- Keputusan menandatangani perpanjangan kontrak dengan Paris Saint-Germain mengakhiri saga transfer Kylian Mbappe.
- Namun hal ini mencuatkan anggapan dirinya pemain materialistis.
- Kylian Mbappe menjawab tudingan tersebut serta bagaimana hubungannya dengan penyerang Real Madrid Karim Benzema.
SKOR.id - Setelah saga transfer selama satu tahun dan babak baru di hampir setiap harinya, kini Kylian Mbappe bisa bernafas lega.
Kylian Mbappe akhirnya memutuskan memperpanjang kontrak dengan Paris Saint-Germain hingga 2025. Kabar ini bikin Real Madrid gigit jari.
Mereka merasa diberi harapan palsu oleh Mbappe, yang disebut menjadikan Los Merengues klub impian sejak kecil.
Namun dalam wawancara dengan Marca, pemain timnas Prancis ini mengungkapkan alasannya menambah masa bakti dengan PSG, klub yang dibela sejak 2017.
Banyak rumor Anda menandatangani kontrak dua tahun atau opsi tambahan satu tahun. Apakah ada klausul meninggalkan PSG setelah Piala Dunia?
Di Spanyol Anda bisa memiliki klausul tersebut, tapi di Prancis tidak. Saat ini, sejujurnya, saya hanya memikirkan kontrak baru saya dan musim depan. Saya tidak mau membahas hal lain karena Anda harus menghormati semua orang jika ingin jadi pemain besar, dan sekarang saya harus menghormati klub saya. Untuk saat ini, saya adalah pemain PSG.
Jujur, saya pernah bicara dengan Liverpool karena merah adalah klub favorit ibu saya dan ibu saya suka Liverpool. Mengapa? Saya tidak tahu, tanya dia [tertawa]. Kami bertemu mereka beberapa tahun lalu ketika saya di Monaco, mereka klub yang hebat. Sekarang kami bicara dengan mereka sedikit, tapi tak terlalu banyak. Pada akhrnya hanya antara Real Madrid dan PSG.
Semua orang tahu saya ingin pergi ke Real Madrid. Saya pikir adalah keputusan bagus pergi tahun lalu, tapi sekarang berbeda karena saya agen bebas, saya orang Prancis dan saya tahu saya penting untuk negara ini, dan ketika Anda penting untuk negara Anda harus berpikir tidak hanya tentang sepak bola, tapi juga hidup Anda.
Setelah karier saya saya akan berada di Prancis, saya akan tinggal di sini bersama keluarga dan teman-teman. Satu hal yang dapat saya lakukan adalah berterima kasih kepada semua fans Real Madrid, klub, karena mereka memberikan saya cinta dan itu luar biasa karena saya tidak pernah main di sana. Saya pernah [berada di sana ketika] 14 tahun, selama sepekan, tapi mereka klub luar biasa dan saya mendoakan yang terbaik untuk mereka di final Liga Champions.
Apakah Anda masih bermimpi main untuk Real Madrid suatu hari nanti?
Saya rasa tidak hormat mengatakan bahwa mimpi saya adalah main untuk Real Madrid setelah menandatangani kontrak beberapa hari lalu.
Kabarnya Florentino Perez mengirimi Anda jersey Real Madrid. Apa yang terjadi dengan jersey-nya sekarang?
Ia tidak memberikannya kepada saya. Jadi tidak ada yang terjadi.
Apakah Anda berpikir telah membuat kesalahan, seperti kunjungan ke Madrid baru-baru ini?
Itu bukan kesalahan. Saya di Madrid karena Achraf Hakimi mengajak saya ke Madrid dengannya. Saya mungkin akan melakukannya lagi. Saya tidak pergi ke Madrid untuk dibicarakan oleh orang. Saya pergi dengan Achraf menggunakan pesawat pribadi, kami mengubah nama kami dan semuanya sehingga tidak ada yang melihat saya dan kemudian kami pergi ke restoran dan seseorang melihat kami dan bicara.
Tapi saya tidak pergi ke Madrid supaya semua orang bisa melihat saya. Saya pergi langsung, diam-diam, dengan teman-teman dan Achraf membayar perjalanan itu jadi nama saya bahkan tidak ada di sana dan orang tidak melihat saya di bandara. Saya pergi ke hotel, bersantai, lalu saya pergi ke restoran dan semua orang melihat saya. Tapi ini karena Achraf.
Bagaimana tanggapan Anda soal tuduhan Anda bertahan di Paris demi uang?
Saya sedikit sedih karena sejak saya memulai main sepak bola saya menunjukkan kepada semua orang bahwa saya memiliki hasrat bermain. Saya selalu bicara tentang sepak bola, gelar, laga-laga penting, dan tidak pernah soal uang. Orang bisa bicara apa pun yang mereka inginkan, tapi semua orang tahu saya.
Saya bicara kepada semua orang di Real Madrid, saya bicara kepada PSG dan mereka tahu bahwa saya tidak pernah bicara tentang uang dengan presiden, dengan Florentino Perez, atau dengan Nasser Al Khelaifi. Pengacara saya bicara sedikit tentang uang, seperti halnya ibu saya, tapi tidak dengan saya. Saya bicara tentang olahraga karena saya bicara di lapangan.
Uang saya masuk ke rekening, saya melihatnya sedikit tapi tidak peduli. Saya di sini untuk memenangi gelar, menunjukkan bahwa saya yang terbaik dan bahagia. Saya pikir saya bahagia sekarang.
Apakah Liga Champions sebuah obsesi atau hanya tujuan?
Selalu jadi obsesi untuk saya. Ini bukan hanya target karena kami belum memenanginya, tapi ini sebuah obsesi. Anda tidak boleh takut kalah, saya tidak takut kalah. Mungkin saya tidak akan memenangi Liga Champions tahun depan, tapi ini sebuah obsesi.
Saya memenangi Piala Dunia, saya harap memenangi yang kedua tahun ini, tapi tentu saya ingin memenangi Liga Champions. Saya tidak bilang ini target karena saya kalah di final. Ini adalah obsesi. Saya berusaha setiap tahun dan akan mencobanya lagi. Itulah yang saya inginkan.
Apa yang terjadi dengan Karim Benzema dan Instagram story-nya?
Ya, ya, dan saya melihat beberapa pemain Real Madrid memposting sesuatu. Hal seperti ini biasa terjadi, saya tak perlu mengatakan apa pun. Ketika saya pergi ke timnas Prancis saya akan menjelaskannya kepada Karim mengapa saya bertahan di PSG karena kami memiliki hubungan baik.
Anda ingin menjadi yang terbaik. Apa yang dibutuhkan untuk jadi yang terbaik?
Sejujurnya Anda harus menulis sejarah, memenangi gelar individu dan kolektif, membuat orang menikmatinya karena sepak bola bukan hanya gelar, tapi juga emosi, perasaan.
Ini bukan hanya tentang mencetak gol atau memenangi Ballon d’Or atau Liga Champions. Ada banyak hal di dalam dan luar lapangan.
Berita Kylian Mbappe Lainnya
Prediksi Line Up Real Madrid Musim Depan Tanpa Kylian Mbappe
Kylian Mbappe Minta Maaf kepada Real Madrid, Ungkap Alasannya Bertahan di PSG