- Juara French Open 2020, Rafael Nadal, meluangkan waktu untuk meladeni pertanyaan “El Periodico” di akademi tenisnya di Manacor.
- Petenis 34 tahun itu berbicara banyak hal, termasuk kapan dia akan pensiun.
- Yang menarik, sang bintang tenis mengakui dia sekarang lebih semangat latihan dibanding 10 tahun lalu.
SKOR.id – Siang hari itu, suhu udara bulan Oktober di kawasan Rafa Nadal Academy di Manacor, Mallorca, Spanyol, tidak dingin.
Tapi ada angin kencang dan Rafael Nadal berpeluh keringat dengan mengayunkan raketnya di lapangan dalam ruangan yang sangat luas di akademi tenisnya.
Di sebelah Rafael Nadal, tiga pelatih sekaligus sahabatnya yang tidak terpisahkan: Carlos Moyá, Tomeu Salva, dan Rafael Maymo, saling beradu pukulan.
Walaupun berdiri jauh di pinggir lapangan, Emilio Perez de Rozas dari El Periodico bersumpah bahwa pukulan Nadal terdengar seperti ayunan Tiger Woods.
De Rozas juga menulis bahwa teriakan petenis peraih 20 gelar Grand Slam itu terdengar seolah sebuah pesawat tempur F-18 yang terbang di atas landasan pacu.
“Serius, saya harus katakan berada di sebelah Nadal ketika ia melayangkan pukulan seperti menyaksikan roket NASA lepas landas,” ujar sang jurnalis, sebelum memulai sesi wawancaranya.
Anda berusia 30-an, sangat modis. Anda menyapu gelar Roland Garros dalam 15 tahun terakhir, LeBron James juara NBA, Lewis Hamilton menyamai rekor Michael Schumacher, Robert Lewandowski memenangkan semuanya bersama Bayern Munchen. Apakah ada kehidupan setelah usia 30?
Saya pikir ini adalah masalah tren dan sekarang tren itu telah berubah. Sebelumnya, ketika Anda mencapai usia 29 tahun, Anda sudah tua dan Anda sudah harus pensiun. Namun, dalam dekade terakhir, ada sejumlah atlet yang memperpanjang karier dan membuka mata kepada orang lain.
Kita semua percaya ada kehidupan setelah usia 30 tahun dan jika Anda melakukan sesuatu dengan baik, Anda dapat terus kompetitif di usia tersebut. Juga, ada lebih banyak sarana dan pengalaman untuk mencegah dan memulihkan cedera.
Nadal: "Me gustaría que me recordasen como una buena persona" https://t.co/mmOLUOSbxw pic.twitter.com/fuxibr07Ou— Tanika (@SitTanyusha) October 22, 2020
Bagaimanapun, ada juga tema yang sangat pribadi dari kita masing-masing dan itu adalah ketika Anda menyukainya, ketika Anda bersemangat dan menikmati apa yang Anda lakukan, Anda merasakan apa yang Anda lakukan. Tanpa perasaan itu, cinta, untuk olahraga apapun yang Anda latih, untuk profesi Anda, tidaklah mungkin bisa memperpanjang karier Anda. Apalagi jika itu telah terjadi bertahun-tahun.
Dengan kata lain, rencana pensiun itu masih jauh….
Saya tak bisa menebak kapan saya akan pensiun. Mungkin dalam setahun, mungkin tidak. Seseorang tidak dapat memprogram masa depan. Saya tidak tahu kehidupan apa yang akan membawa kita, mungkin akan terjadi hal-hal yang menghilangkan ilusi saya tentang apa yang saya lakukan. Semoga tidak begitu! Namun, hingga hari ini, saya melihat itu tidak akan terjadi, tetapi orang harus selalu siap karena banyak hal berubah sangat cepat.
Saya tidak takut jika hari itu datang dan oleh karena itu, saya tak mempertimbangkannya. Jika waktu itu tiba, saya akan merasakannya, mengetahuinya, menyadarinya, mungkin saat itu saya tidak akan lagi merasakan gairah yang menggerakkan saya untuk pergi ke latihan setiap pagi, target perbaikan yang dibutuhkan seseorang untuk tetap berjiwa kompetitif.
Waktu berlalu. Ketika itu terjadi, akan tiba waktunya untuk mengatakan saya akan berhenti dan mulai melakukan hal-hal serupa atau lebih penting daripada tenis, tentunya.
https://t.co/nkMVsirly8 pic.twitter.com/RvZUlF9g5T— Tanika (@SitTanyusha) October 28, 2020
Jadi kita tidak sedang membicarakan masalah fisik dan mental…
Nah, fisik sangat penting untuk menilai apakah Anda bisa terus kompetitif atau tidak. Saya pikir, jika cedera menghormati saya, saya tidak melihat, saat ini, alasan mengapa tidak terus berkompetisi. Jika Anda mengalami rasa sakit setiap hari dan hidup, latihan dan persaingan jadi penderitaan yang terus-menerus, jelas Anda harus mempertimbangkan opsi itu.
https://t.co/nkMVsirly8 pic.twitter.com/TRIiqBqTEC— Tanika (@SitTanyusha) October 28, 2020
https://t.co/nkMVsirly8 pic.twitter.com/XW3LA9vrc6— Tanika (@SitTanyusha) October 28, 2020
Apakah berhenti menang menjadi alasan untuk pensiun?
Menang adalah bagian penting dari olahraga. Itu bagian dari esensinya, tapi saya tidak akan berbicara banyak tentang perlunya menang. Saya hanya akan bicara tentang menjadi kompetitif. Jika Anda merasa bisa menang dan menikmati menang, kalah, itulah bagian dari olahraga. Kemenangan itu energi positif yang membantu Anda terus maju. Mungkin yang lain ada yang menyerah saat berhenti menang.
Sulitkah untuk bangun setiap hari untuk pergi latihan?
Jika saya bugar secara fisik, tidak ada biaya apapun untuk bangun dan berlatih setiap hari. Sekarang, dalam latihan, saya menikmatinya lebih daripada 10 tahun lalu. Sebelumnya, buat saya, setiap hari itu adalah ujian, menuntut yang maksimal dari diri saya sendiri. Jika saya berlatih dengan buruk, saya tidak menyukainya. Jika saya bermain buruk, itu bikin saya khawatir. Hari ini, saya menjalaninya dengan lebih tenang. Tentu saja saya juga ingin bermain lebih baik!
Namun saya telah belajar bahwa seseorang tidak selalu bisa 100 persen. Saya telah belajar menjalani hari-hari buruk, secara tenis, dengan lebih tenang. Saya tidak memikirkan latihan yang buruk. Sekarang saya tahu kapan saya harus 100% dan saya tidak bisa gagal. Sikap, intensitas, energi, dan motivasi harus 100%, itulah mengapa saya lebih banyak beristirahat daripada sebelumnya dan latihan yang lebih selektif.
Mungkin kehidupan Anda di Manacor juga bagian dari proses itu…
Ketika Anda menjalani kehidupan yang normal, biasa, dan stabil, akan lebih mudah. Secara emosional, stabilitas itu membantu Anda di jalur yang benar. Olahraga tidak lepas dari kehidupan. Jika saya hidup di sisi lain dunia, terpisah dari keluarga, teman dan orang yang saya cintai, saya akan menderita. Emosi saya akan cepat aus.
Tak bisa disangkal keluarga, sejak saya masih kecil, membantu saya memiliki karier yang panjang. Saya telah melakukan semua yang telah dilakukan teman-teman saya, pantai, pesta, olahraga, tetapi tentu lebih jarang. Stabilitas emosional itu, hidup sehari-hari yang normal dan sederhana, membantu saya tetap teguh dan tidak jadi gila saat menang atau melihat segala sesuatu negatif setelah kekalahan.
Anda memang telah ditanya berkali-kali, tetapi bagaimana Anda ingin dikenang setelah pensiun nanti?
Bagi saya, masalah pribadi lebih penting daripada masalah profesional. Saya selalu mengatakan saya ingin dikenang sebagai orang baik, lebih dari seorang juara atau apapun. Karena, pada akhirnya, menang, gelar juara, itu momen kebahagiaan, euforia, adrenalin, kesuksesan, tetapi semua itu hanya sementara dan saya selalu sangat jelas tentang itu. Keberhasilan dan minat yang Anda hasilkan, sifatnya sementara. Minat itu untuk apa yang saya lakukan, bukan untuk siapa saya. Yang penting adalah orang yang kenal Anda memiliki pendapat positif tentang Anda.
Anda suka bergaul dengan semua orang, bukan?
Ya, mengapa menyangkalnya. Saya mencoba bergaul dengan semua orang. Karena saya tidak suka berdebat. Saya tidak suka konfrontasi! Saya dan istri saya pun tidak pernah bertengkar. Saya suka bertukar pendapat, tapi saya tidak setuju jika masalah harus dihadapi secara langsung, face to face.
Saya hanya melakukannya jika itu masalah yang tak bisa diatasi. Jika masalah itu bisa kita atasi dengan cara lain, hindari konfrontasi yang buruk.
Saya tidak hidup dengan masalah. Hidup sudah memberi Anda masalah yang nyata dan autentik, cukup untuk mengubah masalah kecil menjadi masalah besar. Menghadapi masalah-masalah kecil ini, yang terbaik adalah jeda sebentar, biarkan beberapa hari berlalu dan, tentu, semuanya kembali ke jalur normalnya.
Anda orang pertama yang merayakan kembalinya olahraga tingkat atas.
Ketika saya dikurung, saya terus berpikir ‘jika setidaknya ada sepak bola, golf, tenis, itu akan baik!’ Olahraga itu nyata, yang Anda lihat adalah apa adanya, bukan fiksi, TV, film, serial. Olahraga menghibur orang, memotivasi, membuat mereka merasa baik, mendukung satu sama lain, Anda menang, Anda kalah, banyak orang bersemangat tentang olahraga dan menikmatinya. Walau sepak bola masih jadi jalan keluar bagi banyak orang, termasuk saya!
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
???? Working hard! ⚒️#RMCIty | #HalaMadrid pic.twitter.com/GJDEJNXD8S— Real Madrid C.F. ???????????????? (@realmadriden) October 29, 2020
Berita Tenis Lainnya:
Dihantui Cedera, Kei Nishikori Tutup Musim 2020 Lebih Awal
Stefanos Tsitsipas Fokus di Wina dan Paris Sebelum ATP Finals