- Muhammad Rafly Asrul diyakini akan menjadi tulang punggung timnas U-20 Indonesia pada Piala Dunia U-20 2023.
- Berkat keuletan dan kerja kerasnya meningkatkan kualitas permainan,
Rafly Asrul dipercaya sebagai kapen skuad Garuda Select. - Pelatih Garuda Select Des Walker menyebut gaya bermain Rafly Asrul mirip gelandang Chelsea, Jorginho.
SKOR. id - Postur Muhammad Rafly Asrul terlihat kurang ideal untuk memainkan peran sebagai gelandang serang.
Namun, pemain asal Enrekang, Sulawesi Selatan tersebut mampu menutupi kekurangannya itu dengan permainan pintar.
Kini, Rafly Asrul kian dekat untuk mewujudkan mimpinya menjadi pesepak bola profesional.
Pada Oktober 2020, Rafly Asrul bak mendapat durian runtuh. Rencana Liga 1 mewajibkan pemain U-20 di tim utama, membuat PSM Makassar mempromosikannya.
Rafly Asrul naik ke tim senior dari PSM U-16 Elite Pro Academy. Sayang, belum juga mencicipi panggung sepak bola profesional, kelanjutan Liga 1 2020 tak menemui kejelasan.
Bahkan, Liga 1 2020 akhirnya diputuskan untuk dibatalkan oleh PSSI pada awal tahun ini.
Meski begitu, Rafly Asrul tak patah arang. Bersama tiga rekannya, Edgard Amping, Fernando Pamungkas, dan Kakang Rudianto, mereka dipercaya kembali ikut program Garuda Select III.
Keempatnya bisa dibilang sebagai pemain 'senior' pada program kali ini lantaran sebelumnya mereka merupakan alumni Garuda Select II di Birmingham, Inggris pada 2020.
Berkat keuletan dan kerja kerasnya meningkatkan kualitas permainan, pemain kelahiran 19 Februari 2003 tersebut dipercaya sebagai kapten skuad Garuda Select.
Rafly Asrul pun diyakini akan menjadi tulang punggung Indonesia pada Piala Dunia U-20 2023.
Sikap dan attitude yang diperlihatkan Rafly Asrul baik di dalam maupun luar lapangan diakui sejumlah rekannya patut menjadi contoh.
Hingga saat ini, Rafly Asrul masih terus mempertahankan kebiasan menjalankan Salat Dhuha sebelum menjalani pertandingan.
"Saya berdoa meminta keselamatan, kekuatan, dan bisa bermain semaksimal mungkin," ujar Rafly Asrul.
"Selain itu, saya suka mendengarkan lagu lagu Maluku, Ambon, barat, dan tentunya anthem PSM yang membangkitkan semangat saat bertanding," katanya.
Tidak hanya itu, pelatih Garuda Select Des Walker membandingkan gaya bermain Rafly Asrul dengan gelandang serbabisa Chelsea asal Italia, Jorginho.
Meski tak memiliki postur tinggi, Rafly Asrul memilliki kelebihan dalam hal visi bermain. Umpan-umpan terobosannya kerap menghasilkan gol bagi rekannya.
Rafly Asrul pun memiliki kedua kaki yang sama kuat. Belum lama ini, dia ditunjuk tim pelatih Garuda Select untuk mempraktikkan beberapa tips latihan teknik sepak bola sederhana.
Tips yang dipraktikan Rafly Asrul adalah teknik dasar yang bisa dilakukan secara praktis di rumah dalam sebuah video.
Lalu, Rafly Asrul mempraktikkan beberapa gerakan latihan sederhana didampingi asisten pelatih Garuda Select Danny Holmes.
Terkait latihan-latihan praktis yang dijalani ini, Rafly Asrul mengaku sangat berguna bagi permainannya.
Meski terkesan sederhana, membiasakan diri berlatih teknik-teknik tersebut membuatnya bisa bermain lebih baik di atas lapangan.
"Memang kalau dilihat rasanya mudah, tetapi bagi kami para pemain latihan tersebut sangat bermanfaat untuk melatih teknik dan konsentrasi saat melakukan operan," kata Rafly Asrul.
Rafly Asrul mulai bermain sepak bola saat usia 12 tahun. Dia mengawalinya saat gabung sekolah sepak bola (SSB) yang terletak di Kabupaten Enrekang.
Sejak gabung PSM U-16 dan Garuda Select, Rafly Asrul mengaku dapat banyak pelajaran tentang apa yang boleh dan tak dilakukan oleh pemain untuk mencapai level tertinggi.
"Saya semakin mengerti mengapa atlet harus bisa menjaga pola makan dan tidur," kata Rafly Asrul yang mengidolai Rasyid Bakri dan Cristiano Ronaldo, dikutip dari Youtube PSM.
"Pada saat latihan, saya selalu mengevaluasi permainan saya, dimana letak kelemahan dan itu saya langsung perbaiki," tuturnya.
Sementara itu, Danny Holmes mengatakan Rafly harus terus mengembangkan permainannya.
"Dia harus sadar bahwa terkadang tidak harus selalu mengoper ke depan dan bisa mengambil keputusan yang lebih baik bagi tim," ucap Holmes dikutip dari laman Garuda Select.
Meski demikian, Holmes yakin pesepak bola berusia 18 tahun tersebut dapat memperbaiki kekurangan selama menimba ilmu di Inggris hingga pertengahan 2021.
"Saya yakin dia akan mampu mendapatkan keseimbangan yang tepat seiring bertambahnya pengalaman," ujar Danny Holmes.
"Kami akan berusaha mengarahkannya selama beberapa bulan ke depan dan semoga hal itu yang bermanfaat bagi perkembangan karier Rafly Asrul," katanya memungkasi.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Baca juga Berita Wonderkid lainnya:
Wonderkid: Edgard Amping, Mutiara dari Timur Pemilik Menit Bermain Terbanyak di Garuda Select
Wonderkid: Erlangga Setyo, Daun Muda dengan Tinggi 192 Cm yang Pikat Shin Tae-yong