- Perpanjangan kontrak Kylian Mbappe telah membuat Javier Tebas murka.
- Presiden LaLiga tersebut siap melaporkan PSG ke UEFA dan Uni Eropa.
- Tebas akan tetap kritis terhadap klub-klub yang dimiliki negara.
SKOR.id - Perpanjangan kontrak Kylian Mbappe telah membuat Presiden LaLiga, Javier Tebas, marah besar. Dia kabarnya kini siap melaporkan Paris Saint-Germain (PSG) atas dugaan pelanggaran aturan Financial Fair Play (FFP).
Mbappe nyaris bergabung dengan Real Madrid dengan status bebas transfer musim panas ini.
Akan tetapi itu batal lantaran pemain Prancis tersebut berubah pikiran pada saat terakhir.
Mbappe menandatangani nilai kontrak fantastis dan menjadi pemain dengan bayaran tertinggi dalam sejarah sepak bola.
"Kami bekerja sama dengan firma hukum Prancis untuk memulai tindakan hukum di Prancis dan di Uni Eropa," ungkap Tebas dalam sebuah acara, Rabu.
"Kami juga akan melaporkan masalah ini ke UEFA."
“Tidak mungkin bagi PSG untuk mematuhi aturan Financial Fair Play saat ini mengingat apa yang akan mereka bayar untuk Mbappe."
“Sudah jelas bahwa mereka akan melewati batas."
"Jadi, mari kita lihat apa yang terjadi, meskipun, tentu saja, sekarang tidak mungkin untuk menghentikan pembaruan Mbappe.”
Untuk yang kesekian kalinya Tebas telah mengejar 'modus operandi' PSG dan Manchester City, karena mereka adalah dua klub milik negara.
"Kami telah berjuang melawan klub-klub milik negara selama bertahun-tahun," kata Tebas.
"Kami sudah mengecam Manchester City dan Paris Saint-Germain sejak tiga hingga empat musim lalu dan mereka dikenai sanksi oleh UEFA, tetapi sanksi itu dicabut karena keputusan aneh dari CAS."
"Saya berharap CAS tidak perlu campur tangan kali ini. Saya sangat kritis terhadap mereka."
Baca Juga Berita Sepak Bola Internasional Lainnya:
Presiden PSG: Kylian Mbappe Bertahan Bukan Kerena Uang, Javier Tebas Takut LaLiga Dikalahkan Ligue 1
Batal ke Real Madrid, Kylian Mbappe Bicara Soal Masa Depan