- Putri Mataram berulang tahun yang ke-51.
- Putri Mataram merupakan salah satu klub sepak bola putri bersejarah di Indonesia.
- Mereka merupakan tim putri pertama yang berdiri di Yogyakarta.
SKOR.id - Putri Mataram merupakan salah satu klub yang bersejarah bagi sepak bola putri Indonesia.
Tepat pada tanggal 17 Juli, 51 tahun yang lalu salah satu klub sepak bola putri paling berpengaruh di Indonesia muncul. Klub tersebut ialah Putri Mataram.
Putri Mataram merupakan klub sepak bola wanita tertua yang ada di Yogyakarta dan menjadi salah satu klub tertua di Indonesia.
Bersama dengan Putri Priangan yang berasal dari Bandung, serta Buana Putri dari Jakarta, Putri Mataram turut meramaikan turnamen-turnamen sepak bola wanita yang ada di Indonesia.
Sejatinya sepak bola wanita yang ada di Indonesia sudah ada setidaknya dua tahun sebelum Putri Mataram muncul.
Putri Mataram, Buana Putri, dan Putri Priangan ketika itu kerap mendapatkan undangan untuk berpartisipasi di turnamen-turnamen di berbagai daerah di Indonesia.
Ketika itu, antusiasme penonton disebut sangat tinggi saat turnamen sepak bola wanita digelar.
Namun, meskipun menjadi salah satu tim putri yang tertua di Indonesia, Putri Mataram justru tidak berpartisipasi di turnamen sepak bola wanita resmi pertama, yakni Piala Kartini I yang diadakan pada tahun 1981.
Putri Mataram baru berpartisipasi pada turnamen resmi ketika PSSI menyelenggarakan turnamen Invitasi Galanita pada tahun 1982.
Ketika itu, Invitasi Galanita diadakan pada 21-31 Oktober 1982.
Galanita diadakan selain untuk mendukung geliat sepak bola wanita, tetapi PSSI juga ingin melakukan selekksi terhadap 30 pemain yang akanmemperkuat timnas Indonesia di Piala Asia wanita edisi kelima.
Ketika itu, Putri Mataram bersaing dengan Buana Putri (Jakarta), Putri Jaya (Jakarta), Putri Priangan (Bandung), Putri Pagilaran (Pekalongan), Mojolaban (Sukoharjo), Putri Setia (Surabaya), Anging Mamiri (Makassar), dan Putri Cendrawasih (Jayapura).
Sayangnya, kiprah perdana Putri Mataram di kompetisi resmi berujung kurang memuasakan karena mereka menjadi juru kunci Grup C setelah hanya mampu imbang sekali melawan Putri Cendrawasih dan kalah dari Putri Priangan.
Edisi pertama Galanita itu akhirnya dimenangkan oleh Buana Putri yang sukses mengalahkan Putri Pagilaran di partai final dengan skor telak 4-0.
Kendati demikian, Putri Mataram hingga saat ini masih eksis di kancah sepak bola putri nasional.
Putri Mataram masih turut berpartisipasi di turnamen-turnamen yang diadakan di Indonesia.
Baca Juga Berita Sepak Bola Putri Lainnya:
Didukung ASBWI, Piala Gubernur DKI Jakarta 2022 Diikuti 8 Tim
Persis Solo Resmi Bentuk Tim Sepak Bola Putri
Dihajar Australia, Tamparan bagi Dunia Sepak Bola Putri Indonesia