- Berikut ini wawancara eksklusif Skor.id dengan bek timnas putri Indonesia yang sempat main di Roma CF, Shalika Aurelia.
- Shalika Aurelia berbicara soal pengalamannya berkarier di Italia hingga target pada kariernya.
- Soal timnas putri Indonesia juga dibahas Shalika Aurelia, serta perihal sepak bola putri Indonesia.
SKOR.id - Bek timnas putri Indonesia, Shalika Aurelia, ikut menyaksikan penyelenggaraan Piala Gubernur DKI Jakarta 2022, Jumat (10/6/2022).
Turnamen sepak bola wanita itu memang telah resmi dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, di Lapangan Pancoran Soccer Field (PSF), Jakarta.
Di sela kegiatan menonton, Shalika Aurelia menyempatkan berbincang dengan Skor.id mengenai berbagai hal menarik soal dirinya hingga sepak bola putri.
Untuk diketahui, pemain kelahiran 1 Agustus 2003 itu sempat melejit namanya setelah jadi pesepakbola wanita pertama Indonesia yang berkarier di Eropa.
Pada 8 Januari 2021, ia mengumumkan lewat akun Instagram pribadinya telah gabung ke klub asal Italia, Roma Calcio Femminile (CF).
Berikut ini wawancara eksklusif Skor.id dengan Shalika Aurelia selengkapnya:
Bisa diceritakan bagaimana pengalamannya di Roma?
Di sana sudah terstruktur banget Liga-nya, tim senior sampai tim juniornya. Bahkan tim senior di sana itu sudah ada empat Liga dari Serie A sampai Serie D untuk perempuan.
Dan aku dapat kesempatan main beberapa kali alhamdulillah sama senior dan beberapa kali juga sama junior. Jadi semangat aja bisa main di sana.
Hal yang dirasakan saat berkompetisi di sana, tapi tidak didapatkan di Indonesia?
Di Indonesia enggak ada Liga, jadi enggak ada kompetisi di sini.
Ilmu yang didapat dari sana?
Mereka semua sudah bermain dari kecil. Di sana liga saja sudah ada dari U-10 untuk putri. Jadi mereka passing dasar, dribel, timming, dan lain-lain sudah ngerti.
Jadi pas ketemu pelatih sudah tinggal dikasih tahu taktik, kita tinggal main. Tapi kalau di sini enggak bisa.
Kita walaupun di timnas masih latihan dasar. Karena kita enggak pernah dapat latihan dasar yang baik dan benar.
Enggak ada Liga, paling pertandingan semacam turnamen dan jarang. Latihan paling seminggu sebelum pertandingan. Kalau di sana sehari bisa sampai tiga kali. Beda jauh.
Jadi kita sudah ketinggalan, pembinaannya juga kurang baik, jadi kita buat ngejar susah.
Sekarang ke Indonesia apakah karena sedang jeda kompetisi atau seperti apa?
Sudah selesai Liga-nya di sana, lagi off season. Jadi aku memang sebentar saja di sini, sebulan, ketemu sama keluarga. Baru nanti ada rencana-rencana lagi untuk keluar.
Masih tetap di sana atau ada rencana pindah ke klub lain?
Saya pikir selesai sih. Karena aku pikir sekolah aku. Aku sih enggak masalah mau ke mana saja yang penting bagus untuk karier aku. Tapi yang jelas pasti target selalu di Eropa.
Sudah ada komunikasi dengan berapa klub?
Nanti dulu itu. Kan aku sukanya diam-diam (tertawa). nanti kalau sudah ada (kesepakatan) saja (baru diberi tahu).
Perkembangan sepak bola wanita, setelah kemarin ada Piala Asia Wanita sekarang sudah mulai ada turnamen untuk sepak bola wanita...
Turnamen enggak bakal membantu timnas kita. Yang membantu timnas kita, Liga terstruktur yang baik dan benar, berjalan seperti satu tahun itu benar-benar berjalan.
Dan saat kita sudah ada Liga, paling butuh waktu sekitar lima tahun buat timnas kita bisa menjadi lebih baik.
Karena kalau turnamen-turnamen saja enggak mungkin kita bisa mengejar tim-tim Asia lain. Bahkan Singapura saja sudah ada Liga. Cuma kita saja yang enggak ada.
Kalau melihat di level Asia Tenggara, seharusnya kita bisa bersaing atau bagaimana menurut kamu?
Seharusnya setelah Asian Games 2018 selesai kita ada Liga teratur. Semestinya kita sudah seperti Filipina di mana mereka cuma kalah dari Australia dengan skor kecil, menang lawan Thailand, itu karena mereka sudah ada Liga, pembinaannya benar.
Ya kalau misalnya kita sudah melakukan itu dari lama, semestinya kita sudah selevel dengan Filipina. Karena kemarin kita seri 3-3. Dan karena mereka sudah ada Liga, dalam waktu empat tahun, yang tadinya seri dengan kita, sekarang kita kalah 0-6.
Jadi kita bisa lihat kalau timnas itu memang butuh pembinaan yang baik dan benar, butuh Liga, itu di mana kita bisa menjadi lebih baik. Kalau enggak ada ya kita bakal seperti ini saja terus sampai kapan pun.
Target selanjutnya bersama timnas putri Indonesia dan untuk karier?
Kalau timnas, kami masih belum tahu sampai ada Liga yang berjalan. Target untuk timnas enggak bisa berharap untuk juara lah.
Kita harus ada Liga dahulu, baru kita bisa berharap untuk juara atau bisa setidaknya peringkat ketiga. Itu butuh waktu.
Kalau untuk target pribadi, sangat jelas untuk di masa depan aku ingin main di Eropa, Liga 1-nya.
Target aku umur 21 sudah Liga 1 di Eropa. Ingin main di Liga Champions suatu hari nanti. Dan ingin jadi yang terbaik.
Latihan Shalika di Indonesia seperti apa?
Pagi latihan individu, siangnya gym, malamnya biasanya baru latihan sama tim.
Ikut fun football dalam mengisi waktu?
Tidak.
Alasannya?
Dulu ikut fun football karena lagi Covid-19, susah juga untuk cari tim. Tapi sekarang sudah ada tim, sudah berjalan, Covid-19 sudah enggak ada.
Fun football mungkin jarang-jarang saja karena takut cedera. Itu kan juga main sama banyak orang, takut cedera atau ada masalah lainnya.
Jadi untuk jaga-jaga, soalnya aku kan di sini cuma sebentar. Balik ke sana mau pramusim.
Jadi ingin menjaga kebugaran, memperbaiki, soalnya menurut aku sendiri aku masih banyak kurangnya. Jadi lebih fokus ke latihan untuk membenahi diri.
Pendapatnya soal Piala Gubernur DKI Jakarta 2022?
Ada turnamen seperti ini bagus. Cuma seperti yang saya bilang tadi, dari dulu aku selalu berharap ada Liga.
Karena sayang, sebab anak-anak Indonesia banyak yang bagus, menurut aku mereka pantas main di luar. Tapi mereka enggak akan bisa "kelihatan" kecuali ada Liga.
Baca Juga Berita Sepak Bola Putri Lainnya:
Didukung ASBWI, Piala Gubernur DKI Jakarta 2022 Diikuti 8 Tim
Persis Solo Resmi Bentuk Tim Sepak Bola Putri
Dihajar Australia, Tamparan bagi Dunia Sepak Bola Putri Indonesia