- Pevoli asal Kuba, Wilfredo Leon, dibandingkan dengan Cristiano Ronaldo.
- Wilfredo Leon dianggap pemain voli paling komplet dan terbaik di dunia.
- Tapi, pemain yang membela timnas Polandia itu tak pernah merasa sebagai superstar.
SKOR.id – Wilfredo Leon Venero yang digadang sebagai Cristiano Ronaldo of Volleyball, mengaku berbeda dengan CR7, begitu pesepak bola Portugal itu biasa dijuluki.
Wilfredo Leon Venero merupakan kelahiran Kuba dan dianggap salah satu pemain bola voli dengan kemampuan individu yang paling komplet di dunia.
Bahkan, bisa dibilang, pemain yang berposisi sebagai outsider hitter dengan tinggi badan 2,01 meter itu merupakan yang terbaik di dunia.
Leon, panggilannya, mendominasi olahraga voli dengan spike dan servis luar kuat. Seolah melengkapi kemampuannya dalam melompat yang juga tak kalah apik.
Berita Cristiano Ronaldo Lain: 5 Pendapat Pemain Tentang Lionel Messi vs Cristiano Ronaldo, Siapakah yang Lebih Baik
Dedikasi dan etos kerja yang diperlihatkan olehnya di setiap pertandingan, tidak luput dari perhatian dan pengakuan orang-orang yang mengenalnya.
Saat ini, tak sedikit yang membandingkan pemain klub asal Italia, Sir Sicoma Conad Perugia itu dengan megabintang sepak bola, Cristiano Ronaldo.
Dalam wawancara eksklusif dengan Olympic Channel, Wilfredo Leon Venero membahas soal itu serta bagaimana perbandingan itu justru mengembangkan mentalnya.
Leon mengaku tak benar-benar menandai dirinya sebagai seorang superstar di lapangan voli. Sebaliknya, pemain 26 tahun itu berusaha tetap low profile.
"Sebenarnya, saya tidak menganggap diri saya (sebagai superstar) dengan cara ini," ujar anak dari mantan pemain voli Kuba, Alina Venero Boza itu.
"Saya berusaha menjadi orang yang sesederhana dan sesimple mungkin. Maka itu, saya selalu berusaha mengakomodasi setiap permintaan."
Pevoli yang awalnya dilatih oleh ibunya sendiri itu juga membagikan pendapatnya soal anggapan orang-orang di luar sana yang membandingkannya dengan CR7.
Satu hal yang penting, kata Leon, ia memperlakukan anggapan itu sebagai motivasi untuk terus menjadi yang terbaik dalam profesinya.
"Sungguh perbandingan yang bagus. Saya senang bahwa semua pekerjaan yang saya lakukan di dalam dan di luar lapangan, diakui.”
"Tapi, itu memotivasi saya untuk terus melakukan yang terbaik,” kata Leon, yang beristrikan perempuan asal Polandia itu tentang sosok Cristiano Ronaldo.
Ketika ditanya tentang seberapa mirip atau berbeda mereka, Leon mengakui dengan jujur bahwa dirinya tidak tahu banyak tentang kehidupan pribadi Ronaldo.
Namun, Leon yang mulai bermain bola voli pada usia tujuh tahun itu berpikir jika dia mungkin lebih "liberal" daripada peraih lima trofi Ballon d’Or tersebut.
“Saya pernah membaca bahwa dia (Ronaldo) sangat ketat tentang waktu tidur dan asupan makanan. Saya bisa katakan, saya ingin lebih bebas dalam segala hal."
"Saya merasa lebih 'liberal' tapi bukan berarti saya tidak profesional,” ujar Leon yang berstatus warga negara Polandia pada 2015 dan kini membela timnas yang sama.
Terlahir di Santiago de Cuba, Leon telah dewasa sebelum waktunya. Ia melakukan debutnya bersama tim nasional senior Kuba pada usia 14 tahun.
Pria kelahiran 31 Juli 1993 itu dikenal luas di kalangan voli internasional sebagai Lion King karena saat 17 tahun jadi kapten tim termuda.
Kala itu, Leon mampu meraih medali perak di Kejuaraan Dunia 2010 di Italia bersama rekan-rekannya seperti Yoandi Leal dan Robertlandy Simon.
Prestasi itu membuat mereka dianggap sebagai tiga pemain paling berbakat dari yang mereka sebut Generation of Miracles dalam sejarah voli Kuba.
Namun, tiga tahun setelah itu, Leon dan Yoandri Diaz Carmenate melarikan diri dari Kuba hingga keduanya kehilangan kesempatan untuk membela Kuba.
Sepanjang karier profesionalnya, Leon telah memenangkan Liga Champions CEV empat kali, meraih penghargaan Most Valuable Player (MVP) dua kali.
Saat ini, dirinya menghabiskan masa karantina pandemi global virus corona di rumahnya, Warsawa, Polandia, bersama istri dan kedua anaknya.