- Naci Unuvar melakoni debut dengan tim senior Ajax Amsterdam pada Januari 2020 melawan Spakenburg di ajang KNVB Beker.
- Di usia 16 tahun dan tujuh bulan, ia menjadi debutan termuda ketiga Ajax, di bawah Ryan Gravenberch dan Clarence Seedorf.
- Kini julukan sebagai Lionel Messi-nya Belanda terus mengikuti Naci Unuvar.
SKOR.id - Naci Unuvar, pemain belia milik Ajax Amsterdam, menjadi pusat perhatian dunia di usia yang masih sangat muda, 16 tahun, setelah diklaim sebagai Lionel Messi-nya Belanda.
Ia merupakan produk akademi Ajax yang memang sudah sejak lama dikenal menelurkan bakat-bakat muda yang kemudian menjadi bintang dunia.
Mulai dari Johan Cruyff, Frank Rijkaard, si kembar Ronald dan Frank de Boer, Christian Eriksen hingga di era sekarang ini, Matthijs de Ligt.
Tak berhenti sampai di situ, sekarang pecinta sepak bola mulai penasaran dengan sosok Naci Unuvar, yang kabarnya diminati raksasa Liga Spanyol, Barcelona.
Siapa sebenarnya Unuvar? Bagaimana namanya sudah dipertimbangkan di sepak bola profesional di usianya masih belasan tahun?
Berita Wonderkid lain: Wonderkid: Rayan Cherki, Produk Terbaru Pabrik Talenta Lyon
Berawal dari mimpi
Naci lahir di Zaandam, 13 Juni 2003, dan seperti kebanyakan anak kecil lainnya di Belanda, sepak bola menjadi olahraga favoritnya.
Naci kecil sering ikut bermain sepak bola dengan ayahnya, dan singkat cerita ia masuk ke klub lokal, OFC Zaandam.
Rupanya talenta Naci tidak luput dari perhatian para pencari bakat Ajax, yang secara reguler mencari bibit muda untuk dibina di akacemi mereka.
Di usia lima tahun, ia diundang mengikuti trial, hingga akhirnya dinyatakan lolos ke akademi Ajax pada 2011 setelah mengikuti serangkaian uji coba.
"Saya di sini sejak berusia tujuh tahun, jadi sudah sembilan tahun sekarang. Ini rumah kedua saya. Ini klub terbaik di mana Anda bisa bermain, terutama jika Anda masih muda" katanya kepada Ajax TV pada Oktober 2018.
Berawal dari iseng-iseng bermain sepakbola di kota kelahirannya, akhirnya fase awal mimpi ramaja itu dimulai: bermain di Ajax.
Dengan bakat yang dimiliki sebagai penyerang tangguh, serta umpan-umpan matang, Naci mulai
menghipnotis penonton lewat gol-gol serta dribble-nya. Etos kerjanya juga layak diacungi jempol.
Perjalanannya memang tidak selalu mulus. Berkat bakat alaminya, Naci "dipaksa" lebih cepat naik kelas dan konsekuensinya, harus bermain dengan lawan yang dua atau tiga tahun lebih tua.
Ini jelas bukan perkara gampang buat pemain seusianya. Tapi ia pantang menyerah, semua dilalui demi terus merajut mimpi.
Namanya makin berkibar setelah membela Ajax U-15 di ajang presitisius di kelasnya, MTU U-15 Hellen Cup, di mana ia dinobatkan sebagai Pemain Terbaik dan finis sebagai top skor dengan 26 gol dalam 12 pertandingan. Fantastis!
Di musim 2018-19, Naci dipercaya menjadi kapten Ajax U-17. Kariernya terus menanjak, ditandai dengan melakoni debut untuk Ajax U-19 di UEFA Youth Leage di usia 15 tahun.
Naci dinobatkan sebagai pencetak gol termuda di kompetisi tersebut, meski hanya bertahan dua menit, karena tak lama kemudian Rayan Cherki [Olympique Lyon U-19] memecahkan rekornya.
Di periode itu, Naci harus bolak balik bermain untuk tim U-17 maupun U-19. Total ia tampil di 38 laga, 20 di antaranya untuk skuad U-19, dengan mengemas 17 gol dan 15 assist untuk kedua tim.
Usaha tak mengkhianati hasil
Ajax pun tak mau tinggal diam membiarkan talentanya begitu saja. Klub raksasa Liga Belanda ini memberinya kontrak profesional pertama pada Mei 2019.
Genap berusia 16 tahun pada Juni 2019, enam bulan kemudian, namanya tercatat melakoni debut profesional bersama Ajax U-21.
Tanpa beban berarti, ia mengepak gol pertamanya di kancah profesional versus Oss. Ia pencetak gol termuda sepanjang sejarah untuk Ajax U-21.
Ia juga menjadi pemain pertama kelahiran 2003 yang menjebol gawang lawan di level profesional sepakbola Belanda.
Kerja keras Naci Unuvar tidak sia-sia, karena ia mendapat lampu hijau untuk mengikuti kamp pelatihan tim utama di Qatar.
Berita Wonderkid lain: Wonderkid: Billy Gilmour, Pangeran Chelsea dari Utara
"Saya adalah Ajacied, fan garis keras klub ini. Saya bangga kerja keras saya membuahkan hasil. Saya selalu ingin bermain sepak bola. Dan kuncinya adalah kegembiraan," ucapnya Januari lalu.
"Jujur, belakangan ini saya sering bermimpi soal debut di tim utama. Semoga pada 2020, saya banyak bermain untuk tim U-21. Dan semoga saya membuat debut ofisial di Johan Cruyff Arena."
Doanya langsung terkabul. Tiga pekan kemudian, tepatnya 22 Januari 2020, ia diberi kesempatan debut di tim utama dalam sukses 7-0 pada laga perempat-final KNVB Beker versus Spakenburg.
Ia menjadi debutan termuda ketiga de Godenzonen di usianya 16 tahun tujuh bulan, hanya kalah dari Ryan Gravenberch (16 tahun dan empat bulan) dan Clarence Seedorf (16 tahun enam bulan).
Naci Unuvar tak mau menyia-nyiakan peluang mencuri panggung di Johan Cruyff Arena. Ia dipercaya menjadi eksekutor penalti, yang dijalankan dengan sempurna.
Dengan begitu, pemilik kostum nomor 37 itu resmi menjadi debutan termuda Ajax yang mencetak gol di pertandingan resmi perdana.
"Ini luar biasa. Sungguh malam luar biasa. Saya tak bisa berkata-kata. Saya mencetak gol di laga debut, tak ada yang lebih baik," Naci mengenang malam luar biasanya itu.
The next Lionel Messi?
Kini, tinggal Ajax yang harus pintar-pintar memagari Naci Unuvar dari godaan tim top Eropa.
Apalagi, Barcelona kabarnya sudah mulai memantau pemain belia ini, yang disebut-sebut sebagai Lionel Messi-nya Belanda.
Jika tidak, bukan tak mungkin eksodus pemain dari Ajax ke klub lain di Eropa akan terulang seperti yang sudah sering terjadi.
Profil singkat Naci Unuvar
Lahir: Zaandam, Belanda, 13 Juni 2003
Posisi: Penyerang
Karier: Jong Ajax (2019-sekarang)
Ajax (2020-sekarang)