Kerja sama Mills dengan FCV Dender berkat koneksi Indonesia dan ingin memperkenalkan Indonesia di mata dunia.

Nizar Galang | 22 Nov, 14:26

Load More Articles