- Rudolof Yanto Basna cukup bagus rapornya pada setengah musim Liga Thailand 1 2020-2021.
- Hanya saja, PT Prachuap FC yang dibela Yanto Basna masih di papan bawah bahkan masuk zona merah Liga Thailand 1 musim ini.
- Untuk itu, Yanto Basna punya misi penting pada putaran kedua kompetisi kasta teratas Liga Thailand musim ini.
SKOR.id - Liga Thailand 1 2020-2021 memasuki masa akhir putaran pertama dan rapor main Yanto Basna cukup bagus.
Meski demikian, Yanto Basna menyadari penampilan tim yang dia bela, PT Prachuap FC jauh dari harapan.
Kini, PT Prachuap FC menempati posisi 14 dari 16 kontestan Thai League 1 2020-2021.
Posisi klub yang lahir pada 2009 ini ada di zona merah walau paling atas untuk tim yang masuk posisi degradasi.
Mereka tertinggal dua poin dari Nakhon Ratchasima yang tepat di atas PT Prachuap FC.
Klub dengan julukan The Killer Wasp ini juga unggul empat dan tujuh poin di atas tim bawahnya, Rayong FC serta Trat FC.
Namun meski ada di zona merah, PT Prachuap FC bukan tim yang paling mudah kebobolan.
Sebagai bek tengah serta sering dimainkan untuk gelandang bertahan dengan status pemain asing, Yanto Basna sudah melakukan evaluasi diri.
Berikut ini wawancara Skor.id dengan Yanto Basna saat menjalani jeda singkat menuju Thai League 1 musim ini untuk putaran kedua, Senin (21/12/2020).
Halo Yanto Basna, apa kabar? Bagaimana catatan soal penampilan Anda di putaran pertama?
Saya sedang melakukan evaluasi pada performa pribadi dan tentunya mempelajari hasil tim secara keseluruhan saat ini.
Kami ada di peringkat bawah, artinya secara tim banyak kekurangan. Saya pribadi butuh lebih belajar lagi agar tak mengulang kekurangan sebelumnya.
Anda selalu jadi pilihan utama, bagaimana pelatih memberikan tanggung jawab?
Saya akui, kami agak kesusahan ketika kompetisi lanjut selepas jeda karena pandemi Covid-19.
Sebab, kami kehilangan Adnan Orahovac (bek asal Montenegro, yang sempat kembali ke negeranya). Otomatis, kekuatan kami utamanya lini belakang jauh berkurang.
Apalagi, PT Prachuap FC juga punya pemain asing ASEAN lain (Ian Ramsay dari Filipina) yang tak dimaksimalkan.
Saya juga menyadari soal tanggung jawab, sebagai pemain asing pasti beda ekspektasinya. Tekanan memang saya rasakan, tetapi tak menjadi beban karena ini tanggung jawab yang harus dijalani.
Soal penugasan dari pelatih seperti apa...
Pelatih kami minim bicara. Bahkan, pemain lokal banyak yang merasa tak dekat. Padahal, mereka sama-sama orang Thailand.
Tetapi, saya rasa itu bukan masalah sebab setiap kepercayaan darinya selalu harus dijawab dengan kerja keras dan tanggung jawab.
Bagaimana dengan putaran kedua, apakah Anda punya rencana?
Klub ada perombakan dan itu sangat mungkin, semua demi memperbaiki peringkat.
Dengar kabar, mereka akan mendatangkan pemain asal Uzbekistan yang pernah main di Liga 1 dengan posisi sama dengan saya.
Artinya, persaingan semakin kuat dan kemungkinan saya sering jadi starter menjadi 50:50.
Hanya saja, ini juga tantangan buat saya ke depan. Konsistensi harus saya jaga, sebab ini juga terkait nilai jual ke depan.
PT Prachuap FC sering memainkan tiga bek sejajar, apakah Anda nyaman?
Pola itu memang sering dipakai selepas kompetisi mulai lagi pascajeda akibat pandemi Covid-19.
Sebelumnya, kami memakai empat bek sejajar. Kalau saya, empat bek sejajar maka akan dimainkan di poros dua bek tengah dan itu tak mudah menembus starter.
Namun ketika main dengan pola tiga bek, saya akan sering dimainkan tetapi secara teknik lebih berat.
Bagaimana misi Anda menuju putaran kedua?
Untuk saya, selalu belajar dari kekurangan yang paling penting. Apalagi, pertandingan terakhir putaran pertama saya merasa jelek.
(Yanto Basna pada laga itu digantikan dan ini pergantian selama 14 laga dari 15 partai timnya di putaran pertama).
Pokoknya, saya mungkin latihan keras dan lebih fokus pada tugas sebagai pemain bertahan.
Lalu soal menyerang, saya juga bisa membantu walau harus cermat. Intinya, siap memberikan dampak positif pada putaran kedua.
Di luar urusan teknik, apakah keadaan tak bisa pulang ke Indonesia juga memengaruhi Anda?
Rindu keluarga, itu pasti. Tetapi, saya menyadari semua risiko ini.
Apalagi, saya satu-satunya pemain asing klub ini yang bertahan di Thailand. Mereka yang bisa pulang, tentu setelah kembali lebih segar.
Namun, saya tetap memegang konsekuensi apalagi Natal tahun ini dipastikan jauh dari keluarga.
Apa yang Anda lakukan jika mendapatkan libur sejak tertahan di Thailand?
Saya suka liburan ke Bangkok, selebihnya di rumah saja kalau tidak latihan. Kota dimana klub saya berdomisili ini hanya empat jam jalan darat ke Bangkok.
Saya juga suka kota ini, sebab ada pantai sama dengan Papua.
Terakhir, apakah Todd Rivaldo Ferre sudah kontak Anda setelah resmi dipinjam Lampang FC dari Persipura?
Kami sempat kontak dan bicara jadwal kedatangannya. Tetapi, domisili klub saya dengan asal Lampang FC sangat jauh letaknya.
Mungkin, kami kontak lagi jika Ferre sudah di Thailand yang katanya baru tiba bulan depan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia
View this post on Instagram
Baca juga Berita Yanto Basna lainnya:
Tinggalkan Tira Persikabo, Bek Uzbekistan Bakal Satu Tim dengan Yanto Basna di Thailand
Rapor Yanto Basna Setengah Musim di Liga Thailand 2020-2021, Hanya Sekali Absen