- Kinerja wasit yang memimpin pertandingan di Piala Menpora 2021 menjadi sorotan.
- Komite Wasit PSSI, Hasani Abdulgani, angkat bicara soal kinerja wasit di Piala Menpora 2021.
- Hasani Abdulgani selaku Komite Wasit PSSI yakin pertandingan final Piala Menpora 2021 akan dipimpin oleh pengadil terbaik.
SKOR.id - Pada penghujung turnamen pramusim Piala Menpora 2021, kinerja wasit menjadi sorotan publik.
Ada yang mengatakan kinerja wasit pada babak semifinal Piala Menpora 2021 cukup tegas, karena berani mengeluarkan kartu kuning hingga lebih dari 10 buah.
Namun, ada pula yang mengatakan kinerja wasit kurang maksimal dan dinilai kerap mengambil keputusan yang salah.
Komite wasit PSSI, Hasani Abdulgani, mengatakan hingga saat ini belum ada laporan dari klub peserta Piala Menpora 2021 mengenai kinerja wasit.
Meski begitu, Hasani Abdulgani tak memungkiri kalau kinerja wasit dalam gelaran Piala Menpora 2021 belum sempurna.
Bukan hanya itu saja, Hasani Abdulgani juga mengungkapkan kemungkinan wasit dibantu oleh dua teknologi canggih, VAR serta teknologi garis gawang.
Pada gelaran Piala Menpora 2021 ini, wasit telah menggunakan alat bantu komunikasi berupa michropone.
Pria yang juga menjabat sebagai Exco PSSI itu berbicara soal wasit yang akan diturunkan pada partai pamungkas antara Persija Jakarta dan Persib Bandung.
Masib banyak hal yang dibicarakan dengan Komite Wasit PSSI. Berikut wawancara ekslusif Skor.id bersama Hasani Abdulgani:
Sudah sampai final, bagaimana Anda melihat kinerja wasit di Piala Menpora ini?
Sampai sejauh ini sih belum ada laporan secara detail, tapi kan kami juga ikut mengawasi, mengamati, dengan menonton atau rekaman. Kalau saya lihat dalam pertandingan krusial pada perempat final atau semifinal saya lihat lumayan bagus, wasitnya lumayan tegas dan berani.
Seharusnya seperti itu. Tapi yang harus saya akui adalah belum ada kesempurnaan. Jadi kan wasit juga manusia, dia bekerja dengan melakukan pengamatan, tapi kalau itu dibantu dengan teknologi akan jauh lebih sempurna.
Apa yang perlu ditingkatkan dari kinerja wasit untuk nanti di Liga 1?
Terutama fisik mereka. Karena kalau fisik mereka kurang maka akan berkurang juga performanya. Lalu knowledge tentang rules of the game. Pendapat saya secara pribadi tidak semua tim atau pemain mengacu dengan aturan-aturan yang didapat oleh wasit berdasarkan dengan rules of the game-nya FIFA.
Jadi kadang-kadang mereka protes kalau ada wasit yang meniup peluit pelanggaran, dan dia tidak mau disalahkan. Padahal setiap tahun setahu saya FIFA itu selalu mengevaluasi aturannya.
Wasit itu pasti memakai aturan yang terbaru. Seharusnya klub itu, pelatihnya atau pemainnya juga teredukasi, jadi tidak harus marah-marah di lapangan.
Artinya klub harus mengedukasi para pemain agar mengetahui rules of the game terbaru?
Iya, itu sudah pasti. Itu bagian dari federasi, liga, atapun klub harus di-update, harus diedukasi. Jangan sampai nanti hanya wasit saja yang tahu peraturan itu.
Satu tahun berhenti, Apakah Anda melihat ini berpengaruh dengan kualitas wasit di lapangan?
Itu hal yang tidak bisa dimungkiri. Setiap apapun itu, makanya latihan diperlukan untuk mengasah ketajaman atau intelegensi seseorang. Nah, kalau berhenti setahun, itu sudah pasti berpengaruh.
Maka sebelumnya kami menanyakan bagaimana kepemimpinan wasit, dan dijawab baik. Karena pasti ada impact dari setahun dia tidak bertugas. Selalu timbul pertanyaan ketika tim kesayangannya kalah. Saya tidak boleh berdiri emosional dan saya berbicara dalam konteks netral.
Seperti yang saya katakan, impact dari setahun tidak bekerja, itu memengaruhi. Jadi kami juga jangan menganggap setahun tidak bertugas itu seperti 'ah itu kan tugasnya'. Tidak seperti itu, karena wasit manusia juga.
Dari beberapa laga sebelumnya wasit yang memimpin sangat tegas, ada banyak kartu yang dikeluarkan. Apa kepemimpinan wasit seperti ini yang diinginkan?
Untuk seorang wasit sejatinya secara naluri manusianya memang dia tidak mau mengeluarkan itu (kartu), itu prinsipnya dulu kami anggap. Tapi di pertandingan semifinal leg satu dan leg kedua ini dalam pertandingan yang dikategorikan keras, kedua tim ngotot.
Jadi impact dari itu adalah ada terjadi hal yang tidak diinginkan. Kalau wasit tidak tegas akan menimbulkan impact negatif untuk pertandingan tersebut. Kalau pertandingan tersebut, Alhamdulillah tidak ada apa-apa pada leg satu dan leg dua, kalau wasitnya tidak tegas dan terjadi kericuhan, sepak bola kita pasti disorot.
Saya mengapresiasi wasit yang memimpin pertandingan pada leg satu dan leg kedua semifinal, karena mereka bisa menyelamatkan sepak bola secara keseluruhan.
Wasit di Piala Menpora sudah menggunakan alat bantu komunikasi. Apa Anda melihat ada perubahan kinerja wasit?
Saya termasuk orang yang ngotot untuk percepatan teknologi di sepak bola kita. Kemarin yang kebetulan saya juga sebelumnya menjabat Komisaris di PT LIB, kami mencoba mencari dana untuk membeli alat komunikasi (wasit) itu.
Karena pengalaman saya dulu di Piala Presiden antara wasit di lapangan dan pengawas wasit di luar itu tidak nyambung. Sehingga alat komunikasi ini kan untuk mengingatkan, nah itu terbantu.
Lalu saya katakan VAR, kenapa kami belum ambil VAR? ternyata untuk membawa VAR ke liga itu panjang ceritanya. Jadi harus ke FIFA, mereka juga harus mengedukasi orang-orang (wasit-wasit) kita dulu, dan itu perlu waktu.
Tapi dengan ada VAR, itu juga bisa menjadi bukti keputusan-keputusan yang diambil di lapangan tepat. Dengan VAR itu kan bisa meminimalisir kecerobohan atau kesalahan dari keputusan wasit, sehingga tidak merugikan klub. Saya sangat mengharapkan VAR ada di liga kita.
Untuk teknologi garis gawang bagaimana menurut Anda?
Kalau itu sih lebih mudah, tapi VAR ini yang menurut saya lebih krusial dan perlu waktu. Karena itu harus terakreditasi dari FIFA, dan kami juga harus melatih seseorang.
Kalau teknologi garis gawang itu tinggal diajukan dan mungkin ini nanti saya bawa ke meeting. Karena sebelumnya kami mengajukan alat komunikasi wasit utama dan wasit pengawas di luar.
Kick-off Piala Menpora di bulan puasa ini lumayan malam, dimulai 20.30 WIB. Apa ini berpotensi menganggu konsentrasi wasit?
Lampu di stadion sangat bagus. Lampu di Stadion Manahan itu kan sudah di atas rata-rata seperti stadion yang ada di Indonesia, sudah bagus. Jadi tidak ada unsur seperti itu. Mau main sore atau malam itu sudah menjadi tugas mereka.
Dampak cooling break bagi wasit? Apakah signifikan untuk mengembalikan kondisi?
Cooling break itu kan untuk pemain yang lama sudah tidak bermain sangat membantu. Jadi cooling break itu kalau bisa seterusnya dibuat. Kelembaban udara di Indonesia cukup tinggi, tidak seperti di Eropa. Saya lihat ini positif untuk wasit dan pemain.
Untuk penyegaran wasit sendiri, bagusnya dilakukan kapan saja?
Itu selalu, sebelum kompetisi kami lakukan penyegaran wasit. Nah karena kemarin break terlalu lama, dan tidak tahu kapan ada kompetisi penyegaran belum dilakukan.
Tapi kalau kami sudah tahu kapan Piala Menpora akan digelar, itu langsung penyegaran wasit dilakukan. Wasit juga seharusnya tidak harus menunggu penyegaran dari pihak federasi, dia bisa melakukan penyegaran sendiri.
Seperti pemain, dia tidak ingin melakukan latihan sendiri, maka kemampuan dia tidak akan naik. Itu pesan saya kepada wasit, harus menyegarkan diri sendiri tidak terus menunggu dari federasi.
Final Piala Menpora Persija melawan Persib, menurunkan wasit yang seperti apa nanti?
Saya lihat dari pertandingan perempat final, semifinal, dan final itu pertandingan krusial. Pasti nanti bidang wasit akan menugaskan wasit-wasit yang terbaik hasil dari evaluasi Piala Menpora ini. Jadi saya serahkan ke bidang wasit, siapa yang terbaik untuk memimpin.
Kalau kedua tim ini bertemu seperti pertandingan akbar atau big match. Untungnya suporter juga tidak ada di stadion, jadi tidak ada terganggu. Saya percaya nanti akan dipimpin oleh wasit yang terbaik.
Untuk melihat update jadwal, hasil, dan klasemen lengkap Piala Menpora 2021 silakan klik link ini.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Wawancara Eksklusif Lainnya:
Wawancara Eksklusif Zulkifli Syukur: Pemain PSM Makassar Saya Minta Tak Pikirkan Menang dan Lawan
Wawancara Eksklusif Andri Kustiawan: Tak Terpikirkan Bisa Raih Lima Gelar Top Skor Pro Futsal League
Wawancara Eksklusif Rendra Soedjono: Dewa United FC Fokus Internal dan Waspadai Tim Tradisional